Selain Kali Brantas, Kali Mewek adalah salah satu sungai yang yang melewati sebagian wilayah Kota Malang, Jawa Timur. Kali ini membelah perbukitan di Desa Palawijen (Panawijil) dan memiliki panjang aliran 8.647 meter, lebar 20 meter, dan kedalaman sekitar tiga meter.
Meski tidak terlalu besar, ada kisah mistis tersendiri yang menyelimuti Kali Mewek. Kali Mewek sendiri jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah Sungai Menangis. Cerita mistis tentang sungai ini berasal dari masa kerajaan Singosari, berikut ceritanya Boombastis.com rangkum untuk sahabat semua.
Cerita rakyat yang beredar mengatakan bahwa nama Kali Mewek berasal dari kisah penculikan Ken Dedes oleh Tunggul Ametung dan membawanya ke Akuwu Tumapel (sekarang Singosari). Ketika itu, Ken Dedes sedang mandi di sungai. Karena tak ingin dibawa secara paksa dan dijadikan istri, Ken Dedes menangis meronta-ronta dalam perjalanan sepanjang sungai. Karena hal tersebutlah, nama sungai tersebut kemudian disebut sebagai Kali Mewek (menangis).
Mendengar kabar bahwa putri cantiknya diculik oleh Tunggul Ametung, ayah Ken Dedes, Mpu Parwa sangat marah dan murka. Dengan kemarahan yang sampai ubun-ubun, Mpu Parwa memberikan kutukan yang dialamatkan kepada Tunggul Ametung dan juga masyarakat Palawijen karena diam saja melihat tindakan tersebut. Kutukan tersebut berbunyi : “Yang melarikan anakku tidak akan mengenyam kenikmatan. Ia akan ditusuk keris dan istrinya akan direbut.” Ia juga marah kepada penduduk Panawijil, katanya, “Panawijil akan mengalami kekeringan. Mata air akan berhenti. Itu dosa akibat tak mau memberitahu bahwa anakku dilarikan orang dengan paksa.” Seperti yang kita ketahui bahwa kutukan tersebut memang terjadi pada Tunggul Ametung.
Selain melontarkan sumpah, konon Mpu Parwa juga memerintahkan bangsa jin untuk menjaga kali. Jin tersebut akan mengganggu siapapun yang berani mengambil sesuatu dari kali tersebut, walaupun hanya batu kerikil kecil. Selain itu, mereka yang berbuat tak baik juga akan mendapat hukuman yang sama. Kutukan ini sudah dipercayai turun temurun oleh warga, jika dilanggar maka mereka akan mendapat karma yang setimpal, seperti kerasukan, panas tinggi, serta kejang-kejang. Hal ini sudah beberapa kali dialami oleh mereka yang nekat melanggar. Beberapa warga juga pernah melihat gumpalan api melintasi sungai, bau bunga melati yang menandakan akan ada warga sekitar kali yang meninggal.
Kutukan Mpu Parwa untuk Tunggul Ametung memang terbukti benar adanya. Adapun kekeringan, pada tahun 1990 pernah terjadi kekeringan di beberapa tempat yang menyebabkan lahan kurang subur. Adapun mengenai mereka yang mengambil sesuatu dari Kali Mewek, maka mereka harus mengembalikannya pada malam hari dan sendirian. Dengan melakukan hal tersebut, maka mereka akan kembali tenang dan tidak merasa dihantui.
BACA JUGA: Mengenal Ken Dedes, Wanita yang Melahirkan Keturunan Raja-Raja Jawa
Meskipun hanya sebatas mitos, kebanyakan penduduk asli Panawijil percaya akan hal ini. Ada poin positif juga sebenarnya dari mitos ini, masyarakat akan takut untuk membuang sampah sembarangan atau merusak lingkungan. Hal ini tentunya bisa membuat Kali Mewek bebas sampah dan tetap bersih.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…