in

Beredar Minuman Boba 5 Liter, Tinggi Gula tapi Ada yang Nekat Habisin dalam Sekali Tenggak

Boba atau bubble yang sering digunakan dalam minuman, memang saat ini sedang hits banget. Namun, tren minuman boba belakangan dianggap bukan kemajuan, melainkan kemunduran. Sebab banyak yang mengkritisi kandungan minuman ini.

Memang sih makanan kekinian itu cenderung lebih manis atau lebih asin. Walhasil cenderung bikin orang ketagihan, apalagi buat anak-anak dan remaja. Produknya sih tidak salah, konsumen yang harus lebih pintar.

Boba tea [sumber gambar]
Jenis jajanan yang seperti ini sudah pasti mengundang banyak penyakit jika dikonsumsi berlebihan. Di antaranya alzheimer, penuaan dini, hingga diabetes yang jadi pembunuh nomor 4 di dunia dan nomor 3 di Indonesia.

Tapi memang kok, warga negara Indonesia ini terbilang ‘sangat open minded dan santuy’ melahap kemajuan, enggak pakai difilter dulu. Baru-baru ini produsen minuman boba membuat versi party size, yakni boba ukuran 5 liter. Yang namanya party size, ya bisa buat diminum berkali-kali atau bersama banyak orang.

Masalahnya, kemunculan minuman ukuran raksasa ini malah digunakan sebagai challenge, alias tantangan ekstrim. Yakni minum segalon boba mulai dari seharian,  12 jam, hingga sekali tenggak. Rupanya aksi ini juga terinspirasi dari berbagai mukbang yang sudah ada sebelumnya. Tapi, ngikutin tren juga sebaiknya pilih-pilih kan?

Bikin pakar kesehatan tepok jidat

Mengapa challenge minum boba segalon disebut ekstrim? Mengutip dari akun media sosial dokter Gia Pratama, bahwa tren minum boba 5 liter ini sangat tidak dianjurkan. Pasalnya jumlah darah di dalam tubuh ini setara dengan segalon minuman yang diperkirakan mengandung kurang lebih 1 kg gula tersebut. Kandungan yang sama dengan kebutuhan gula maksimal untuk 20 hari. Bisa bayangkan apa yang sedang kita lakukan pada tubuh? Ya, membanjirinya dengan kandungan gula.

Anjuran dr. Gia Pratama untuk tidak mencoba boba 5 liter [Sumber Gambar]
Berdasarkan anjuran Kemenkes RI, batas konsumsi gula harian adalah sekitar 50 gram atau setara 5-9 sendok teh. Melebihi itu, tubuh akan overload dalam mencerna glukosa dalam organ dan darah, kemudian mengubahnya menjadi lemak. Jika tidak diolah menjadi energi lewat olahraga, maka ujung-ujungnya adalah obesitas, diabetes, hingga kanker.

Boba tea yang nyangkut di perut [sumber gambar]
Sebelumnya, Boombastis pernah membahas pentingnya mengetahui kandungan segelas boba, agar sobat pembaca semua yang doyan minuman ini bisa lebih mengontrol konsumsinya.

Makanan sehari-hari kita saja kebanyakan mengandung glukosa, seperti nasi, roti, mie, kopi kekinian dan masih banyak lagi. Dalam sehari, sangat banyak potensi gula yang masuk ke tubuh. Ingat, ini masih gula. Belum kolesterol dan teman-temannya.

Pembuat konten minum boba 5 liter pun dikecam

Kontroversi minuman boba 5 liter ini sempat mendapat pembelaan dari penggemar boba, “Ya kan itu minumnya buat bagi-bagi, enggak diminum sendiri. Serius amat sih?”

Marak konten minum boba 5 liter [Sumber gambar]
Sayangnya, realita di lapangan berkata lain. Di Youtube saja, saat ini ada lebih dari 10 konten video bertema challenge minum boba segalon. Artinya, tidak banyak yang menyadari atau mempertimbangkan bahwa jaman sekarang, penonton juga bisa termotivasi untuk meniru perilaku yang dilihatnya.

Apalagi kalau yang terinspirasi adalah sobat mager yang males gerak dan olahraga, atau anak-anak yang punya potensi turunan dari orang tuanya terhadap penyakit gula. Banyak yang menyuarakan agar challenge ini sebaiknya dihentikan, bahkan berinisiasi membuat petisi, karena pengaruh yang mengkhawatirkan.

Semoga dengan ulasan ini, sobat Boombastis juga lebih perhatian dengan makan/minuman apa yang kita masukkan ke tubuh. Ada banyak pilihan makanan, bijak-bijaklah dalam mengonsumsinya. Kita adalah apa yang kita makan, jangan tunggu sampai sakit.

Written by Orchid

Leave a Reply

Politikus Usulkan RI Ekspor Ganja, Tuai Polemik hingga Dianggap Menyalahi Aturan

Kisah Arab Saudi dan Visi 2030, Ajarkan Bahasa China di Sekolah hingga Bangun Kota Modern