Duh, kamu kok gitu sih? Kebanyakan makan micin nih kayaknya. Pasti kalian sering sekali mendengar kalimat semacam itu terlontar dari mulut orang-orang. Ketika ada yang melakukan kesalahan sedikit, pasti micinlah yang dijadikan kambing hitam. Memang micin sebenarnya salah apa? Ia hanyalah garam yang tidak pernah melakukan apa-apa tapi disalahkan begitu saja.
Mungkin banyak di antara kalian yang berpikir, kalau micin ini memang membuat otak tumpul alias bodoh. Alasannya ya karena penyedap rasa yang satu ini memang tidak baik bagi otak. Oleh karena itu, jangan heran kalau penyedap rasa yang juga disebut monosodium glutamat tersebut memiliki citra buruk sampai sekarang. Namun, kalian tahu enggak kalau ternyata micin sebenarnya tidak punya pengaruh sama sekali terhadap otak kita? Jika tak percaya, inilah bukti-buktinya.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sudah menganjurkan konsumsi micin maksimal 6 gram per hari
Micin yang memang tidak boleh dikonsumsi terlalu banyak, membuat World Health Organization memutuskan kebijakan baru. Aturannya adalah Monosodium Glutamat (MSG) hanya boleh dikonsumsi 6 gram per harinya. Nah, dari keputusan itu Menteri Kesehatan Indonesia juga menerapkan kebijakan yang sama. Malahan, beliau menyuruh warga Indonesia untuk mengonsumsinya paling banyak 5 gram per hari.
Tapi, menurut beberapa survei yang telah dilakukan, ternyata warga Indonesia per hari hanya memakai micin sebagai penyedap rasa pada masakan sebanyak 0,6 gram. Berarti dari sini saja sudah ketahuan dong kalau micin tidak berpengaruh apa-apa terhadap tingkat kepintaran kita. Jadi mulai sekarang enggak usah deh berbicara tentang micin kalau ada yang bertindak aneh.
Glutamat diproduksi oleh diri sendiri dan ada juga makanan yang mengandung garam amino ini
Hal yang satu ini harus segera diluruskan nih. Asal kalian tahu saja kalau glutamat tidak hanya dari buatan pabrik, tapi tubuh kita juga memproduksinya lho. Tak hanya itu saja, glutamat juga ada terkandung dalam makanan misalnya tomat dan jamur. Asam amino ini berfungsi untuk membentuk protein, membantu manusia konsentrasi dan juga memudahkan orang mempelajari hal baru.
Memang selama ini kita hanya tahu kalau micin dibuat oleh pabrik. Tapi tidak semua hasil pabrik berbahaya bagi tubuh kok. Malahan, tubuh kita tidak bisa membedakan mana glutamat alami atau buatan. Asal itu adalah asam amino yang dibutuhkan untuk tubuh, maka pencernaan akan tetap mengolahnya. Hayo, masih mau menyalahkan micin lagi?
Kalau cara konsumsinya benar, ia tidak akan membuat bodoh
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kalau micin ternyata punya banyak manfaat jika dikonsumsi dengan benar. Oleh karena itu, sejak tahun 2013 semua rumah sakit akan mengganti garam dapur yang biasa menjadi micin. Lantaran kandungan natriumnya lebih rendah dari garam dapur biasa. Sehingga pasien yang mengalami hipertensi bisa aman untuk mengonsumsinya.
Kandungan natrium tersebut ternyata juga memiliki fungsi yang bagus untuk tubuh kita. Ia bisa mengatur kerja otot jantung, mendukung metabolisme tubuh, merangsang kerja syaraf dan lain sebagainya. Nah, sekarang terbukti kan kalau micin tidak membuat bodoh?
Belum pernah terbukti kalau micin bisa membuat otak tumpul
Banyak para peneliti mengatakan kalau micin memang tidak terbukti menjadi faktor pendukung kebodohan. Memang sih pernah ada jurnal kesehatan New England berisi keluhan tentang kesehatan setelah memakan chinese food yang mengandung micin. Namun ternyata teori itu hanya berdasarkan cocoklogi alias ilmu kira-kira.
Bahkan ada beberapa orang yang mengaku alergi MSG tidak merasakan efek apapun selama mereka tidak tahu kalau ternyata makanannya mengandung micin. Nah, dari sana BPOM Amerika Serikat masih menganggap kalau micin adalah penyedap rasa yang aman untuk dikonsumsi. Artinya, dampak negatif yang dikatakan orang-orang hanyalah sugesti masal belaka.
Dari pernyataan di atas, bisa disimpulkan kalau micin bukan sembarang penyedap rasa. Ia ternyata memiliki banyak manfaat bagi tubuh asalkan tidak dikonsumsi berlebihan ya. Jadi mulai sekarang buang jauh-jauh pemikiran kalau micin bisa membuat bodoh seseorang. Itu hanyalah isapan jempol belaka.