Setiap bulan, wanita mengalami hal yang pasti dialami wanita dewasa, yaitu menstruasi. Tidak ada yang aneh dari hal ini dan semua wanita sudah terbiasa dengan siklus bulanan ini. Namun ternyata di berbagai belahan dunia dan budaya lain, menstruasi ternyata punya cerita tersendiri, lho.
Menstruasi oleh berbagai budaya tertentu sering dipandang sebagai kekuatan spiritual wanita. Terkadang dihormati, tapi terkadang juga ditakuti karena kepercayaan tertentu. Nah, berikut ini ada 10 pandangan mitologi seputar menstruasi yang ada dalam sejarah.
1. Stoneclad
Darah adalah bagian penting dalam kepercayaan tradisional suku Cherokee yang melambangkan kehidupan. Menurut tradisi mereka, daging dan darah bayi berasal dari ibu, sedangkan sperma sang ayah yang menjadi dasar dibuatnya tulang. Itulah mengapa darah menstruasi dianggap sangat kuat, melambangkan kekuatan wanita, serta bisa digunakan untuk melawan musuh dalam kejahatan sihir, peperangan, serta beragam ritual.
2. Ritual Kung Menarcheal
Masyarakat Kung di Afrika Selatan percaya bahwa darah menstruasi adalah kekuatan hidup yang sangat kuat. Tidak hanya itu saja, bahkan darah menstruasi pertama seorang wanita dipercaya punya energi spiritual. Saat seorang wanita mengalami menstruasi pertamanya, ia harus berjongkok dan memandang ke bawah sampai seorang mentor wanita yang bukan ibunya untuk membimbingnya.
3. Memenggal Kepala Naga Merah
Dalam sebuah mitologi Taoist kuno, darah menstruasi disebut chilong atau Naga Merah dan menjadi sumber kekuatan wanita. Saat sedang menstruasi, wanita kehilangan energi qi mereka, tapi dalam ginekologi alkemi ada sebuah teknik yang bisa digunakan untuk mengurangi menstruasi wanita agar mengalir berwarna kuning sebelum benar-benar berhenti agar wanita bisa menjaga energi mereka.
4. Tapu
Dalam kepercayaan Maori, darah dan menstruasi wanita adalah tapu, atau atribut spiritual yang sangat penting berasal dari dewa. Karena kekuatan inilah wanita yang mengalami menstruasi akan diberi beberapa batasan tertentu misalnya tidak boleh masuk ke laut atau menaiki kuda karena hiu atau kuda bisa mencium bau darah.
5. Lady Blood
Suku Maya percaya bahwa suku menstruasi dan proses kelahiran dihubungkan dengan dewi bulan yang biasa dikenal dengan Lady Blood atau Ixchel. Darah menstruasi juga dianggap sebagai sumber kekuatan bagi setiap gender.
6. Geh
Menurut para Zoroastrians, menstruasi berhubungan dengan dewa jahat Ahriman. Dewa yang baik Ohrmazd atau Ahura Mazda membuat alam kemudian tiba-tiba diserang oleh Ahriman namun Ahriman kalah dan tertidur selama 3.000 tahun. Berbagai macam iblis berusaha membangunkan Ahriman tapi ternyata hanya Geh, iblis wanita yang bisa membangunkannya. Ahriman terbangun dan mencium Geh di kening dan ia menjadi sosok pertama yang terkontaminasi dengan darah menstruasi yang membuat manusia tidak bisa bertarung melawan kekuatan jahat.
7. Pliny The Elder
Penulis abad pertama di Romawi menjadi sosok yang bertanggung jawab dengan banyaknya mitos mengenai menstruasi yang beredar di Eropa selama abad pertengahan. Di bukunya yang berjudul Natural History, Pliny menulis banyak hal tentang darah menstruasi yang punya kekuatan merusak. Beberapa di antaranya adalah membuat buah dan tanaman jadi layu, minuman anggur jadi asam, cermin menjadi buram, besi dan perunggu jadi berkarat, pisau cukur jadi tumpul, lebah-lebah mati, anjing menjadi gila, serta menyebabkan manusia dan kuda keguguran.
8. Pengasingan Yanomami
Orang-orang Yanomami di utara Brasil percaya bahwa wanita yang mengalami menstruasi memiliki kelebihan darah dalam tubuhnya sehingga mereka harus diisolasi dengan ritual tertentu agar tetap aman. Saat wanita pertama kali mengalami menstruasi, ia harus memberitahu ibunya yang kemudian akan membangunkan gubuk terisolasi dari dedaunan tertentu untuk menyembunyikan wanita tersebut dari mata lelaki.
Sebuah legenda kuno bercerita tentang seorang wanita muda yang sedang diisolasi pada menstruasi pertamanya menjalani ritual untuk komunitas dan tamu yang datang. Seorang pria kemudian berteriak, ‘setiap wanita tanpa terkecuali harus bernyanyi dan menari’. Gadis tersebut mengira ia termasuk salah satu yang harus menari sehingga ia keluar dari gubuk pengasingannya dan ikut menari. Akibatnya, tanah berubah menjadi lumpur dan seluruh desa tenggelam ke dunia bawah dan menjadi batu.
Nah, itu tadi beberapa kisah mitologi seputar wanita yang mengalami menstruasi di berbagai budaya kuno. Bagaimana menurutmu? Mana yang paling menarik?