Modus penipuan dari dulu hingga sekarang bukannya berkurang malah semakin bertambah. Bahkan triknya pun cukup cerdik sehingga si korban bisa tertipu dengan mudahnya. Contohnya seperti yang dialami oleh pemilik akun twitter @shiwie6. Ia menceritakan kisahnya kalau dirinya pernah dihubungi oleh mesin penjawab bersuara wanita.
Berawal dari ia dihubungi nomor tidak dikenal, lalu ia mengangkatnya. Tapi, bukan suara orang yang ia dengar, melainkan dari mesin penjawab bersuara wanita. Ia agak lupa apa perkataannya, tapi kira-kira isinya begini “Anda mendapat notif pajak. Untuk mengetahui isi notif, silakan tekan 0 untuk menghubungi operator”.
https://twitter.com/shiwie6/status/1059301318379024384
Nah karena penasaran, si pemilik akun twitter menekan angka 0. Bukannya suara perempuan yang tadi, ternyata laki-laki yang menjawab dengan mengajukan pertanyaan baru. Bukannya prosedural dan sopan seperti layaknya customers service pada umumnya, ujug-ujug suara dari seberang bertanya, “Ini siapa”. Wah, menyadari ini penipuan, @shiwie6 tak mau berhenti di situ saja, ia juga bertanya balik dan menegaskan kalau dirinyalah yang dihubungi duluan.
Mungkin pria itu sadar dan akhirnya dia bertanya apakah baru mendapat notifikasi pajak. Si korban menjawab iya dan kemudian pria penipu tersebut meminta untuk dibacakan nomor KTPnya. Namun @shiwie6 berkata kalau tidak bawa KTP dan si penipu berkata tanpa adanya nomor KTP tidak bisa dibantu pencarian notifikasi pajaknya. Karena tindak-tanduk ‘petugas pajak gadungan’ ini mulai malesin, @shiwie6 memilih untuk tutup telpon saja.
Apa Sahabat Boombastis pernah mengalaminya? Kalau belum, sebaiknya kalian lebih berhati-hati lagi ya. Sebab sudah banyak berita yang menyiarkan bahwa sekarang sedang ramai modus mengatasnamakan bea cukai. Salah satunya adalah kabar yang berasal dari kumparan.com. Di laman tersebut banyak sekali pengaduan tentang telpon yang mengatasnamakan bea cukai.
Nah, terkait kasus satu ini akun resmi bea dan cukai RI mengkonfirmasi bahwa pihaknya tidak pernah memberikan notifikasi seperti ini. Lalu, mereka juga meghimbau kepada semua orang untuk tidak memberikan data pribadi secara sembarangan kepada oknum yang tidak jelas asal usulnya.
Karena smakin maraknya penipuan mengatasnamakan Bea Cukai, ada yg menggunakan nomor telp +1500xxx, atau nomor pribadi dengan masking "Bea Cukai", "Humas Bea Cukai", harap berhati-hati ya sobat tweeps!!!
Yuk kenali modus penipuannya sbb :
cc : @beacukaiRI @KemenkeuRI pic.twitter.com/gG5ENx1H4d
— Bravo Bea Cukai (@bravobeacukai) August 30, 2018
Selain itu, pihak Bea dan Cukai juga mengunggah beberapa hal penting terkait dengan modus penipuan ini. Semuanya ada tiga poin, mari kita perjelas satu persatu ya. Pertama, tidak ada petugas Bea Cukai yang menghubungi orang untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening pribadi. Kedua, pembayaran Bea masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) bedasarkan kode billing yang langsung disetorkan ke rekening kas negara. Ketiga, jangan pernah mentransfer uang sebelum memastikan kebenaran kode billing dan status barangnya.
Salah satu cara menghindari modus penipuan via telepon seperti ini adalah dengan menggunakan aplikasi pelacak nomor handphone. Fungsinya adalah mengidentifikasi nomor yang masuk sehingga ketahuan mulai dari nama, hingga lokasi mereka, sekalipun itu nomor yang sama sekali tidak dikenal. Selalu waspada kalau arah pembicaraan mulai terasa aneh, mencurigakan, bahkan menanyakan data-data pribadi.
Di jaman yang teknologinya makin canggih, modus penipuan ikut mengalami kemajuan juga. Mudah-mudahan informasi ini bisa menjauhkan Sahabat Boombastis dari ‘oknum-oknum kebanyakan pulsa’ tidak bertanggung jawab.