“Kamu lihat kacamataku nggak?” “Tadi aku kesini mau ngapain ya” atau “Hasil meeting kemaren aku catet dimana ya?” Jika kamu sering mengucapkan kalimat-kalimat seperti ini pada teman atau pada dirimu sendiri, berarti harus waspada nih. Walaupun terlihat sepele, ternyata makin banyak lho pekerja dalam usia produktif yang mengalami pikun. Sedihnya lagi, mulai banyak riset yang membuktikan bahwa semakin kesini usia orang yang berpotensi menderita penyakit pikun juga makin muda lho!
Hal-hal kecil seperti lupa meletakkan barang, lupa udah makan atau belum, sampai mungkin juga lupa hari mungkin terlihat konyol. Walaupun nggak sampai parah, nyatanya kalau sudah dalam level mengganggu aktifitas tentu harus dipikirkan solusinya. Sebelum panik dan minta resep ke dokter, coba deh hentikan dulu kebiasaan buruk ini agar ingatanmu nggak tambah parah!
Kebiasaan multitasking sangat berpengaruh ke otak lho!
Multitasking alias mengerjakan beberapa hal dalam satu waktu mungkin sampai saat ini adalah jawaban dan metode yang tepat untuk kamu yang sibuk sana-sini. Tapi ternyata kondisi otak kita nggak bisa dibuat multitasking. Ibaratnya kamu jadi duduk diantara dua kursi nih, nggak ada bagian yang sepenuhnya bisa kamu tempati, hasilnya juga nggak akan maksimal. Solusinya, kamu bisa terapkan jam-jam deadline tersendiri untukmu, jadi semua hal bisa menerima konsentrasimu seratus persen.
Hentikan kebiasaan ‘buka banyak tab’ di otak dan browser
Hidup di zaman serba digital dimana semua serba scroll dan klik-klik aja juga punya dampak buruk lho. Konsentrasi kita mudah terpecah karena banyaknya informasi yang ingin kita baca, ibaratnya browser, dalam otak kita banyak ‘tab’ yang terbuka padahal nggak semuanya bisa kita cerna. Padatnya informasi ini membuat kinerja otak kita menurun lho.
Walaupun sulit, cobalah tetapkan jam tidur sehari-hari
Jika kebetulan kamu adalah orang yang punya kebiasaan begadang dan juga tidur nggak teratur, sudah saatnya kamu perlahan-lahan mengubah kebiasaan ini. Selama ini kita selalu diberitahu bahwa ada jam-jam tidur yang harus terpenuhi setiap harinya, jangan dianggap remeh ya! Karena otak juga butuh beristirahat sejenak agar lebih fresh.
Coba cek dulu, apakah kamu bernafas normal?
Satu hal lagi yang banyak luput dari perhatian kita adalah bagaimana kita bernafas. Bukan tentang bagaimana kita menarik nafas menggunakan hidung, tapi coba deh kamu rasakan bagaimana jarak menghirup dan meniupkan nafas kembali. Pernafasan adalah organ yang vital karena bertugas memasukkan oksigen yang cukup, jadi jika kamu sedang stress-stressnya, pastikan kamu tetap bernafas teratur dan tenang ya.
Mudah lupa adalah dampak dari kecemasan yang cukup berat
Perasaan cemas memang hanya bisa kita rasakan sejenak, tapi jika kita nggak berusaha mencari tau sebabnya, lama-lama rasa cemas bisa berubah jadi stress berkepanjangan lho. Jadi cobalah untuk bisa memisahkan jadwal dan mengatur deadline untukmu sendiri dengan baik.
Gejala-gejala gampang lupa kadang memang bisa jadi bahan bercanda, tapi jika kamu biarkan berlama-lama maka potensi untuk jadi penyakit serius juga jadi tinggi. Cara lain adalah selalu simpan catatan yang terbagi dengan rapi jadi beberapa bagian. Jadi kamu nggak panic sendiri terhadap banyaknya yang kamu kerjakan. Apakah kamu punya tips sendiri untuk mengatasi lupa? Langsung komen aja yuk Saboom!