Categories: Trending

Mengenal Maleo, Calon Mobil Nasional Ala BJ Habibie yang Berhenti di Tengah Jalan

Sosok BJ Habibie selama ini memang dikenal sangat lekat dengan dunia penerbangan Indonesia. Ya, bapak dirgantara nasional itu merupakan pelopor bagi kemajuan industri aviasi dalam negeri, dengan kehadiran pesawat N250 yang asli buatan anak bangsa. Meski demikian, kiprah sang ‘Mr. Crack’ tak melulu di bidang penerbangan. Tercatat, dirinya pernah memiliki gagasan untuk melahirkan mobil nasional.

Di bawah kepemimpinan Soeharto, B.J. Habibie yang saat itu di awal 1990-an merupakan Menteri Riset dan Teknologi, memiliki ide untuk membuat mobil nasional bernama Maleo. Selain Timor, inilah sosok calon mobil nasional hasil gagasan daripada BJ Habibie. Sayang, karena situasi Indonesia yang kala itu berantakan karena dihantam krisis ekonomi. Nasib Maleo pun akhirnya hanya tinggal cerita.

Calon mobil nasional yang diambil dari nama spesies burung

Diambil dari nama burung asal Sulawesi, Maleo dipilih sebagai calon mobil nasional ala BJ Habibie. Pemilihan nama tersebut sekaligus merujuk Provinsi yang tempat kelahiran sang bapak teknologi tersebut. Ide pembuatan Maleo sendiri tercetus saat Habibie menjabat sebagai Menristek Kabinet Pembangunan VII (1993-1998). Tak sendiri, Maleo akan mengadopsi teknologi dari pabrikan otomotif asal Inggris, Rover.

Proyek mobil nasional Maleo [sumber gambar]

Sesuai rencana, disebut akan dikembangkan pada 1993. Sebagai dasar, Rover saat itu disebut akan mengirim sedan langsung dari pabriknya di Inggris ke Indonesia. Setibanya di Tanah Air, kendaraan yang ada kemudian dibongkar ulang dan dibangun kembali menggunakan komponen dalam negeri. Dilansir dari CNN Indonesia, Pindad, IPTN, INTI, LEN, dan Krakatau Steel menjadi perusahaan yang terlibat pembangunannya.

Bakal dibekali dengan teknologi berbahan bakar hidrogen

Sebagai pencetus Maleo, Habibie merancang proyek tersebut sebagai mobil yang terjangkau untuk masyarakat Indonesia. Jika terealisasi, rencananya Maleo dijual dengan kisaran harga Rp 25 juta – Rp 30 juta, dengan memakai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebanyak 60-70 persen. Bahkan, Habibie berencana mengembangkan Maleo agar bisa menenggak hidrogen di masa depan.

Mesin dua tak yang diduga bakal digunakan oleh Maleo [sumber gambar]

Dengan spesifikasi berupa dimensi panjang 3.520 mm, tinggi 1.380 mm, wheelbase 2.270 mm, dan Mesinnya yang berkapasitas 1200 cc, 3-silinder, kecepatannya bisa mencapai hingga 140 km per jam. Tak hanya itu, mesin pun diklaim irit bahan bakar sehingga tidak membuat polusi. Jelas, kendaraan ini digadang-gadang sebagai tonggak kemajuan Indonesia di bidang teknologi, khususnya otomotif.

Krisis moneter membuat Maleo hanya tinggal cerita

Sayang, perjalanan panjang Maleo akhirnya harus berhenti di tengah jalan. Runtuhnya pemerintahan Orde Baru, ditambah situasi dan kondisi Indonesia yang tengah dihantam krisis ekonomi, membuat calon mobil nasional itu tinggal cerita. Dilansir dari Kompas Otomotif, Maleo disebut pernah sampai tahap produksi lantaran pendanaannya terhenti akibat ada proyek mobnas lain, yaitu Timor.

Purwarupa mobil Maleo [sumber gambar]

Alhasil, harapan BJ Habibie untuk melihat Maleo mengaspal di jalanan bisa terwujud. Ide, tenaga dan pikiran yang telah dikeluarkan selama ini, hanya berhenti di atas kertas. Padahal, Prototipe Maleo saat itu digadang-gadang akan meluncur pada tahun 1997. Terlebih, pada 22 April 1998, badan penyelesaian sengketa (Dispute Settlement Body) milik WTO memutuskan, bahwa program mobnas Indonesia melanggar asas perdagangan bebas. Alhasil, keberadaan Maleo pun tinggal cerita.

BACA JUGA: H Sukiyat, Pelopor Mobil Esemka yang Kini Tak Lagi Dilibatkan Dalam Pembuatannya

Sekali lagi, kesempatan emas yang seharusnya bisa berkilau harus pupus di tengah jalan. Maleo seharusnya bisa menjadi mobil nasional kedua setelah Timor yang sempat sukses mengaspal di jalan Indonesia. Kini, harapan Indonesia diletakkan pada pundak Esemka, kendaraan buatan dalam negeri yang penuh cerita dan lika-liku. Mudah-mudahan tak bernasib seperti kedua seniornya di atas.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

4 Kontroversi Seputar Doktif yang Kerap Bongkar Produk Skincare Overclaim

Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…

1 week ago

Serba-serbi Tol Cipularang yang Kerap Makan Korban, Mitos hingga Sejarah Pembangunan

Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…

2 weeks ago

4 Live Action Paling Booming di Netflix, Bisa Jadi Teman Malam Minggu

Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…

2 weeks ago

Fenomena Joged Sadbor yang Ubah Nasib Warga jadi Kaya, Benarkah Disawer Judol?

Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…

3 weeks ago

Pengusaha Budidaya Jamur Tiram Modal 100 Ribu Bisa Dapat Omzet Puluhan Juta Sekali Panen

Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…

3 weeks ago

6 Tahun Merawat Suami Lumpuh Sampai Sembuh, Perempuan Ini Berakhir Diceraikan

Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…

3 weeks ago