Admin
Seorang guru seharusnya mendidik dan melindungi murid-muridnya, namun yang terjadi justru sebaliknya. Banyak guru yang menjadi tersangka kasus pelecehan seksual murid-murid di bawah umur. Selain di Indonesia, kasus yang sama terjadi di Inggris. Seorang guru wanita bernama Emily Fox didakwa telah melakukan pencabulan pada 4 siswinya yang masih berusia 15 tahun, dilansir oleh detik.com, seperti dikutip oleh BBC News, Minggu (10/8).
Emily bekerja sebagai guru olahraga di Royal Masonic School for Girls, Hertfordshire, Inggris. Dalam laporan dituliskan bahwa Emily mulai melakukan aksi buruknya saat masih bekerja sebagai guru olahraga di tahun 2012 hingga 2013. Emily bertemu dengan korban di sekolah khusus wanita tersebut dan dengan mudah melakukan aksi tak terpujinya pada 4 orang siswi.
Setelah ditangkap, Hakim pengadilan di St Albans Crown, Michael Baker QC, menunda keputusan pemberian hukuman hingga tanggal 5 Semptember 2014. Hingga saat ini Emily bebas dengan jaminan. Sang hakim mengatakan bahwa Emily tidak boleh lagi mengajar di Royal Masonic School for Girls dan tidak boleh melakukan kontak langsung dengan anak di bawah umur.
Hingga saat ini korban-korban Emily tidak dipublikasikan dengan alasan privacy dan alasan hukum. Walau demikian, hakim menarik perintah yang mencegah identifikasi terdakwa dan sekolah yang bersangkutan.
“Sudah jelas ini menjadi kepentingan umum untuk mengidentifikasi sekolah serta terdakwa. Dalam sepengetahuan saya, ini bukan sekolah yang kecil. Saya tidak melihat bagaimana identifikasi sekolah dapat mengarah pada identifikasi anak,” ujar hakim Michael.
Di sisi lain, seorang psikologis anak dan remaja, Efnie Indrianie, MPsi, mengatakan bahwa pedofilia yang pintart justru berbahaya. Dia bisa membuat korban terperdaya sehingga tidak tahu sedang menjadi korban.
