Ramadan memang jadi salah satu momen yang paling dinantikan oleh umat Islam. Terutama di Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim, jadi wajar banyak kegiatan khas daerah masing-masing yang sering dilakukan. Mulai dari meriam saat menjelang buka, ngabuburit hingga membangunkan sahur oleh para anak muda. Yang jelas, masing-masing daerah punya ciri khas tersendiri.
Nah ternyata hal itu pula yang bisa ditemui di Papua loh. Meskipun mayoritas beragama Kristen ,namun ternyata banyak pula pemeluk Islam di sana. Saat Ramadan tiba, ada sebuah tradisi rutin yang jadi simbol toleransi antar agama di Papua. Lalu apakah itu? Biar gak penasaran, simak ulasan berikut.
Masyarakat Papua memang mayoritas memeluk agama Kristen, namun ternyata juga banyak yang beragama Islam. Masuknya sendiri Islam ke sana, ternyata sempat menjadi perdebatan bagi para ahli karena sama-sama memiliki bukti yang kuat. Salah satunya, seperti yang dilansir dari laman Republika, masuknya Islam ke Papua bagian barat berhubungan dengan pengaruh Kesultanan Tidore waktu itu.
Suku Dani di Lembah Baliem, Papua, mungkin jadi salah satu persebaran Islam di sana. Meskipun bukan mayoritas, namun para pemeluk Islam di sana lumayan banyak. Dilansir dari laman Tempo, orang-orang Dani yang memeluk Islam sebagai agama barunya tak serta merta meninggalkan budaya dan tradisi yang selama ini dianut.
Layaknya di daerah-daerah lain, masyarakat yang beragama Islam yang ada di suku Dani punya cara sendiri dalam merayakan Ramadan. Salah satunya adalah tradisi bakar batu yang terkenal di masyarakat Papua. Dilansir dari laman Tempo, jika umumnya babi yang digunakan dalam tradisi ini, maka ayam dipilih oleh masyarakat suku Dani muslim.
Sejatinya, tradisi bakar batu oleh masyarakat muslim suku Dani ini bermakna lebih dari sekedar budaya. Ya, dalam pelaksanaannya banyak warga Nasrani yang ikut membantu mereka. Meskipun mereka memiliki latar belakang agama yang berbeda, namun semua bersatu untuk saling membantu.
BACA JUGA: 10 Potret Indah Toleransi Beragam Saat Ramadan: Bukti Kalau Bulan Suci Menyatukan Umat
Melihat toleransi yang ada di suku Dani di Papua ini tentunya bisa menginpsirasi kita. Meskipun berbeda agama, namun bukan berarti bermusuhan, justru hal itu jadi kesempatan untuk saling menghargai perbedaan. Apalagi kita bertanah air satu, Indonesia tercinta.
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…