Kemunculan lintang kemukus (komet) di langit beberapa waktu lalu membuat heboh netizen. Fenomena alam berupa sinar garis sinar oranye ini bahkan terlihat jelas di beberapa bagian Pulau Jawa, yakni Tuban, Bojonegoro, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Karawang. Lintang kemukus sendiri merupakan istilah yang diambil dari bahasa Jawa.
Meski dikategorikan sebagai fenomena alam, banyak masyarakat yang menganggap kemunculannya menjadi isyarat atau melambangkan pertanda buruk. Hal ini kemudian terbentuk dan berkembang menjadi sebuah mitos di tengah-tengah masyarakat. Apa saja? Simak ulasan Boombastis berikut ini.
Lintang kemukus yang muncul dari arah timur menandakan raja atau pemimpin sedang berbela sungkawa, sementara rakyatnya dilanda kebingungan, ada banyak kesusahan dan kerusakan yang terjadi di desa. Selain itu, harga beras dan padi mahal namun emas malah murah.
Sedangkan jika dari arah tenggara, tanda-tandanya adalah ada raja atau pemimpin yang mangkat (meninggal dunia), banyak orang dari desa yang berpindah, jarang turun hujan, buah-buahan banyak yang rusak, merebaknya wabah penyakit yang membuat orang sakit dan meninggal dunia, beras dan padi mahal, hingga banyak kerbau dijual.
Jika lintang kemukus muncul dari arah selatan, pertandanya yakni ada raja atau pemimpin yang mangkat, para pembesar merasa kesusahan, banyak hujan dengan hasil kebun melimpah hingga beras, padi, dan kerbau dihargai sangat murah, namun orang-orang desa merana. Momen ini membuat mereka kembali mengagungkan kekuasaan Tuhan.
Lintang kemukus yang muncul dari arah barat menandakan adanya penobatan raja atau pemimpin baru. Para pejabat, pembesar, dan rakyat menyambut gembira hal tersebut. Apapun yang ditanam tumbuh dengan subur sehingga beras dan padi sangat murah. Hujan turun sangat deras dan lebat dalam waktu lama, barang-barang berlimpah dengan harga murah karena mendapat berkah dari Tuhan.
Kemunculan lintang kemukus dari arah barat laut menandakan bakal ada banyak perselisihan di pemerintahan. Para Adipati (pejabat saat ini) saling berselisih dan berebut kekuasaan yang menyebabkan warga desa (rakyat) bersedih hati. Kerbau dan sapi banyak yang mati, hujan maupun petir berada di tempat yang salah, kekurangan meluas dan terjadi sangat lama. Harga emas sangat murah pada saat itu.
Sama dengan barat laut, kemunculan lintang kemukus dari arah utara menandakan raja atau pemimpin sedang kalut lantaran adanya kekeruhan dalam pemerintahan. Terjadi perselisihan hebat yang kemudian menimbulkan peperangan. Beras dan padi mahal namun emas sangat murah.
BACA JUGA: 5 Fenomena Alam Ini Tertulis di Al-Qur’an Sebelum Ditemukan, Salah Satunya Likuifaksi
Pertanda kemunculan lintang kemukus berdasarkan arah mata angin di atas berasal dari buku Sejarah Kutha Sala: Kraton Sala, Bengawan Sala, Gunung Lawu yang ditulis R.M. Ng. Tiknopranoto dan R. Mardisuwignya. Pada zaman Mataram Islam, lintang kemukus juga menjadi tanda awal (Tetenger dalam bahasa Jawa) bakal terjadinya pagebluk atau wabah penyakit di masyarakat.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…