Virus corona (COVID-19) yang menjadi pandemi secara global, membuat banyak negara mulai menerapkan beberapa kebijakan guna mengantisipasi penularan yang terjadi. Salah satunya adalah Belanda yang mencoba melakukan karantina wilayah dengan konsep yang cerdas atau disebut sebagai “intelligent lockdown”.
Meski terkesan seperti konsep yang terlihat ‘wah’, namun hal tersebut justru dianggap oleh sesama negara Eropa lainnya sangat beresiko tinggi. Alih-alih mengurangi penyebaran virus corona di dalam negeri, Belanda harus menerima kenyataan bahwa wilayahnya menjadi salah satu penyumbang tingkat kematian tertinggi di dunia. Lantas, seperti apa kebijakan lockdown cerdas yang diterapkan di sana?
Saat wabah corona mulai menyebar, pemerintah Belanda dengan sigap menerapkan ‘lockdown cerdas’ atau ‘lockdown yang ditargetkan’. Pelaksanaannya sendiri kurang lebih serupa dengan negara-negara lain yang melakukan pembatasan di ruang publik. Hanya saja, ‘lockdown cerdas’ ala Pemerintah Belanda tidak dilaksanakan secara ketat.
Saat memulai langkah-langkah lockdown, pemerintah Belanda tidak melakukannya secara penuh terhadap masyarakat. Hanya beberapa saja yang terkena pembatasan tersebut. Layanan umum seperti toko material, toko daging, toko roti, dan sejenisnya masih diizinkan untuk beroperasi.
Seperti kebijakan lockdown pada umumnya, pemerintah Belanda juga mengimbau pada masyarakat agar tetap tinggal di dalam rumah, menjaga jarak sejauh 1,5 meter antar individu (physical distancing), dan menghindari kegiatan yang sifatnya berkelompok atau berpotensi menimbulkan kerumunan.
Pendekatan pemerintah Belanda yang menggunakan herd immunity, di mana hal tersebut merupakan keadaan suatu populasi pada masyarakat yang cukup kebal terhadap penyakit. Sebagai contoh untuk melawan corona, dibutuhkan 70 persen populasi yang terinfeksi dengan harapan hal tersebut akan membuat mereka semakin kebal di masa depan.
BACA JUGA: Efek Gawat Jika Lockdown karena Corona Dilakukan, Hambat Aktivitas Hingga Ancam Ekonomi
Beberapa kebijakan yang dilakukan oleh Belanda di atas sejatinya telah diadopsi oleh pemerintah. Hanya saja, penerapannya disesuaikan dengan melihat kondisi dan lingkup sosial di masyarakat. Salah satunya adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang kini telah berjalan. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?
Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…