Kamu pasti pernah mendengar cerita atau seletingan tentang kisah orang-orang yang tak bisa mati. Ya, meskipun dibacok, ditimpa batu sampai berdarah-darah, bahkan dipotong bagian tubuhnya, seseorang tersebut bisa tetap hidup. Memang susah untuk dicerna akal, tapi fenomena ini memang ada di Indonesia. Salah satu penyebab kenapa seseorang bisa seperti ini adalah karena dia mengamalkan ajian sakti bernama Pancasona.
Pancasona bisa dibilang merupakan salah satu jenis ilmu hitam paling terkenal di Indonesia. Ajian satu ini memang dipercaya bisa memberikan manfaat yang gila gitu. Meskipun begitu, konon katanya risiko mengamalkan ajian ini juga sangat besar bahkan bisa dibilang mengerikan. Pancasona sendiri dipercaya sudah ada sejak zaman dulu, bahkan sebelum Belanda menginjakkan kakinya.
Masih tentang si ajian hitam, berikut adalah fakta-fakta Pancasona yang bakal bikin kamu terbelalak sekaligus merasa ngeri.
Di antara banyaknya ajian hitam, Pancasona adalah yang memberikan manfaat paling besar. Bukan kaya atau banyak wanita, ajian ini menjamin pemiliknya tidak bisa mati dengan sebab apa pun. Tak hanya itu, ajian ini juga bisa membuat pemiliknya memiliki ilmu kekebalan serta pengobatan ekstrem.
Jadi, bagi pemilik Pancasona, mereka takkan bisa dibunuh atau mati. Ditembak tak mempan, dibacok tak mati, bahkan dipenggal pun akan tetap hidup. Memang mereka akan tetap merasakan luka, tapi berkat kemampuan ajian ini luka selebar dan sedalam apa pun akan sembuh dengan sendirinya. Bahkan ada legenda yang mengatakan jika seorang pemilik Pancasona akan tetap bernyawa meskipun ia dikubur hidup-hidup.
Legenda mengatakan kalau ajian satu ini banyak dipakai oleh para bandit dan penjahat. Tujuannya apalagi kalau bukan agar mereka tak bisa dibunuh ketika beraksi. Sebenarnya tak hanya penjahat saja, para pejuang Indonesia dulu konon juga memiliki ajian ini. Ya, para pejuang memanfaatkan ini untuk melawan penjajah Belanda.
Melawan orang yang tak bisa mati, Belanda pun kewalahan dan hal ini memang benar terjadi. Bahkan dikatakan serdadu Belanda agak enggan ketika harus melakukan perang terbuka dengan para pejuang Indonesia. Makanya, kemudian dilakukanlah semacam politik adu domba sebagai cara lain untuk menumpas para pejuang. Kisah tentang pejuang yang memakai Pancasona katanya tertulis dalam sebuah catatan kuno milik Belanda.
Umumnya, untuk menguasai semacam ilmu atau ajian seseorang harus melakukan banyak hal, entah ritual atau apa pun. Pancasona pun demikian, bagi seseorang yang ingin menguasainya maka diharuskan baginya untuk melakukan banyak hal. Syaratnya sendiri cukup berat dan sangat menguji ketahanan.
Setidaknya ada beberapa syarat untuk bisa menguasai Pancasona. Pertama adalah puasa Senin Kamis dalam waktu yang lama, kemudian puasa lagi selama 40 hari tanpa putus, selanjutnya adalah membaca mantera di waktu-waktu tertentu. Tak hanya sampai situ, ada juga ritual-ritual tambahan lainnya yang juga cukup berat.
Memang benar kalau pemilik Pancasona ini akan diberi berkah tak bisa dibunuh dan mati, tapi di balik itu ada berbagai konsekuensi berat yang mau tak mau harus dialami oleh mereka. Salah satunya adalah jasad yang takkan pernah diterima bumi.
Meskipun katanya tak bisa mati, tapi pada akhirnya pemilik Pancasona pasti mati entah bagaimana caranya. Tapi, ngerinya, tubuh mereka takkan pernah diterima bumi ketika meninggal. Menurut para ahli, mayit pemilik Pancasona akan terus mengecil hingga berbentuk seperti jenglot atau seukuran telapak tangan.
BACA JUGA: Menyingkap Fakta Gunung Emas Di Dasar Sungai Eufrat Yang Akan Membuat Kita Takjub Tapi Ngeri
Inilah fakta-fakta mengerikan tentang Pancasona, ajian yang bisa membuat seseorang diberkahi kekebalan dan tak bisa mati. Meskipun memberikan manfaat besar, tapi ajian ini juga memiliki banyak efek buruk. Salah satunya adalah jasad yang tak diterima bumi. Pancasona sendiri juga sering dikaitkan dengan keterlibatan setan dan jin di dalamnya. Dengan demikian, otomatis yang mengamalkan ilmu ini akan masuk ke dalam golongan mereka.
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…