Nama purple drank mungkin masih terdengar asing di telinga kita, tapi untuk sejumlah kalangan nama minuman satu ini begitu melegenda karena efek membuat ‘enak’. Ya, purple drank bisa dikategorikan sebagai obat-obatan terlarang di mana sangat mudah untuk didapatkan, bahkan untuk dibuat sendiri.
Purple drank umumnya dibuat dari campuran obat batuk cair yang kemudian dioplos dengan minuman soda. Setelahnya biasa ditambahkan permen cokelat. Efek yang ditimbulkan bagaimana? Minuman oplosan ungu ini bisa membuatmu langsung berhalusinasi tinggi! Nah, berikut sejumlah fakta-fakta menarik sekaligus mengerikan dari purple drank.
Sejarah Purple Drank
Menurut sejarahnya minuman ungu memabukkan ini ada sejak tahun 1960 di Houston, Amerika. Dulunya purple drunk dibuat dari potongan robitussin—sejenis ganja—yang dicampur dengan bir. Penggunaan sirup obat batuk prometazin sendiri baru dimulai tahun 1980-an oleh sejumlah kalangan rapper dan penggiat hip hop.
Kepopuleran purple drank kian menjadi ketika salah seorang rapper, DJ Screw, menyebut minuman tersebut di sejumlah lagu miliknya. Setelahnya dengan pesat minuman ini menyentuh sejumlah kalangan anak muda sevagai pengganti coktail, khususnya di sejumlah daerah seperti Texas, Alabama, serta Piladelphia.
Efek yang Ditimbulkan
Euforia pingsan atau hilang kesadaran lalu berhalusinasi merupakan efek yang terjadi setelah menenggak purple drank. Hal ini disebabkan karena dalam minuman ini sendiri terdapat sejumlah senyawa seperti promethazine serta kodein, di mana akan menimbulkan sensasi ketenangan dalam beberapa waktu.
Efeknya pun berlangsung cukup lama yakni tiga hingga enam jam. Biasanya dimulai dengan kepala pening, lalu sensasi tubuh menjadi ringan dan seseorang jadi lebih suka berbicara sendiri.
Bahaya Purple Drank
Purple drank merupakan minuman yang membuat seseorang menjadi ketagihan. Hal ini pada akhirnya berakibat fatal karena si peminum akan terus mengonsumsi purple drank dalam jumlah yang melebihi batas.
Ada banyak bahaya yang ditimbulkan dari mengkonsumsi purple drank. Di antaranya adalah suara menjadi serak, lambat merespon, denyut jantung menjadi lambat berdenyut, sering mengantuk, kehilangan keseimbangan, gigi geripis, dan sembelit. Efek paling bahaya jika mengkonsumsi minuman adiktif ini sendiri adalah overdosis hingga mengakibatkan kematian.
Insiden Terkenal Purple Drank
Ada sejumlah insiden yang cukup populer dikarenakan purple drank. Insiden ini pun cukup menimbulkan kontroversi di zamannya karena berurusan langsung dengan kepolisian setempat.
Kasus pertama terjadi pada September 2006, seorang pemain San Diego Changer ditangkap oleh pihak berwajib dikarenakan menjual obat batuk yang digunakan sebagai bahan utama pembuatan purple drank. Kasus selanjutnya dialami mantan gelandang Jamarcul Rusell, Oakland Raiders, pada Juli 2010. Dia ditangkap atas kepemilikan sirup kodein tanpa resep dokter. Kasus berikutnya yang tidak kalah heboh terjadi pada 15 Maret 2013 di mana Lil Wayne dirawat di rumah sakit karena mengalami kejang. Hal ini diduga karena efek dari purple drank. Bedanya dalam kasus ini, Lil tidak sampai dibawa ke polisi karena bantahan yang dia berikan.
Beberapa Kematian Para Pengguna Purple Drank
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya jika purple drank berpotensi menyebabkan seseorang hilang nyawa. Hal ini terkait dengan penggunaan kodein yang melebihi batas jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Seseorang akan mengalami sulit bernapas, denyut jantung berhenti, lalu meninggal.
Banyak kasus orang meninggal dikarenakan minuman ungu memabukkan ini. Bahkan sejumlah kasus dialami oleh kalangan terkenal, di antaranya DJ Screw yang mengalami overdosis pada 16 November 2000 sebelum akhirnya meninggal, disusul sang adik Big Moe, dan Pimp C.
Minuman ini begitu berbahaya tapi bisa didapatkan dengan cukup mudah, bahkan dengan sedikit usaha bisa dibikin sendiri di rumah. Untungnya di Indonesia cukup jarang ditemui yang namanya Purple Drank ini. Meskipun begitu bukan berarti kita bisa tenang-tenang malah harus waspada karena minuman ini bisa saja muncul sewaktu-waktu.