Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun ini mulai bergulir kembali. Dimulai tanggal 26 September kemarin dan akan berakhir di 15 Oktober 2018. Seleksi satu ini memang tak akan pernah sepi peminat karena banyak keuntungan yang bakal didapat. Salah satunya adalah gaji yang lebih banyak dari pegawai pada umumnya. Selain itu, adanya uang pensiun yang bakal memanjakan kita di hari tua nanti.
Nah, karena peminatnya yang cukup membludak, membuat beberapa pihak tak bertanggungjawab melakukan hal licik demi keuntungan dirinya. Adalah dengan membuat beragam modus untuk menipu orang-orang yang ingin jadi PNS. Jadi, seperti apa modus yang sedang gencar-gencarnya saat ini?
Perlancar pendaftaran dengan setor uang jutaan rupiah
Modus penipuan yang kerap terjadi pada saat seleksi CPNS adalah si korban disuruh pelaku untuk menyetorkan uang dengan jumlah fantastis. Nah, peristiwa ini terjadi lagi di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Selidik punya selidik, si korban disuruh membayar uang kepada sang pelaku untuk memperlancar dirinya menjadi PNS dalam waktu singkat. Bahkan, tak tanggung-tanggung nih, uang yang dibayarkan jumlahnya tidak sedikit.
Uang yang dikeluarkan sangat bervariasi, mulai dari Rp25 juta hingga Rp250 juta. Kalau sudah begini, biasanya orang-orang yang berpikiran jernih akan menolaknya mentah-mentah. Tapi sayangnya, masih banyak juga masyarakat yang jatuh ke jerat modus penipuan satu ini. Anehnya lagi, banyak juga korban yang enggan melaporkan kasus ini meskipun sudah tertipu ratusan juta rupiah.
Adanya formasi tambahan untuk CPNS yang tidak lolos
Penipuan pendaftaran CPNS semakin beragam seperti modus satu ini. Adalah penerbitan surat palsu tentang formasi susulan atau tambahan. Penipuan ini dikhususkan untuk CPNS Mahkamah Agung formasi calon hakim. Nah, mereka yang tidak lolos pada seleksi pertama mengaku mendapatkan surat tersebut dari Kantor Pusat BKN Jakarta.
Namun, Mohammad Ridwan selaku Kepala Biro (Karo) Hubungan Masyarakat (Humas) BKN mengungkapkan kalau pihaknya tidak pernah mengirimkan surat apapun kepada CPNS yang telah gugur di seleksi pertama. Selain itu, BKN juga tidak pernah mengadakan formasi tambahan. Jika ada formasi susulan, maka akan diumumkan secara resmi melalui website dan akun media sosial official.
Calo yang menawarkan kartu CPNS palsu
Modus yang satu ini berhubungan dengan yang namanya calo. Sang calo menawarkan jasa seolah-olah dirinya bisa mendaftarkan si korban dengan cepat. Tapi dengan syarat, si korban harus membayar sejumlah uang kepada calo supaya prosesnya menjadi lancar. Lalu tak lupa juga si pelaku juga meminta foto, KTP dan kebutuhan lainnya agar bisa memasukkan data si korban.
Nah, biasanya calo akan akan membuat kartu pendaftaran palsu dari hasil buatan tangannya sendiri. Semuanya terlihat mirip dengan yang asli, namun perbedaannya adalah pada barcode di kartu tersebut. Jika kartu CPNS asli bisa di-scan, sedangkan yang palsu tidak akan berpengaruh apapun jika dipindai.
Itulah tadi beragam modus penipuan seleksi CPNS yang beredar dari tahun ke tahun. Namun sangat disayangkan, masih banyak masyarakat yang terjerumus ke salah satu penipuan tersebut. Maka dari itu, bagi Sahabat Boombastis yang ingin mendaftar sebagai PNS, sebaiknya perlu memperhatikan beberapa hal. Seperti tidak mudah percaya dengan orang yang mengaku bisa memasukkan langsung menjadi PNS. Kemudian selalu update tentang informasi mengenai CPNS melalui semua akun resminya. Dengan begitu, kalian tidak akan terkena modus penipuan.