Mie instan sudah sangat akrab dengan orang Indonesia. Bagaimana tidak, selain karena harganya murah dan mengenyangkan perut, rasanya juga nomor satu di dunia. Jadi bukan hal yang aneh kan kalau banyak yang mengidolakan makanan yang satu ini, terutama para anak kos di akhir bulan.
Bicara soal mie, kamu ingat gak sih kalau dulu anak 90-an punya cara unik buat makan makanan ini? Ya dikremes, dimasukan bumbu sambil dikocok-kocok, membuat mie yang seharusnya di masak jadi cemilan yang renyah. Kalau tidak salah ada beberapa produk yang dulu jadi favorit untuk dikremes, lalu apa saja itu?
Mie paling murah, selera rakyat
Ketika zaman itu rata-rata harga mie instan 1000 hingga 2000 rupiah, produk yang satu dapat dibeli dengan sangat murah. Bagaimana tidak, pasalnya hanya dengan uang lima ratus rupiah kita sudah bisa mendapatkan satu bungkus mie. Oleh sebab itu pula kadang produk ini juga disebut sebagai mie gopek. Namun kadang harga yang renda sesuai dengan kualitas yang ada, jadi jangan kaget kalau rasanya malah cenderung biasa. Namun bukan anak 90-an kalau gak kreatif, alhasil mereka mengkremes mie itu dan mencaputnya dengan bumbu tanpa perlu direbus terlebih dahulu.
Mie Fajar, saingan kremes dari selera rakyat
Gak kalah dari mie gopek, produk dengan nama Fajar ini juga jadi saingan berat dalam masalah kremes. Lantaran harganya yang juga murah serta rasa yang hampir sama, banyak orang yang lebih memilih mie ini. Bahkan tak jarang makanan instan ini sering digunakan hadiah “lotre jadul” anak bocah. Mungkin karena saking murah dan jadi idola kalau buat dikremes. Ya, meskipun demikian mie yang satu ini sudah tidak lagi ditemukan di pasar atau toko-toko.
Salam, awal mula berbagai rasa dari mie instan
Jika zaman sekarang mie instan dengan rasa unik sudah biasa, namun dulu produk yang satu ini lah yang mengawalinya. Ya, mie Salam jadi salah satu produk andalan para emak-emak untuk membuat anak-anaknya doyan makan, lantaran banyaknya rasa yang disuguhkan. Bayangkan, mulai dari abon, mie goreng ala jawa, hingga sosis sudah disediakan oleh mie ini. Dan ya, akhirnya cara perpaduan rasa mie yang dicampur pun mulai digunakan oleh produk lain seperti saat ini. Meskipun, akhirnya mie-mie ini lebih sering dikremes oleh anak-anak ketimbang di masak.
Mie Kare, produk instan berkaldu pertama yang jadi inspirasi
Rasa kare pada sebuah mie intan mungkin sekarang bukan lagi hal yang unik. Namun ternyata trend rasa ini di Indonesia dulu hanya dipelopori oleh satu produsen. Ya, “Mie Kare” muncul dengan rasa khas masakan kuah kaldu yang waktu itu memang jarang ditemui. Meskipun akhirnya kebanyakan para bocah juga membuatnya jadi makanan kremes instan seperti produk mie lainnya. Mungkin karena bumbunya lebih banyak kali ya, jadinya kalau dikremes malah tambah enak.
Mie Boyki yang memang khusus untuk dikremes
Kalau kebanyakan mie tadi sejatinya memang mie Instan yang harus dimasak, kalau yang satu ini justru dibuat untuk dikremes. Kamu ingatkan dengan mie Boyki, jajanan jadul warna kuning yang hanya gopek. Ya, rasanya tak kalah dengan mie instan kremes, namun tetap jadi favorit. Waktu itu mie Boyki ini juga bersaing dengan produk serupa lainnya, seperti Mie Gemez, Mie Kip-Kip dan lainnya. Namun tetap Boyki masih yang paling dikenang oleh para anak 90-an.
Meskipun jajanan-jajanan itu memang sangat berkesan buat anak 90-an, tapi ingat sejatinya itu kebiasaan yang buruk. Selain mi Boyki, kebanyakan memang untuk dimasak, bukan dimakan mentah-mentah. Kini karena sudah dewasa, tentulah harus lebih bijak toh buat kebaikan diri sendiri nantinya.