Ada banyak sekali bangunan bersejarah yang tersebar di seluruh dunia. Bangunan-bangunan ini punya nilai sejarah tersendiri pada masanya. Bagi yang masih berdiri hingga sekarang, ia sering dijadikan sebagai destinasi oleh para wisatawan.
Nah, kali ini Boombastis.com akan mengajak Sahabat semua berkunjung ke sebuah masjid yang dulunya dibangun pada masa orang paling kaya di dunia, yaitu Mansa Musa. Masjid ini sebenarnya istimewa karena dibangun dari tanah lumpur. Ya, kalau sekarang memang terdengar mustahil, tapi dahulu entah bagaimana caranya, Djinguereber bisa terlihat megah.
Sejarah Masjid Djinguereber
Jika kita mau melihat sejarah, Masjid Djinguereber adalah peninggalan Mansa Musa. Masjid ini dibangun tahun 1372. Konon, tempat yang dianggap bangunan suci ini merupakan tempat pembelajaran Islam terbesar yang ada di Kota Timbuktu. Timbuktu terletak di Mali, Afrika Barat, kota tersebut dibangun pada masa suku Tuareg pada awal abad ke-10. Timbuktu menjadi pusat penyebaran Islam terbesar pada abad ke-15 hingga ke-18 di seluruh penjuru Afrika. Maka, tak heran jika pemimpin membuat kota ini semaju mungkin.
Dijadikan sebagai pusat pembelajaran
Ada tiga masjid bersejarah yang terdapat di Timbuktu, yaitu Djinguereber, Sankroe, dan Sidi Yahia. Ketiganya mendapat julukan oasis di padang Timbuktu dan menjelma tempat tinggal untuk para pelajar yang menimba ilmu di sana. Tak hanya menjadi pusat peradaban saja, Timbuktu juga menjadi rumah dan tempat ditulisnya ratusan ribu manuskrip peradaban Islam yang pesat, ilmu pengetahuan, serta perdagangan.
Masjid itu dibangun dari lumpur dan jerami
Nah, masjid yang berdiri pada zaman Mansa Musa ini sangat unik. Mansa Musa menyewa seorang arsitek yang berasal dari Andalusia untuk membangun dan menyelesaikan bangunan Masjid Djinguereber. Untuk menyelesaikan masjid ini, sang arsitek dibayar dengan 200 Kg emas. Sahabat Boombastis tau, hampir seluruh bagian dari masjid itu dibangun dari lumpur, jerami, dan kayu. Masjid ini memiliki tiga lapangan, dua menara dan 25 pilar yang saling berhadapan di bagian timur dan baratnya, serta ruangan solat yang dapat menampung 2.000 jamaah. Pada tahun 1988, UNESCO mencatat Djinguereber sebagai salah satu warisan dunia yang harus dilestarikan.
Masalah yang terjadi di Timbuktu
Namun dibalik kemegahan Masjid Djinguereber, ada banyak sekali polemik dan masalah yang terjadi. Berbagai perang dan konflik terjadi selama delapan abad terakhir. Bahkan, masjid tersebut menjadi saksi konflik pada tahun 2012, di mana kelompok Islam militan merebut kota Timbuktu dan mulai meneror penduduk setempat. Ketika itu, Djinguereber mengalami kerusakan yang diakibatkan pihak militan. Masjid ini baru dipulihkan kembali setelah konflik tersebut usai.
BACA JUGA: 8 Fakta Manusia Terkaya Sejagat dan Sepanjang Masa, Siapa Dia ?
Tak membayangkan kalau ada masjid yang megah dan dibangun hanya dari lumpur, jerami, dan kayu. Tak bisa dibayangkan juga betapa kayanya Mansa Musa, sehingga ia bisa menyewa seorang arsitek dengan bayaran 200 Kg emas dan memakmurkan rakyatnya ketika itu.