Dunia perfilman esek-esek memang tidak mengenal umur. Asalkan sudah berusia di atas 18 tahun, semua orang berhak untuk turut berkarya di sana. Tapi siapa sangka jika nenek-nenek berusia 80 tahun pun masih memiliki kesempatan untuk memamerkan kelihaiannya di ranjang. Maori Tezuka, adalah salah satu bintang porno tertua di dunia. Ia cukup dikenal di Jepang sebagai aktris porno terpanas.
Nama Maori Tezuka akhir-akhir ini mencuat karena ia memutuskan untuk pensiun dari profesinya. Ia menyatakan bahwa ini bukan berarti akhir dari karirnya. Ia mau menerima tawaran pekerjaan jika ia merasa yakin dan nyaman dengan proyek tersebut. Para produser sendiri tidak mengindahkan keputusan Maori dan terus menerus menawarinya peran. Ini bukti kalau meski Maori sudah lanjut usia, ia cukup digemari dan tidak kalah dari bintang porno muda.
Debut di Usia 71 Tahun
Tidak ada kata terlambat untuk sukses. Einstein baru menemukan bakat terpendamnya di pertengahan usia dua puluhan. Desainer Vera Wang baru belajar menjahit di usia 39. Maori Tezuka pun baru menemukan passionnya di usia 70 tahun. Ia masuk ke industri film porno berkat seorang kawan yang bekerja di sana.
Sebelumnya adalah Penyanyi Opera
Sebelum menjadi bintang esek-esek, Maori telah memiliki karir di bidang kesenian. Ia memiliki suara yang indah dan berprofesi sebagai penyanyi opera di kesehariannya. Tidak heran jika ia cukup luwes di depan kamera. Ia sudah terbiasa tampil di depan orang banyak.
Mencintai Industri Porno Bukan Karena Uang
Beberapa orang berargumen jika bintang porno terpaksa melakukan pekerjaan mereka karena jumlah uang yang ditawarkan sangat menggiurkan. Rupanya anggapan ini salah. Maori Tezuka adalah salah satu aktris yang menjalani perannya murni demi menghibur penonton. Ia sama sekali tidak memperhitungkan pendapatan yang ia hasilkan.
Jago Bermain di Ranjang
Jangan bandingkan Maori dengan perempuan muda yang masih fit dan berkulit kencang karena kamu tidak akan menemukan adanya perbedaan. Bagi Maori, usia hanyalah angka. Ia masih bisa secantik, semenarik, dan seseksi perempuan di usia dua puluhan. Ia sangat total dalam melakukan pekerjaannya dan benar-benar lihai bermain sehingga lawannya seringkali keawalahan.
Pensiun Karena Tidak Ada yang Bisa Mengimbanginya
Ada alasan mengapa Maori disebut sebagai ratu porno. Kelihaiannya di ranjang membuat banyak orang menghormatinya. Namun karena itu pula ia berhenti menjadi aktris film biru. Ia merasa tidak ada lawan bermain yang sepadan dengannya. Sementara ia tidak bisa menikmati syuting jika sang lelaki tidak mampu mengimbanginya.
Maori merupakan salah satu dari sekian banyak bintang porno lansia di Jepang. Mereka biasanya bekerja di dunia ini untuk mengisi waktu luang selepas pensiun dari pekerjaan yang biasa mereka lakukan saat muda. Ternyata pasar untuk film porno kakek nenek ini cukup luas, lho. Penjualannya tidak kalah dengan film porno biasa.