Definisi kecantikan sebenarnya berbeda-beda di masing-masing daerah. Namun kini semakin banyak orang yang percaya bahwa cantik itu adalah mereka yang berkulit putih dan cerah. Hal ini tidak lain karena banyaknya iklan produk kecantikan yang menekankan bahwa cantik adalah kulit yang bersih, cerah dan bebas kerutan.
Seorang ibu di India, melihat tekanan yang ada pada diri wanita sejak masih kecil akibat adanya persepsi ini. Untuk melawan pandangan yang seperti ini, wanita yang bernama Rebecca Manari tersebut membuat buku anak-anak yang mengajak mereka untuk mencintai warna kulit mereka.
1. Rebecca Merasa Absurd dengan Definisi Bahwa Putih Itu Cantik
Di tempat tinggalnya, India, ia heran dengan adanya pemahaman bahwa hanya orang dengan kulit cerah saja yang cantik. Hal ini terlihat dari banyaknya iklan TV di India yang menampilkan krim untuk memutihkan kulit.
Menurut Rebecca, hal ini sangatlah absurd mengingat India ditempati oleh orang dengan beragam warna kulit. Aneh rasanya jika penduduknya bervariasi mulai dari yang berkulit putih hingga gelap atau diantaranya, tapi hanya mereka yang berkulit putih yang dianggap cantik.
2. Tekanan Pada Remaja Untuk Menjadi Cantik Mendorongnya Membuat Sebuah Buku
Kini tekanan pada remaja untuk bisa ikut dengan definisi cantik yang kaku ini mendorongnya untuk menulis sebuah buku. Terutama di negaranya, ia merasa perlu menekankan ulang standard cantik masyarakat sejak masih anak-anak.
Hal inilah yang mendorongnya membuat buku anak-anak untuk membantu mereka menerima warna kulitnya dan menyadari bahwa mereka juga cantik apapun warna kulit mereka.
3. Buku yang Menceritakan Gadis Kecil yang Menyukai Warna
Buku yang ditulis oleh Rebecca ini berjudul Brown Like Dosas, Samosas, And Sticky Chikki. Buku bergambar ini mengisahkan tentang petualangan seorang gadis kecil bernama Samaira di sebuah tempat ajaib.
Petualangan yang ia lakukan menjadi penuh warna dan merupakan perjalanan untuk menerima diri sendiri dan menumbuhkan kepercayaan dirinya. Dengan cerita ini diharapkan anak-anak memahami bahwa apapun warna kulit mereka, mereka tetaplah cantik.
4. Rebecca Memilih Judul yang Dekat Dengan Anak-Anak
Pemilihan judul dilakukan Rebecca dengan hati-hati karena ia ingin membuat sesuatu yang memang dekat dengan anak-anak. Hal inilah yang membuatnya memilih judul Brown Like Dosas, Samosas, And Sticky Chikki.
Perlu kamu ketahui, dosa, samosa dan sticky chikki adalah nama beberapa jenis makanan. Makanan tersebut memang berwarna kecokelatan dan memiliki rasa yang lezat. Hal ini menjadi analogi bahwa kulit berwarna cokelat itu juga sesuatu yang positif.
5. Bukunya Mendapatkan Banyak Dukungan dan Respon Positif
Buku yang ia tulis ini ternyata berhasil mendapatkan respon yang sangat positif. Bahkan lewat instagramnya, Rebecca membagikan foto seorang anak kecil dari Afrika Selatan yang menjadi penggemar Samaira.
Respon yang membuatnya paling terharu adalah dari seorang pria yang membelikan buku tersebut untuk puteri temannya. Menurutnya, anak tersebut diganggu di sekolahnya karena penampilannya.
6. Arti Cantik Menurut Rebecca
Rebeca mengungkapkan bahwa dirinya memang menjauhi majalah fashion dan kecantikan karena cenderung meracuni anak muda tentang konsep kecantikan yang keliru. Ia percaya bahwa anak-anak dan remaja tidak perlu itu untuk merasa cantik.
Menurutnya, cantik adalah sesuatu yang benar-benar alami dan selamanya ada dalam diri dan hal tersebut tidak memerlukan usaha, belajar, atau perubahan. Semua wajah akan terlihat cantik jika dihiasi oleh senyuman. Kulit keriput, dan garis tawa tidak akan bisa mengambil kecantikan seseorang.
Bumi dihuni oleh penduduk dengan beragam ras dan warna kulit. Jadi memang sudah seharusnya cantik itu tidak hanya didefinisikan dengan kulit putih dan cerah saja. Seseorang dengan kulit gelap pun cantik jika ia bisa selalu bahagia dan menghiasi wajahnya dengan senyuman.