in

Facebook Alami Kebocoran Data, 4 Media Sosial Karya Anak Bangsa Ini Bisa Jadi Penggantinya

Facebook sekarang memang sedang gempar-gemparnya nih Saboom. Sebab, beberapa hari yang lalu, sosial media satu ini mengalami kebocoran data. Bahkan, data yang sudah terekspos mencapai 87 juta pengguna. Hampir semua negara di dunia file pribadinya sudah kebobolan ke mana-mana, termasuk Indonesia juga. Kalau sudah begini, rasanya ingin berpindah ke media sosial yang lain aja.

Ya namanya juga sudah terlanjur kecewa, pasti kalian juga merasakan hal yang sama. Media sosial sebesar itu bisa melakukan kesalahan yang sangat fatal. Mungkin dengan berpindah ke jejaring sosial yang lain, kita jadi lebih lega dan tak takut lagi dengan kebocoran data. Nah, berbicara tentang pindah sosial media, ternyata ada kabar gembira untuk kita semua. Ternyata ada beberapa jejaring sosial yang digadang-gadang bakal jadi pengganti Facebook. Tak kalah keren dan yang pasti itu adalah buatan anak negeri.

RedaksiTimes.com yang tampilannya sederhana

Kalau kalian pernah dengar berita tentang Front Pembela Islam (FPI) yang memboikot Facebook dan ingin menggantinya menjadi sosial media lain, ya ini adalah salah satunya. Adalah RedaksiTimes.com buatan Dody Pradipto yang merupakan orang Indonesia asli dan bekerja di PT Transglobalindo Nusantara. Ia membuat RedaksiTimes.com ini karena ingin masyarakat dapat berpindah ke jejaring sosial yang sifatnya Indonesia banget.

RedaksiTimes yang sangat ringan dan tidak lelet [Sumber Gambar]
Hal ini sudah bisa dilihat kok dari aturan-aturan yang dibuat. Misalnya dilarang menyebarkan konten yang dapat menyebabkan konflik SARA, tidak boleh menyiarkan berita hoax, harus menghargai hasil karya orang lain dengan cara mencantumkan sumber dan lain sebagainya. Kelebihan lainnya adalah RedaksiTimes.com tidak lelet karena web-nya sangat ringan. Selain itu penggunaannya sangat mudah sehingga cocok untuk semua usia dan gampang dimengerti oleh para pemula yang baru memakai sosial media satu ini.

Sebangsa yang punya fitur bantuan untuk kondisi darurat

Mungkin kalian belum banyak tahu dengan media sosial yang bernama Sebangsa. Jejaring sosial asal Kota Yogyakarta ini ternyata sudah ada sejak tahun 2014 lho Saboom. Para penciptanya yaitu Adi Widjonarko, Enda Nasution dan Meirza Arson ingin membuat Sebangsa menjadi sosial media yang disukai masyarakat Indonesia dan bisa memberikan banyak manfaat.

Sebangsa punya fitur bantuan untuk kondisi darurat [Sumber Gambar]
Sebangsa ini ternyata memiliki fitur yang enggak itu-itu saja. Sosial media yang ber-tagline Berbagi dan Membangun ini mempunyai beberapa fitur tambahan supaya berbeda dengan lainnya. Fitur yang pertama adalah Pesan Panik. Menu ini mempunyai fungsi untuk mengabarkan kondisi yang sangat darurat kepada kerabat terdekat. Nah, dengan fitur ini diharapkan bisa membantu orang yang dalam keadaan darurat dengan cepat. Lalu menu yang kedua adalah Pesan Jaga-Jaga. Di sini pengguna dapat memonitor orang-orang terdekat dengan mengirimkan lokasi akurat supaya bisa menghampiri kerabat yang butuh bantuan secara kilat. Selain itu, kelebihan lain dari Sebangsa yakni tampilannya yang kekinian dan mirip dengan aplikasi chat sehingga lebih mudah untuk digunakan.

Kwikku yang punya mata uang sendiri

Kwikku, nama yang cukup unik untuk sebuah jejaring sosial. Ternyata nama ini memiliki sebuah arti di baliknya. Berasal dari plesetan kata Bahasa Jawa yaitu ‘kui’ dan ‘iku’ yang artinya itu tuh. Media Sosial besutan Ifa Alif dan Hamdi Musaad ini memang ditujukan untuk mendobrak kesuksesan dari Facebook. Mereka berharap, supaya jejaring sosial ini bisa digunakan masyarakat seluruh Indonesia, khususnya kaum millenial.

Kwikku yang punya mata uang sendiri [Sumber Gambar]
Nah, demi mengungguli facebook, Kwikku punya beberapa fitur andalan. Selain bisa membagikan foto atau video, ia juga bisa menampilkan catatan, peta, artikel dan lain sebagainya. Lalu, Kwikku juga mempunyai mata uang sendiri Saboom yang disebut dengan token. Token tersebut bisa digunakan untuk membeli apapun di Kwikku, misalnya saja emotikon atau aplikasi penghilang iklan. Yuk yang penasaran segera coba jejaring sosial Kwikku.

MindTalk yang difokuskan untuk minat pengguna

MindTalk merupakan media sosial yang dibuat oleh Robin Marufi dan Danny Oei Wirianto. Pada tahun 2012, mereka memperkenalkan jejaring sosial ini dengan bangga kepada seluruh masyarakat Indonesia. Mereka berdua berharap mampu menyaingi Facebook dengan cara tersendiri.

MindTalk difokuskan sesuai dengan minat [Sumber Gambar]
Uniknya, walaupun ingin menggeser Facebook, MindTalk dibuat berbeda dengan jejaring sosial nomor satu di dunia tersebut. MindTalk difokuskan sesuai dengan minat para pengguna. Misalnya fotografi, teknologi, fashion dan lain sebagainya lho Saboom. Lalu, para pengguna juga bisa membagikan foto, video ataupun berkirim pesan dengan pemakai MindTalk yang lain. Dengan cara ini, Robin dan Danny berharap supaya para pengguna MindTalk bisa betah memakai media sosial yang mereka ciptakan.

Tak disangka ya Indonesia ternyata punya media sosial yang tak kalah keren dari Facebook. Bahkan, banyak fitur lain yang ditawarkan sehingga membuat para penggunanya bisa betah dengan jejaring sosial buatan anak negeri ini. Sudah Indonesia banget, mudah lagi untuk digunakan. Jadi, tunggu apa lagi, yuk gunakan media sosial karya bangsa sendiri.

Written by Firdha

Firdha Rahma, dilahirkan di Kota Malang tanggal 5 Agustus 1994. Ia tergabung di Boombastis.com sejak bulan Desember 2017. Perempuan bermata sipit ini suka sekali warna merah dan hewan yang bernama kucing. Dia mempunyai hobi menonton film segala genre, menulis dan baca-baca artikel tentang teknologi ponsel yang terbaru.
Punya hobi menulis sejak SMK, tapi belum begitu aktif di dunia blog. Nah, karena kuliah ada sedikit waktu senggang jadi kegiatan menulis bisa diterapkan kembali ke dalam blog. Blognya berisi tentang travelling, kuliner dan review film.

Leave a Reply

Bukan Hanya Robek Uang, Saaih Halilintar Sudah Duluan Tuai Kontroversi Berkat 4 Hal Ini

Sehari Sedekah Rp 10 Juta, Inilah Sosok HM Fitno yang Bikin Orang Kaya Kapok Pamer Harta