Ketidakmampuan Timnas Indonesia lolos di berbagai edisi Piala Dunia harusnya menjadi alarm serius mengenai sepak bola tanah air. Dengan penduduk banyak dan potensi luar biasa kegagalan ini harusnya bisa diselesaikan. Padahal apabila melihat kontestan ajang empat tahunan itu, banyak negara yang notabene lebih kecil dan budaya sepak bola tidak begitu besar mampu untuk bertanding di kejuaraan dunia tersebut.
Kondisi seperti pastinya tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Meski tidak mudah untuk berlaga di event tersebut, namun selagi mau berbenah dan berusaha tidak ada yang tak mungkin. Seperti contohnya Selandia Baru yang lolos di Piala Dunia 2014. Kesuksesan negara kecil tidak berhenti di situ saja, pasalnya beberapa Timnas yang tak lebih besar dari Indonesia juga mampu mentas di kompetisi sepak bola akbar tersebut. Tidak Percaya? Yuk simak ulasannya berikut.
Angola ciptakan keajaiban lolos ke Piala Dunia 2006
Jelas tidak ada yang pernah menduga negara barat Afrika ini mampu lolos ke ajang akbar sepak bola. Bahkan pandangan sebelah mata tersebut semakin berat, lantaran mereka harus berhadapan dengan Nigeria untuk tiket ke Piala Dunia 2006. Namun tak disangka mereka yang akhirnya melaju ke ajang akbar yang diselenggarakan di Benua Eropa tersebut. Angola ketika tidak berisikan pemain bintang, namun hasrat dan kerja keras mereka yang akhirnya menuntun untuk menciptakan sejarah tersebut. Negara Afrika itu sendiri tergabung di grup D bersama Iran, Meksiko, dan Portugal saat itu.
Piala Dunia Perancis 1998, munculkan Jamaika sebagai kejaiban
https://www.youtube.com/watch?v=jtxHi49ELdc
Luar biasa menjadi kata yang pas untuk menggambarkan lolosnya Jamaika di Piala Dunia 1998. Keajaiban tersebut dibuat setelah secara mengejutkan mampu melewati zona Concacaf. Secara kultur Jamaika sebenarnya lebih terkenal dengan musik reggae dari pada sepak bola. Namun lewat perjuangan yang tak kenal kata menyerah Piala Dunia Perancis dapat ditembus. Saat itu mereka tergabung dengan di grup H bersama Kroasia, Jepang dan Argentina. Selama keikutsertaannya itu mereka baru bisa menang saat menjamu wakil Asia dan dua pertandingan sebelum mereka dibantai.
Islandia negara seluas Jakarta lolos ke Piala Dunia
Apabila kita mengukur Islandia pastinya bukanlah kawasan yang besar. Bahkan apabila dihitung luasnya mereka serupa dengan Ibukota Indonesia yakni Jakarta. Namun kekurangan tersebut tidaklah menjadi penghalang untuk menciptakan sebuah sejarah. Di Piala Dunia tahun ini mereka mampu lolos setelah melawati liku kualifikasi zona Eropa. Bahkan mereka mengirim Kroasia untuk bermain di babak Play off sebelum bisa tampil di Rusia seperti sekarang. Pembenahan dan pembinaan menjadi kunci sukses mereka di percaturan sepak bola beberapa tahun belakangan ini.
Edisi Piala Dunia di Spanyol Kuwait wakili Asia
Pada edisi Piala Dunia Spanyol, Kuwait tidak hanya menciptakan hasil bagus dengan lolos Piala Dunia. Mereka juga membuat sejarah yang hingga sekarang tidak akan pernah terlupa. Dilansir laman FootballTribe, Kuwait menjadi satu-satunya negara wakil Asia di kompetisi sepak bola empat tahunan itu. Tapi sayang, mereka gagal menunjukkan performa apik ketika itu. Tergabung dengan Inggris, Cekoslovakia, dan Perancis, Kuwait hanya mampu mengoleksi satu poin saja. Saat itu penduduk negeri berasal dari wilayah Asia Timur tersebut berjumlah 1,5 juta penduduk. Jauh bila dibandingkan dengan Indonesia.
Populasi kecil tidak halangi Trinidad and Tobago main di Piala Dunia
Saat Piala Dunia 2006 nama negara ini pastinya asing di telinga pencinta sepak bola. Menjadi hal lumrah lantaran memang Trinidad and Tobago bukanlah langganan ajang sepak bola akbar tersebut. Bahkan mereka merupakan negara kecil di kawasan Amerika Selatan. Ketika lolos penduduk mereka berjumlah 1,3 juta penduduk. Kondisi itu nyatanya tidak membuat mereka patut untuk diremehkan. Kendati tidak lolos mereka sempat merepotkan Inggris dan Swedia yang satu grup dengan mereka. Berkat kalah dari mereka juga Amerika gagal lolos ke Rusia tahun ini.
Apa yang dilakukan beberapa negara ini jelas bukan sebuah keberuntungan semata. Di dalamnya terdapat kerja keras dan pembenahan untuk menciptakan sejarah tersebut. Seperti contoh Islandia yang sebelum lolos mereka melakukan langkah memperbaiki sepak bolanya. Melalui mereka kita bisa belajar apabila tidak yang tak mungkin di olahraga ini, namun asal kita mau untuk memperjuangkannya.