Mitos adalah suatu cerita yang beredar dan dipercaya masyarakat yang memiliki ‘fungsi’ sebagai larangan. Tidak hanya di negara-negara lain saja, di Tanah Air sendiri juga memiliki banyak sekali mitos yang hingga sekarang masih ada yang percaya.
Baca Juga :5 Bukti Tentang Kerajaan Aceh yang Ternyata Bersahabat Mesra Dengan Dinasti Ottoman
Dari beragamnya mitos yang beredar dan dipercaya sekaligus ditaati oleh masyarakat Indonesia, ada beberapa di antaranya yang terkait dengan seksualitas. Mitos hubungan intim ini secara turun temurun terus bergulir dan tidak sedikit yang masih percaya dan menaatinya hingga sekarang.
Berikut ini adalah beberapa mitos tentang seks di Indonesia yang beredar di masyarakat.
Ada sebuah mitos unik soal seks yang mungkin pernah kamu dengar sebelumnya. Jadi, ada yang bilang jika besar kecilnya penis seorang pria itu bisa dilihat dari panjang pendeknya jempol kaki. Kalau makin panjang ya alat vitalnya panjang, begitu pula sebaliknya.
Namun secara medis dan ilmiah, para pakar menyebutkan bahwa tidak ada hubungannya antara penis dengan ukuran jempol kaki. Jadi tidak dapat dijadikan parameter bahwa seorang pria yang memiliki ukuran jempol kecil, maka kemaluannya juga kecil.
Mungkin kamu pernah menjumpai wanita dengan fisik seperti ini. Punya bulu lebat di tangan, bertubuh agak melengkung, dan punya kening yang lebar. Mitosnya, wanita yang memiliki tanda-tanda seperti ini mempunyai nafsu seks tinggi.
Namun hal tersebut tidaklah benar karena pada dasarnya bulu, bentuk badan sampai dengan lebar kening tidak dapat dijadikan ukuran nafsu seks seseorang. Hal tersebut merupakan bawaan lahir atau bahkan genetik seseorang yang didapat dari orang tua atau kerabatnya tertua.
Banyak anggapan yang mengatakan bahwa seorang wanita yang masih perawan itu ketika melakukan hubungan seks di malam pertama akan selalu mengeluarkan darah dari dalam kemaluannya. Padahal hal ini adalah keliru. Darah yang keluar atau nampak saat terjadinya coitus saat malam pertama atau saat pertama kali seorang wanita berhubungan intim dengan pasangannya disebabkan masih belum siapnya kondisi mental dan fisik.
Keadaan belum siap tersebut disebabkan banyak faktor, seperti kurangnya foreplay sampai dengan masih ragu atau malu. Dengan keadaan seperti ini, maka otot di bagian dalam vagina masih berusaha menutup dari segala sentuhan serta pelumasan yang terjadi tidak maksimal yang mengakibatkan terjadinya luka. Dan luka itulah yang membuat vagina seakan mengeluarkan darah.
Ada mitos yang aneh satu lagi yang dipercaya oleh masyarakat Indonesia yaitu lebat tidaknya bulu kemaluan seorang wanita dapat dilihat dari lebat tidaknya bulu alisnya. Jika bulu alisnya tipis, maka jarang-jarang pula bulu kemaluan yang ada di daerah intimnya.
Entah dari mana teori ini berasal, namun secara medis dan ilmiah tidak ada hubungan antara bulu alis dan bulu kemaluan. Bulu-bulu di dua tempat berbeda ini memiliki ‘jalur’ yang berbeda pula, jadi sangat aneh bahwa keduanya memiliki hubungan.
Banyak anggapan bahwa dengan menggunakan kondom maka kehamilan dapat dicegah, padahal secara umum dibuatnya kondom bukan untuk mencegah terjadinya kehamilan. Menurut salah seorang pakar seks terkenal di Indonesia, kondom diciptakan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit seksual dan bukan untuk mencegah seseorang hamil.
Jadi, akan sangat salah kaprah jika tetap beranggapan bahwa dengan menggunakan kondom maka tidak dapat hamil. Malah dalam beberapa kasus, penggunaan kondom sekalipun masih bisa membuat pasutri ‘kecolongan’ yang membuat mereka akhirnya tetap memiliki anak.
Tidak ada satupun penelitian ilmiah yang menyebutkan bahwa perawan atau tidaknya seseorang dapat dilihat dari cara jalan sampai dengan perubahan bentuk tubuh. Semua orang di dunia memiliki bentuk tubuh yang berbeda-beda yang didapatkan dari faktor genetik atau juga karena faktor lain ketika masih kecil.
Wanita dengan cara jalan mengangkang, pantat turun sampai dengan otot lengan kendur berarti sudah tidak perawan
Lucu rasanya jika masih percaya bahwa posisi ketika berhubungan badan dapat menentukan jenis kelamin bayi, seperti sesaat setelah berhubungan seksual dan sang wanita harus miring ke kiri, maka bayi akan lahir dengan jenis kelamin laki-laki, begitupula sebaliknya.
Jenis kelamin bayi tersebut bukan ditentukan oleh posisi saat berhubungan seks, melainkan dari kuat tidaknya kromosom yang dimiliki salah satu orang tuanya.
Baca Juga :9 Suku Bangsa Tercantik di ASEAN Ini Bikin Bule Barat Ngebet Nikah, Indonesia Banyak!
Inilah mitos-mitos soal seks yang masih dipercaya banyak orang Indonesia. Ya, semuanya ternyata tak terbukti secara medis dan hanya kepercayaan yang tak berdasar saja. Mudahan-mudahan nggak salah lagi, ya?
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…