Siklus hidup manusia adalah terlahir, tumbuh besar dan pada akhirnya akan mati. Ya, Semua mahluk hidup pasti akan merasakan mati suatu saat nanti.
Di akhirat manusia akan dibangkitkan kembali melalui tulang belulangnya. Akhirat juga akan menjadi fase kehidupan kita yang terakhir. Nanti di sana, kita akan mempertanggung jawabkan semua perbuatan yang telah kita lakukan semasa hidup didunia ini baik itu perbuatan buruk atau perbuatan baik.
Hampir semua agama percaya bahwa kehidupan setelah kehidupan dunia ini adalah kehidupan di akhirat. Namun pertanyaan kembali timbul, bagaimana cara kita menuju akhirat tersebut?
Baca Juga:
Rupanya di bumi ini ada gerbang menuju akhirat, setidaknya itu yang dipercayai masyarakat dibeberapa daerah dan negara ini. Mau tau dimana saja letak gerbang menuju akhirat tersebut?
Dalam Kitab “OVID, METAMORPHOSES 10”, Orpheus memasuki dunia bawah bukan melalui Acheron, tetapi melalui Styx yaitu gerbang Taenarus, terletak di tanjung Tainaron (juga dikenal sebagai Cape Tenaro atau Tanjung Matapan) dari ujung selatan Yunani di Peloponnese.
Dulunya Tanjung Matapan bernama Tanjung Malea. Menurut mitologi Yunani, mengutip dari kita “OVID, METAMORPHOSES 10” seseorang yang meninggal akan ke akhirat melalui sungai Stynx dengan bantuan Charon si tukang perahu yang harus dibayar dengan koin emas sebelum akhirnya menuju Tartarus atau akhirat. Hal ini mirif adegan dalam film Hercules. Di Matapan ada sebuah gua yang dipercaya sebagai penghubung menuju neraka.
Dalam kisah mitologi Yunani, Orpheus ingin menyelamatkan istrinya yang berada di neraka, Eurydice maka ia melewati sebuah gua di Tanjung Matapan untuk pergi menjemput istrinya di neraka. Kepercayaan orang Yunani bahwa Hercules pernah melalui gua yang sama untuk menuju ke neraka tanpa harus meninggal terlebih dahulu.
Jadi, adegan dalam film Hercules tersebut memang didasarkan pada kisah mitologi Yunani ini. Berniat untuk mencoba ke neraka guys?
The Sacred Cenote ( Spanyol : cenote Sagrado , “suci baik”, atau dikenal sebagai “Sumur Pengorbanan”). Sacred Cenote ini terletak di utara Semenanjung Yucatán . Kota ini terletak di sebelah utara kantor polisi sipil Chichen Itza.
The Sacred Cenotes atau Mayan Cenotes sebenarnya adalah gua yang dipenuhi air bawah tanah. Gua ini terbentuk secara alami karena bagian tanahnya terjadi erosi karena aliran air bawah tanah. Oleh bangsa maya gua ini dijadikan sebagai tempat pengorbanan kepada dewa Ah Puch dan Cum Hau yang dikenal sebagai dewa kematian dan dewa akhirat.
Didalam gua terdapat kuil bangsa Maya yang dipenuhi sisa-sisa tulang belulang manusia dan hewan yang dijadikan tumbal. Suku maya percaya The Sacred Cenotes juga dijadikan sebagai tempat tinggal oleh Chaak, sang Raja Hujan yang selalu menerima persembahan bangsa Maya.
di Italia tepatnya terletak di kawah Avernus di wilayah Campania Italia selatan, sekitar 4 km (2,5 mil) barat laut dari Pozzuoli adalah merupakan danau dari bentukan gunung berapi. Kalau di Indonesia mirip seperti danau Toba.
Avernus diyakini sebagai gerbang neraka karena danau ini terlihat gelap dari atas dan meluap-laupkan gas seperti sedang mendidih. Hal ini disebabkan karena dibawahnya terdapat kawah fasif. Menganut kepercayaan mitologi Yunani kuni, Penduduk setempat percaya bahwa luapan gas itu adalah Hades, sang Penguasa Neraka saudara dari Zeus.
Kepercayaan warga tentang avernus adalah gerbang neraka makin meningkat sebab bila ada burung yang terbang diatasnya maka akan langsung jatuh dan mati seketika.
Para peneliti sudah meneliti fenomena ini dan menemukan penyebab burung mati adalah luapan sulfur yang begitu pekat dan berhasil di hirup oleh burung. Namun kepercayaan warga sudah terlanjur menjadikan Avernus sebagai gerbang neraka.
Orang-orang Aborigin dari suku Masaya di zaman modern Nikaragua tidak percaya bahwa kaldera diwilayah mereka itu adalah pintu gerbang menuju akhirat, tapi ada tradisi lokal yang menyebutkan bahwa gunung berapi adalah Tuhan dan penyihir tinggal di dalam lubang berapi-api .
Pada 1529, Mercedarian Fray Francisco de Bobadilla mendaki ke kaldera untuk membuktikan apakah kaldera memang benar pintu menuju neraka dan berharap masyarakat setempat tidak lagi membenarkan bahwa kaldera adalah pintu neraka.
Friar Toribio Benavente pernah menulis pada tahun 1541 bahwa aktivitas gunung berapi disebabkan oleh kekuata supernatural dan bahwa hal itu berasala dari tempat-tempat yang terkutuk dimana setan dilempat. Hal ini membuat Kaldera jadi kian diyakini jadi pintu neraka
Pada tahun 1104 gunung Hekla di Islandia ini meletus dan semenjak saat itu statusnya terus aktif dan menyemberukan lahar. Warga setempat menjulukinya sebagai gerbang neraka karena ke aktifannya.
Disekitar Gunung Hekla terdapat pemukiman penduduk yang cukup padat, tentu hal ini mengkhawatirkan mengingat efek letusan gunung bisa sangat mematikan, tapi warga setempat rupanya sudah terbiasa dengan ancaman Hekla dan mereka memilih bersahabat dengan gunung tersebut.
Sebagaimana mitos pada gunung Masaya, maka orang-orang juga percaya bahwa Hekla adalah tempat dimana para penyihir bertemu dengan Iblis. Bahkan tidak sedikit yang meyakini bawha Judas dikurung di dalam tempat ini. Dalam kisah masyarakat Hekla, ketika Hekla meletus pada tahun 1341, ada yang mengaku melihat burung-burung terbang di atasnya yang dipercaya jika burung-burung itu perwujudan dari roh dunia lain
Kasus baru, masalah lama. Begitulah kira-kira jargon yang cocok disematkan kepada Menteri Peranan Pemuda dan…
Selain susu dari sapi atau kambing, kamu mungkin sudah pernah mendengar susu dari almon atau…
Kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan nama Labubu, atau Boneka Labubu. Jelas saja, karena…
Di dalam hutan lebat Papua, terdapat salah satu burung terbesar dan paling menakjubkan di dunia,…
Siapa yang tidak kenal Hikigaya Hachiman? Tokoh utama dari *OreGairu* ini dikenal dengan pandangan hidupnya…
Belakangan ramai perbincangan mengenai dugaan eksploitasi yang dialami mantan karyawan sebuah perusahaan animasi yang berbasis…