Punya wajah tampan? Itu sebuah anugerah tersendiri. Terlahir sebagai anak orang kaya? Hm, itu bisa jadi berkah tersendiri. Tapi bukan berarti dengan wajah tampan dan kehidupan yang mapan kamu bisa menaklukkan hati setiap wanita dan jadi menantu idaman para orang tua. Ada yang jauh lebih penting dari itu. Kebahagiaanmu di masa depan tak semata-mata ditentukan oleh ketampanan dan kemapananmu semata. Ada banyak kelebihan dan kualitas dirimu yang bisa jadi penentu utama apakah kamu layak menjadi seorang menantu idaman atau tidak.
Untuk menjadi seorang menantu idaman, ada sejumlah hal yang perlu kamu tahu. Tak sebatas perkara fisik apalagi harta benda belaka. Meski tiap orang tua mungkin punya pandangan tersendiri tentang kriteria seorang menantu idaman, tapi setiap orang tua pasti ingin anaknya bisa hidup dengan seseorang yang bisa menunjukkan kualitas pribadi yang positif, seseorang yang punya tanggung jawab dan tahu cara memberikan yang terbaik demi kebahagiaan keluarga dan orang terdekatnya. Ingin tahu apa yang jauh lebih penting dari sekadar persoalan mapan dan tampan?
1. Caramu Mengendalikan Ego Menunjukkan Kemampuanmu Bertanggung Jawab
Benarkah ego seorang pria lebih besar dari wanita? Ternyata hal itu tak sepenuhnya benar. Semua tergantung pada diri pribadi dan individu masing-masing. Tapi kalau kamu ingin jadi seseorang yang mudah diterima dan bisa membangun kebahagiaan baru bersama pasanganmu kelak dan keluarga pasanganmu, kamu harus tahu cara untuk mengendalikan ego.
Sebuah hubungan, khususnya dalam rumah tangga, ego memiliki peran yang cukup besar dalam terpicunya atau munculnya sebuah konflik. Kalau kamu masih susah untuk mengendalikan egomu sendiri, kamu belum bisa menunjukkan kedewasaan dan kematanganmu dalam berpikir. Oke, mungkin memang nggak mudah. Tapi bukan berarti nggak bisa, kan? Bahkan seberapa pintar kamu mengendalikan egomi jadi tolak ukur seberapa besar kemampuanmu dalam bertanggung jawab. Dan orang yang bertangggung jawab adalah menantu idaman banyak orang tua.
2. Ubah Sudut Pandangmu Tentang Konsep Transaksional dalam Sebuah Hubungan
Sering kita mendengar istilah bahwa kita akan mendapat apa yang kita beri. Apa yang kita tanam itulah yang kita dapat. Semacam ada hitung-hitungan dan konsep transaksional di dalamnya. Hanya saja dalam sebuah hubungan, kita tak bisa begitu saja menggunakan konsep transaksional. Saatnya kamu mulai memiliki sudut pandang baru bahwa konsep transaksional tak bisa sepenuhnya berlaku dalam sebuah hubungan.
Sebagai contoh, masak iya kamu akan marah dan ngambek ketika pasanganmu tak membalas kebaikan atau kejutan yang kamu berikan padanya? Kamu jadi lebih suka menuntut hasil sebelum melakukan prosesnya. Akibatnya sifat egoismu lebih dominan dibandingkan perasaan cinta yang tulus. So,penting nih untuk melatih mindset baru bahwa hubungan itu tak sebatas memberi dan menerima. Lebih dari itu, ada hati yang berbicara dan ada ketulusan yang berperan di dalamnya.
3. Sudahkah Kamu Berani Bersikap Jujur dan Terbuka?
Kejujuranmu adalah bekal utamamu untuk bisa diterima oleh pasangan juga keluarga pasanganmu kelak. Tak bisa kamu berpura-pura jadi orang lain. Bahkan kalau kamu berani-beraninya berbohong, maka hanya kekecewaan dan kesedihan yang akan kamu dapatkan. Caramu berkomunikasi juga jadi poin penting. Seberapa lihai kamu membuat komunikasi tetap mengalir. Seberapa cakap kamu membuat orang lain merasa nyaman di dekatmu.
Itu semua perlu kamu miliki jika ingin meraih hati calon mertuamu kelak. Meski tak semua orang lahir dengan bakat alami gampang akrab dengan orang yang baru dikenal, kamu tetap bisa melatih kemampuan itu dari sekarang. Nggak ada salahnya mulai berlatih dari jauh-jauh hari untuk bisa lebih supel dan akrab dari sekarang sebelum nanti kamu bersiap meminang hati anak orang.
4. Jadi Orang Baik Saja Pun Ternyata Tak Cukup, Kamu Harus Punya Sinar Sendiri
Apa kelebihan yang kamu punya? Modal jadi orang baik saja ternyata belum cukup untuk membuatmu jadi sosok menantu idaman di mata calon mertuamu. Kamu harus punya sinar sendiri. Penting untuk memperlihatkan kelebihan dan keunggulanmu dibandingkan yang lain. Kita tak bisa bersikap naif bahwa setiap orang tua pasti ingin menyerahkan anaknya pada seseorang yang terbaik.
Apa potensimu yang kamu punya? Kelebihan dan keistimewaan apa yang kamu miliki? Pencapaian apa saja yang sudah kamu peroleh? Pekerjaan apa yang kamu geluti sekarang? Dari sekarang nih, kalau kamu ingin menjadi menantu idaman dari orang tua si dia, kamu perlu membangun image terbaik dari dirimu. Tunjukkan kalau kamu memang bukan orang sembarangan melainkan orang yang bisa memberikan jaminan masa depan yang lebih baik.
5. Asah Lagi Kemampuanmu untuk Bisa Tetap Rendah Hati
Di Indonesia yang menganut adat ketimuran, orang tua mendapat posisi tertinggi untuk selalu dihormati. Penting nih dari sekarang untuk bisa belajar rendah hati dan selau menghormati orang tua. Mulailah dengan memperbaiki caramu memperlakukan orang tuamu sendiri. Dari situ nanti dengan sendirinya karaktermu akan terbentuk. Kamu jadi lebih mudah dekat dan memikat hati calon mertuamu kelak.
Buat orang lain, khususnya yang lebih tua merasa nyaman denganmu. Salah satu caranya adalah dengan membuang kesombongan atau sikap sok tahumu. Tahan dirimu untuk tak bersikap sok tahu atau menyombongkan sesuatu di depan mereka.Stay humble and make others feel comfortable.Ketika seseorang bisa merasa nyaman di dekatmu, hatinya pun akan lebih condong pandangmu.
6. Tunjukkan Keyakinan dalam Merancang Masa Depan
Kamu sudah harus punya rancangan atau visi yang ingin kamu capai di masa yang akan datang. Tunjukkan ketegasan dan keyakinanmu. Setiap orang tua yang akan melepas putrinya hidup bersama seorang pria selalu ingin memastikan putrinya akan baik-baik saja di masa depannya. Jadi, bekalmu dari sekarang adalah menyiapkan “proposal” terbaikmu.
Satu lagi yang tak boleh ketinggalan adalah tetaplah tunjukkan dirimu tapi dirimu yang terbaik. Ingin jadi menantu idaman memang perlu usaha lebih keras dari biasanya.
Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang cinta dan jadi menantu idaman. Keberhasilan tiap orang punya versinya masing-masing. Jadi jangan takut jadi dirimu sendiri dan seiring waktu berjalan, kamu akan bisa menunjukkan bahwa tidak salah mertua memilihmu untuk jadi menantunya.