Musik dangdut belakangan ini mulai mencuat kembali setelah berbagai tren musik datang silih berganti. Dari musik pop, rock sampai puluhan boyband dan girlband menguasai industri musik Indonesia beberapa waktu yang lalu. Kali ini musik dangdut mulai merajai kembali dengan penyanyi-penyanyi pendatang barunya.
Baca Juga : 10 Orang Ini Jadi Kaya Raya Berkat Youtube
Meski banyak berpendapat miring dengan penyanyi dangdut masa kini, namun musik ini banyak disukai oleh masyarakat luas. Lalu mengapa dangdut menjadi musik fenomenal dan masih tetap eksis dimasyarakat Indonesia? Berikut ini faktanya.
Meski banyak yang mengatakan musik dangdut itu kampungan, namun dangdut tidak kalah keren dengan musik lainnya. Musik yang berasal dari melayu ini terkenal dan banyak diputar di beberapa warung pinggiran sampai bus-bus perjalanan antar kota.
Bukan hanya itu dipemukiman padat penduduk dan gang-gang sempit ibukota, dangdut menjadi musik wajib masyarakatnya. PRT dan ibu rumah tangga juga ikut mendengarkan radio dangdut untuk menemaninya mereka bekerja. Karena pendengar setia adalah rakyat menengah kebawah, maka tak jarang dangdut disebut musik para pekerja keras. Musik dangdut begitu merakyat dengan sentuhan gendang beserta alunan serulingnya.
Banyak dari remaja saat ini lebih menyukai musik rock dan pop. Namun bukan berarti musik dangdut ditinggalkan. Malah banyak dari para penyanyi saat ini masih berusia belia. Bukan hanya adanya dentuman gendang saja yang disukai tetapi lirik lagu yang ngenah banget bagi mereka.
Biasanya lirik lagu yang dinyanyikan para biduan ini menyiratkan kehidupan mereka sendiri ataupun cerita orang di sekitarnya. Isu-isu seperti poligami, ditinggal nikah, merantau dan sebagainya, memang kerap diangkat untuk lirik lagu dangdut. Seperti lirik lagu Kawin Lagi, Ibu Tiri dan Bergadang yang menyiratkan cerita hidup kebanyakan orang saat ini.
Jika melihat konser-konser di ibukota, tiket masuk ke dalam gedung sangat mahal. Apalagi jika guest starnya adalah penyanyi internasional, tak tanggung HTM untuk VIP akan mencapai angka jutaan rupiah.
Namun berbanding terbalik dengan konser musik dangdut. Ada yang memberikan harga ketika masuk ke dalam acara dengan sangat murah. Tapi tak jarang malah menggratiskan agar ditonton banyak orang tanpa harus menggunakan uang untuk melihat dan mendengarkan musik kesayangannya.
Penyanyi boleh baru dan belum punya pengalaman layaknya penyanyi senior seperti Rhoma Irama, Evie Tamala dan lainnya. Tapi kualitas suara yang dipertontonkan pasti menjanjikan dan membuat ketagihan menonton dangdut.
Selain suara yang mendayu layaknya musik melayu, suara mereka memiliki cengkok khas yang membuat para pencinta dangdut semakin cinta terhadap musik satu ini. Ditambah lagi dengan bermacam-macam goyangan sesuai dengan ciri khas penyanyi seperti Inul Daratista dengan goyang Ngebornya. Dulu goyang hanya satu variasi saja sudah senang, apalagi sekarang dengan banyak variasi.
Banyak yang menyukai musik dangdut dan malah ada beberapa penyanyi pop berganti menjadi biduan. Namun musik dangdut tidak semulus yang terlihat. Banyak tanggapan miring dengan musik dangdut jaman sekarang.
Mereka yang pada mulanya memang benar-benar cita dengan musik dangdut, tiba-tiba malah menyukai dangdut karena penyanyinya. Mereka para penggemar fanatik ini hanya ingin melihat sang penyanyi yang mempunyai badan aduhai. Bahkan ketika acara dimulai, mereka akan berebut untuk ada di depan sendiri.
Baca Juga : 10 Tipe Teman yang Pasti Kamu Ingat Saat di Sekolah
Meski banyak yang mengatakan musik dangdut sekarang ini kurang bermoral hingga kampungan, namun tak bisa disangkal kalau dangdut begitu membumi dan mengisi kesenangan yang tak terjangkau oleh musik-musik berkelas atau modern lainnya. Dan siapa sangka? Ternyata musik dangdut kita telah populer di negara lain seperti Jepang. Bangga kan musik kita diterima di negara lain? So, tak heran jika dangdut begitu fenomenal di Indonesia.
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…