Berbeda dengan saat ini, anak-anak generasi 90 hingga 2000-an selalu dimanjakan dengan tayangan superhero yang asik. Mulai dari Saras 008, Panji Manusia Milenium, Gundala Putra Petir hingga Gerhana. Dari deretan tayangan superhero, salah satu yang paling berkesan adalah Saras 008. Superhero cantik bertopeng dengan kostum hitam putih ini selalu tampil mempesona dengan rambut panjang terurai. Sang Superhero wanita harus membela kebajikan dengan melawan musuh utamanya Mr. Black yang meski selalu kalah, si musuh tak kunjung binasa.
Keseruan tontonan ini melambungkan nama Sindy Dewiana, Asty Ananta, dan Angel Karamoy yang sempat bergantian memerankan sosok Saras 008. Di antara tiga artis tersebut, yang terhitung paling lama memerankan Saras adalah Sindy Dewiana. Setelah 20 tahun berlalu, tentu kamu penasaran dengan kehidupan Sindy saat ini. Nah, yuk intip kehidupan perempuan pemeran pahlawan kebajikan ini.
Sindy Meninggalkan Gemerlap Dunia Keartisan
Setelah menyelesaikan proyek sinetron Saras 008, Sindy memilih tak lagi terjun ke dunia akting. Setelah itu, Sindy masih eksis di dunia hiburan namun sebagai pembawa acara. Sayangnya, hal itu tak bertahan lama menyusul dirinya mantap mundur dari dunia yang membesarkan namanya itu.
Kini Berhijab dan Menetap di Australia
Berbeda dengan gayanya yang dulu identik dengan rambut panjang terurai, kini Sindy telah mengenakan hijab di kesehariannya. Dan karena alasan mengikuti suami bekerja, ibu dari tiga anak ini pun menetap di Australia. Buat kamu yang penasaran kehidupan Sindy, bisa cuss kepoin instagramnya di @sdewiana.
Tak Disangka, Sindy Amat Mencintai Dunia Seni Khususnya Tari
Meski tak lagi menyalurkan bakat seni yang dimiliki di bidang akting, bukan berarti Sindy berhenti berkarya. Perempuan ini ternyata menyukai dunia tari tradisional Indonesia. Kecintaannya pada seni tradisional asal membuat Sindy bergabung dengan komunitas pecinta kebudayaan Indonesia di Australia.
Mengajar Tari dengan Banyak Siswa Asing
Kepiawaian Sindy dalam menari membuatnya dipercaya untuk mengajar di Kedutaan Besar Indonesia. Tak hanya fokus pada tari tradisional, Sindy juga memberikan ilmu tentang modern dance, senam ritmik, dan tarian lainnya. Selain di kedutaan besar, Sindy juga mengajar tari di Bentley Primary School. Di sekolah ini, banyak sekali murid Sindy yang merupakan orang Australia tapi sangat mencintai tari-tarian tradisional Indonesia. Hal ini kadang membuat Sindy terharu dan bersemangat dalam melakoni profesinya itu.
Tampil Menari di Beberapa Acara Penting
Selain mengajar tari, Sindy juga aktif di beberapa komunitas menari untuk meningkatkan kemampuannya. Tidak hanya sekedar belajar, mereka juga tampil di berbagai event penting. Salah satu event yang pernah diikuti Sindy dan teman-temannya adalah final Big Bash League 2017 di Waca Ground, Perth, Australia pada Januari lalu. Ia dan rekannya membawakan Tarian Merak dengan cantik. Selain itu, Sindy juga sempat membawakan tarian tradisional Indonesia dalam perhelatan Harmony Day di Busselton, Australia. Perhelatan yang dijadikan ajang pertemuan pendatang baru dari berbagai negara tentu menjadi momen efektif untuk mengenalkan budaya Indonesia pada dunia.
Di Rumah, Sindy Menjadi Sosok Ibu Keren Bagi Anak-anaknya
Jika di luar rumah Sindy menjadi sosok seniman yang berusaha menebarkan kecintaan pada kebudayaan Indonesia, berbeda saat di rumah. Perempuan cantik itu kerap mengunggah makanan dan kue hasil buatannya. Selain itu, kebersamaan dengan anak dan suami juga menghiasi beberapa sudut halaman instagramnya.
Tak hanya keren saat jadi superhero di cerita fiksi, Sindy kini secara nyata menjadi superhero keluarga dan orang di sekitarnya. Wah, jadi salut ya. Kira-kira kalau doi main Saras 008 lagi saat ini, kamu masih suka nggak sih?