Bertubuh besar dan berkaki kidal dengan tendangan yang mematikan merupakan salah satu penggambaran untuk pesepakbola Brasil Adriano. Pemain yang bagi pencinta wining eleven atau anak 90-an bukanlah sosok yang asing. Sebagai penyerang, pria asal Benua Amerika Serikat ini bisa dibilang merupakan atlet yang hebat. Hal ini dibuktikan lewat ketajamannya yang berhasil ciptakan banyak gol kala bermain di Eropa.
Namun sayang potensi besar yang dimilikinya, tidak menemui jalan baik. Setelah abdikan diri untuk Inter Milan, karier Adriano bisa dibilang terus terjun bebas. Masalah berat badan yang tak pernah proporsional dan kebisaan berpesta membuat bakatnya seperti jatuh dalam sebuah kubangan lumpur. Setelah lama tidak terdengar kabarnya, beginilah nasib pemain berjuluk kaisar tersebut.
Tinggal di daerah padat penduduk Brasil bernama Favela
Menjadi anggota salah satu gangster besar di negeri samba

Selain harus rasakan hal tersebut, Adriano juga kedapatan bergabung dengan salah satu gangster besar di Brazil. Melansir laman PanditFotball, mantan pemain Roma ini dirumorkan menjadi anggota kelompok bernama Comando Vermelho. Gangster yang juga acap kali melakukan tindakan melanggar hukum. Kepastian bergabungnya memang belum di iyakan atau ditolak si pemain tersebut. Namun pada tahun 2014 yang lalu, dirinya sempat didakwa oleh pengadilan Brazil penjara 15 tahun lantaran diduga telah melakukan jual beli narkoba. Kondisi yang juga membuat karier ketika itu semakin tenggelam.
Alkohol, pesta, dan narkoba menjadi hal yang identik dengannya
Menolak kembali ke lapangana hijau bersama klub besar negeri Brasil
Kisah kelam yang dialami Adriano adalah buah dari sikap tidak indisipliner dan konsisten untuk terus mengembangkan kariernya. Seperti yang telah kita ketahui semua pesepakbola tanpa hal tersebut, kariernya dipastikan tidak akan bertahan lama. Sedangkan mereka terus menjaga diri di olahraga ini terus saja mampu bersinar hingga usia tua. Salah satu contohnya Cristiano Ronaldo yang terus mengejutkan dengan rekor dan catatan emas.