Suku Jawa dikenal sebagai masyarakat yang memegang teguh adat dan tradisi dari leluhur. Meskipun zaman sudah berubah, tapi kepercayaan terhadap ajaran-ajaran tradisi masa lalu masih tetap ada. Bagi kebanyakan orang Jawa, memegang tradisi dan adat adalah hal yang wajib. Dan mereka percaya kalau akan ada hal-hal buruk kalau tradisi dan adat tersebut dilupakan atau dipandang rendah.
Dari sekian banyak mitos orang Jawa, ada sebuah kepercayaan unik soal pernikahan. Jadi, dikatakan anak pertama tidak boleh menikah dengan anak ketiga. Mitos ini dikenal dengan istilah lusan, telu & pisan (ketiga dan pertama). Menurut sesepuh, barang siapa melanggar mitos ini dengan sengaja atau pun tidak, maka harus bersiap-siap dengan segala kemungkinan buruk yang akan terjadi. Mulai dari tertimpa kesialan sampe hal-hal buruk lainnya.
Mendengar tentang mitos ini kamu mungkin bertanya-tanya kenapa seperti itu? Pertanyaan tersebut akan terjawab lewat ulasan berikut.
Konflik Karakter Anak Pertama dan Anak Ketiga
Rumah Tangga Akan Selalu Dinaungi Masalah

Pasangan anak pertama dan anak ketiga yang memaksa menikah cenderung akan dihadapkan dengan berbagai badai rumah tangga yang bisa membuat kepala seperti mau pecah. Ketika selesai satu masalah, masalah lain akan bermunculan. Bahkan bisa saja mereka mengalami banyak perkara dalam satu waktu. Ibaratnya, masalah bagi mereka itu seperti peribahasa, hilang satu tumbuh seribu. Bener-bener nggak bisa ngebayangin gimana rasanya deh pokoknya.
Kesulitan dalam Perekonomian
Kematian yang Akan Menimpa Mempelai atau Keluarganya
Itulah mitos masyarakat Jawa tentang pernikahan anak pertama dan anak ketiga. Kita boleh percaya, boleh tidak. Semua itu kembali ke pribadi masing-masing Terlepas dari semua itu, rejeki dan takdir tetaplah di tangan Tuhan.