Rakyat Indonesia khususnya yang ada di Bali boleh meluapkan kegembiraannya setelah sembilan tarian tradisional mereka mampu mempesona dunia. Bukti ini diperkuat dengan pengukuhan 9 tari Bali sebagai salah satu warisan budaya dunia versi UNESCO pada sebuah pertemuan di Namibia beberapa hari yang lalu.
Pengukuhan ini terjadi bukan begitu saja. Setahun sebelumnya sebuah proposal dilayangkan kepada UNESCO. Isinya tentang tarian-tarian Bali, lengkap dengan segala filosofi dan juga fungsinya. Akhirnya setelah melalui pengamatan panjang oleh ahli dari UNESCO, tarian Bali benar-benar dikukuhkan.
Inilah 9 tarian tradisional Bali itu!
1. Tari Rejang – Tarian Sakral
Tarian Rejang ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya dunia UNESCO dalam kategori tarian yang sakral. Tari Rejang hanya dilakukan oleh perempuan dan disaksikan oleh perempuan. Biasanya dilakukan di dalam upacara keagamaan Hindu Dharma di pura.
Tarian ini dilakukan untuk memberikan rasa syukur kepada Dewi-Dewi Hindu. Selain itu tarian juga melambangkan sebuah pengabdian manusia kepada para Dewi yang disembah. Tarian ini memiliki beberapa versi dan yang paling dikenal adalah Rejang Dewa seperti video di atas.
2. Tari Sanghyang Dedari – Tarian Sakral
Tari Sanghyang Dedari biasanya ditampilkan dalam sebuah teater yang diikuti banyak penari. Tari ini dilakukan dalam sebuah upacara keagamaan yang sakral. Biasanya ditujukan untuk menolak bala atau wabah penyakit.
Tarian ini memang bukan tontonan meski dilihat banyak orang. Biasanya suasana akan berlangsung dengan sangat khidmat. Tari ini telah ada di Bali sejak ribuan tahun lalu, bahkan merupakan warisan kebudayaan pra-Hindu.
3. Tari Baris – Tarian Sakral
Tari Baris adalah tarian sakral yang biasanya diiringi gamelan saat pementasannya. Tari ini adalah perwujudan sebuah perasaan seorang pahlawan yang akan pergi ke medan perang. Mereka akan mengelu-elukan kehebatan pahlawan dan menunjukkan kepemimpinannya.
Tari ini biasanya dilakukan oleh banyak orang. Seperti namanya, tari baris dilakukan dengan berbaris dengan gerakan maskulin untuk menunjukkan kehebatan pahlawan. Tarian ini dilakukan untuk menunjukkan bakti kepada raja yang memimpin mereka.
4. Tari Topeng Sidakarya – Tarian Semi Sakral
Tari Topeng Sidakarya adalah sebuah tarian yang dipentaskan sebelum acara besar seperti acara tawur, melaspas, dan ngenteg linggih. Tarian ini dilakukan dalam sebuah acara sakral namun juga cukup menghibur penonton yang menyaksikannya.
https://www.youtube.com/watch?v=qVZ7fbtx28c
Biasanya penari akan menutup mulut topeng yang jongos. Hal ini adalah simbol jika kita harus menutupi keburukan. Selain itu saat akhir acara pemain akan menabur beras. Simbol ini artinya berbagi keberkahan. Tarian Topeng Sidakarya secara simbolik mengajarkan etika kepada manusia.
5. Tari Gambuh – Tarian Semi Sakral
Tari Gambuh adalah sebuah tari yang memiliki banyak sekali gerakan yang kompleks. Diperkirakan tarian ini telah ada sejak abad ke-15 masehi. Tari gambuh juga merupakan ibu dari berbagai tari tradisional yang ada di Bali.
Tari Gambuh biasanya dipentaskan dengan menggabungkan banyak unsur. Seni tari akan berbaur dengan tarik suara, seni musik, hingga sastra. Tak salah jika tari gambuh menjadi salah satu seni yang paling dinanti seluruh masyarakat Bali.
6. Wang Wong – Tarian Semi Sakral
Wayang Wong sebenarnya adalah sebuah tarian yang ada hampir di semua daerah di Indonesia. Hanya saja yang ada di Bali memiliki beberapa keunikan. Salah satunya adalah menampilkan tari kecak untuk beberapa sesi acara.
Tarian ini menampilkan lakon Ramayana dalam versi yang lebih sederhana. Wang Wong adalah sebuah tarian yang terkenal khas daerah Buleleng, Bali meski saat ini banyak dipentaskan di hampir seluruh daerah di Bali.
7. Tari Legong Kraton – Tarian Untuk Hiburan
Tari Legong adalah tarian tradisional yang gerakannya sangat kompleks. Biasanya gerakan mereka dipengaruhi oleh suara tabuhan yang dimainkan oleh sekelompok orang. Tarian ini menekankan pada gerakan luwes pada kaki yang mengikuti permainan musik.
https://www.youtube.com/watch?v=e5Tg8EpDvtI
Tarian ini dikembangkan oleh Kraton-kraton Bali pada abad ke-19. Itulah mengapa tarian ini sering disebut sebagai Legong Kraton. Dahulu kala, tarian ini hanya dilakukan oleh dua gadis yang belum menstruasi di bawah cahaya bulan. Saat ini Tari Legong telah bertransformasi menjadi tarian hiburan yang diminati banyak orang.
8. Tari Joged Bumbung – Tarian Untuk Hiburan
Tari Joged Bumbung adalah tari hiburan yang banyak dipentaskan dalam even pernikahan. Biasanya akan ada wanita yang menari sesuai dengan alunan musik bambu. Penari ini biasanya akan mencari pria dari penonton untuk diajak berjoget bersama.
Tarian Joged Bumbung sebenarnya hanya untuk keakraban saja. Namun seiring berkembangnya waktu tari ini dianggap penuh dengan unsur sensualitas hingga dicap sebagai tarian yang “enggak bener”. Namun secara esensi tari ini bertujuan untuk menghibur.
9. Tari Barong Ket Kuntisraya – Tarian Untuk Hiburan
Tari Barong Ket adalah sebuah tarian yang memiliki perbendaharaan gerak paling banyak. Itulah mengapa tarian ini menjadi tari yang paling banyak ditampilkan di Bali saat ini. Bahkan turis asing selalu kagum dengan setiap pentas yang diadakan.
Tarian Barong Ket adalah salah satu tari hiburan yang gampang ditemui di setiap sudut Bali. Pementasannya bisa ditemui setiap hari. Tarian ini adalah sebuah tarian yang melambangkan darma atau kebaikan yang akan selalu memang melawan kejahatan.
Itulah 9 tari tradisional Bali yang masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO 2015. Semoga di tahun-tahun selanjutnya akan semakin banyak tarian tradisional yang diakui oleh dunia internasional. Dengan begitu Indonesia akan semakin dikenal dengan produk budayanya yang memukau.