Porter, istilah ini pasti cukup asing di telinga kebanyakan orang, tapi bagi para pendaki mereka ibarat teman dekat yang harus ada. Ya, harus ada karena keberadaan porter ini luar biasa penting. Mereka mungkin hanya kurir yang membawa barang-barang dan jadi penunjuk arah, tapi tanpa mereka pendakian yang menyenangkan bakal jadi petaka.
Porter sangat penting keberadaannya terutama bagi para pendaki pemula. Membawa beban berat dengan kondisi medan yang ekstrem adalah tantangan yang sangat besar. Makanya keberadaan porter sangat diharapkan karena mereka adalah tempat para pendaki bergantung hidup.
Menjadi seorang porter tidaklah sembarangan, meskipun tak benar-benar ada syarat khususnya. Nah, untuk menyelami lebih dalam tentang profesi unik satu ini, berikut adalah fakta-fakta porter yang mungkin belum pernah kamu ketahui.
1. Porter Biasanya Adalah Penduduk Desa Setempat
Sebagian besar porter selalu berasal dari desa setempat. Misalnya ketika ingin menjelajahi Semeru, maka porternya biasanya berasal dari desa Ranu Pani. Sebenarnya tak harus selalu begitu sih, tapi porter handal memang biasanya berasal dari desa setempat.
Alasan kenapa seperti ini karena penduduk desa setempat sudah benar-benar tahu jalannya. Mereka bahkan tiap hari naik turun gunung untuk bekerja. Makanya, tak ada yang namanya tersesat dengan memakai porter. Pasalnya, gunung sudah seperti taman bermain mereka sehari-hari.
2. Porter Harus Gesit dan Super Kuat
Memang tak ada syarat khusus menjadi seorang porter, tapi ketika mengambil pekerjaan ini seseorang harus siap akan dua hal, kuat dan gesit. Tugas utama porter adalah membawa barang-barang para pendaki yang banyak. Maka mereka haruslah benar-benar kuat.
Gesit maksudnya mereka tak boleh lamban. Meskipun mereka memanggul beban berat, para porter harus selalu di depan sebagai penunjuk jalan juga. Tapi, hal yang seperti ini sebenarnya bukan hal masalah bagi mereka. Bahkan cukup banyak pula para porter yang usianya di atas 40 tahun.
3. Porter Adalah Orang yang Menyenangkan dan Humoris
Meskipun membawa beban berat, tapi bukan berarti hal ini memengaruhi para porter untuk menunjukkan attitude yang tak baik. Ya, mereka rata-rata menyenangkan dan bahkan humoris. Perjalanan naik gunung itu berat, kalau bermuram durja maka makin berat kaki untuk melangkah.
Tak hanya sampai situ, para porter juga sering memberi semangat kepada para pendaki. Mereka juga kadang sangat antusias terlebih ketika memberitahukan bahwa puncak tinggal sebentar lagi. Bagai seorang bapak, para porter membimbing para pendaki dengan sangat baik.
4. Porter Adalah Koki yang Handal
Tak hanya punya fisik yang super tangguh dan gesit, para porter biasanya juga punya satu keahlian penting dan sangat dibutuhkan. Ya, memasak. Kadang mereka pun disewa untuk ini, tak hanya sebagai pembawa barang dan penunjuk jalan.
Mie instan makan di gunung saja enak, bagaimana dengan makanan yang benar-benar dimasak? Ya, tentu saja kelezatannya bakal berkali-kali lipat. Salutnya lagi, kadang para porter berusaha untuk sampai lebih dulu ke tempat tujuan. Bukan agar pekerjaannya cepat selesai, tapi untuk menghidangkan sepiring makanan bagi para pendaki yang lapar dan lelah.
5. Porter Bukanlah Pekerjaan Utama
Sangat fundamental bagi pendaki, siapa sangka jika porter bukanlah pekerjaan utama. Ya, bagi mayoritas porter, pekerjaan ini hanya sambilan saja sembari mengerjakan pekerjaan lainnya.
Porter umumnya adalah penduduk setempat yang lazimnya bekerja sebagai petani atau peternak. Pekerjaan satu ini sebenarnya hanya musiman saja. Ya, biasanya porter akan berjumlah cukup banyak ketika datang musim pendakian.
Inilah porter, sebuah pekerjaan unik yang mungkin tidak pernah kita dengar tapi begitu besar jasanya. Tanpa mereka mungkin kita bakal mendengar lebih banyak lagi nama-nama pendaki yang tewas digunung. Ya, meskipun tak pernah benar-benar diapresiasi, tapi berkat para porterlah banyak pendaki yang hidup hingga hari ini.