4. Pamornya yang Turun dan Mulai Dicurigai Sebagai Mata-mata
Memasuki tahun 1912, karirnya mulai turun drastis. Kritik terhadapnya mulai bermunculan dan berpendapat bahwa kesuksesan dan pesona Mata Hari hanya karena ekshibisionisme murahan dan kurangnya nilai seni yang ditampilkan. Ia juga disebut sebagai seorang penari yang tidak tahu cara menari sehingga tidak dijinkan untuk tampil oleh institusi budaya. Meski begitu, kesuksesannya sebagai seorang penari telah membuatnya dikenal oleh banyak nama besar sehingga ia tetap sukses, namun kali ini sebagai seorang penghibur yang dikenal karena erotisme dan sensualitasnya.
Ia mendapatkan penghasilan dengan menggoda para pemerintah dan orang-orang militer. Meskipun dengan suasana yang semakin memanas di Eropa sebelum meletusnya Perang Dunia ke II, ia tidak membuat batasan siapa yang harus ia kencani atau tidak dan bahkan mengencani seorang petugas militer Jerman. Karena Belanda tetap mempertahankan status netralnya, Mata Hari yang berkewarganegaraan Belanda bebas memasuki perbatasan-perbatasan di Eropa dan memanfaatkan hal itu dengan berpindah-pindah negara dengan truk-truk yang membawa pakaiannya. Tapi tidak lama, rombongannya menarik perhatian dari pihak intelijen Inggris dan Prancis sehingga gerak-geriknya kemudian diawasi.