in

Sempat Diagungkan di Indonesia, Beginilah Nasib Pemain Marquee Player Setelah Tinggalkan Tanah Air

Beberapa tahun lalu status pemain Marquee Player begitu diagungkan. Memiliki jam terbang tinggi di klub top Eropa dan didatangkan dengan mahar membuat mereka menjadi pesepakbola spesial. Dari banyaknya pemain tersebut, hanya beberapa saja yang kini mampu bertahan di tanah air. Mereka yang umumnya memutuskan pergi mencari kehidupan baru di negara lain

Berada di daerah baru tidak langsung membuat pemain tersebut mulus kisahnya, meski berstatus pemain spesial. Mereka ada yang harus darurat kehidupannya sampai jatuh kariernya. Faktor usia dan gaya hidup disebut-sebut menjadi penyebab kemunduran-kemunduran tersebut. Lantas seperti apakah nasibnya sekarang, mari buktikan sendiri di ulasan ini.

Penyerang mahal Persib asal Inggris harus alami masalah hutang

Cole [Sumber Gambar]
Sebagai mantan pemain West Ham, ditambah memiliki status Marquee Player. Diharapkan menjadi penyerang handal di tim Pangeran Biru, performa pria bertinggi 191 cm ini malah melempem. Performa tak kunjung baik akhirnya ia di depak oleh klub kebanggaan Bobotoh. Kembali ke dataran Inggris tidak membuat kariernya kembali baik. Sampai akhirnya ia harus jadi pengangguran tidak punya klub untuk dibela. Kondisi tersebut membuat ia harus rela berurusan dengan pihak pengadilan lantaran hutang. Bahkan saat Cole juga memutuskan untuk gantung sepatu.

Pemain juara Champion Essien belum mendapatkan klub

Essien [Sumber Gambar]
Nasib kurang baik saat tinggalkan Indonesia juga dialami oleh Michael Essien. Pemain yang pernah memiliki gaji termahal di tanah air ini sampai saat ini belum memiliki klub untuk berlabuh. Terkatung-terkantunganya Essien lantaran sang pemain miliki usia yang tidak muda lagi. Jadi banyak klub yang masih enggan untuk mengontraknya. Ditambah gaji pesepakbola asal Ghana juga memiliki nilai mahal semakin memperberat tim untuk menawari ia pekerjaan. Sebagai pemain dunia di Indonesia prestasi Essien adalah yang terbaik dengan mampu menjadi juara Liga Champion Eropa.

Andalan Persija, Bruno Lopes siap diputus kontrak

Bruno Lopes [Sumber Gambar]
Persija pastinya menjadi klub yang berbangga, lantaran Marquee Player mampu tampil apik pada pagelaran kompetisi tanah air tahun lalu. Berkat performa gemilangnya bersama tim Ibukota ia sukses bantu Persija duduk peringkat ketiga di akhir kompetisi Liga1. Namun kisah hebatnya tidak berlaku saat ia memutuskan untuk meninggalkan Persija Jakarta. Bermain bersama Klantan FA, pria berkepala botak ini gagal tunjukkan performa gemilang. Saat ini dirinya terancam di putus kontrak oleh kesebelasan Malaysia tersebut lantaran gagal menjawab ekspektasi.

Jhon Concelo hanya jadi penghias bangku cadangan

Jhon Concelo [Sumber Gambar]
Jhon Concelo menjadi Marquee Player yang juga tidak beruntung nasibnya. Memutuskan pindah dari Persela tahun 2017, lantaran keputusan manajemen Persela yang tidak memperpanjang kontraknya membuat ia harus rela tinggalkan Lamongan. Pemain asal Brasil ini kini harus meradang lantaran hanya duduk di bangku cadangan. Padahal saat berkostum laskar Joko Tingkir namanya tidak pernah tergantikan. Persaingan ketat saat bermain di Liga Yunani menjadi disebut-sebut menjadi penyebab ia hanya puas melihat rekannya bertanding. Kisah Jhon Concelo memang tidak seberat Cole, namun jadi pemain cadangan untuk pesepakbola menjadi hal lebih berat.

Dider Zokoro menjadi penganguran tak punya klub

Didier Zokoro [Sumber Gambar]
Hanya setengah musim saja untuk mantan pemain Tottenham ini bermain di Indonesia. Performa buruk Semen Padang dan performa tak penuhi ekspektasi membuat rela didepak dari klub Kerbau Sirah. Layaknya beberapa pemain tadi ia juga alami nasib kelam saat tinggal kompetisi Indonesia. Dari berbagai sumber yang telah dibaca penulis Dider Zokoro sampai saat ini masih belum mempunyai klub untuk dibela. Hal ini pastinya akan sangat berbahaya untuk kehidupannya apabila terus menganggur.

Keadaan pemain pernah berstatus Marquee Player ini dapatlah menjadi gambaran untuk pemain muda tanah air kita. Apabila menjadi seorang atlet bukanlah perkara yang mudah meski dirinya sangat berbakat atau merupakan pemain bintang. Tetaplah diperlukan kerja keras dan mampu menjaga diri untuk mampu tetap bertahan di usia tua sebagai pesepakbola.

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

4 Fakta Sam Aliano, Pengusaha Tajir Melintir yang Ngebet Jadi Presiden Indonesia di 2019

Film ‘Benyamin Biang Kerok’ Terbukti Kontroversial, Ada Saling Gugat-Menggugat di Dalamnya