Tuhan nggak pernah memberikan ujian tanpa maksud di baliknya. Entah pelajaran berharga untuk selalu mengingatNya atau juga bakal mendapatkan balasan indah nantinya. Sama seperti yang dialami si bocah kesayangan Cristiano Ronaldo asal Aceh. Yup, si Martunis.
Duka tsunami yang melanda Aceh lebih dari satu dekade yang lalu serta harus kehilangan sanak saudara, ternyata membuatnya mendapatkan balasan yang manis. Percaya atau nggak, kini Martunis jadi pemain sepak bola profesional dan bergabung dengan Sporting Lisbon, yang merupakan klub kebanggaan CR7 sebelum akhirnya direkrut Manchester United. Emang, jalan yang diberikan Tuhan selalu nggak terduga.
Yuk, simak kembali perjalanan Martunis hingga akhirnya bisa mencapai titik dimana banyak pemain pro pasti bakal iri padanya.
1. Berkah Tsunami Bagi Martunis
Meskipun kejadiannya udah lebih dari 10 tahun lalu, tsunami Aceh tetap menyisakan kenangan buruk bagi para korbannya. Mungkin bisa dibilang bencana tersebut adalah yang terburuk dalam sejarah bangsa Indonesia. Martunis kecil pun juga merasakan duka yang mendalam ketika itu.
Ia dan keluarganya terseret ke tengah lautan saat kejadian tsunami tersebut. Ajaibnya, ia bertahan setelah sekitar 21 hari terombang-ambing di laut. Ia juga cukup beruntung karena bertemu kembali dengan sang ayah, Sarbini. Sayangnya, ibu dan dua saudara perempuannya dinyatakan tewas. Semua musibah yang menimpa Martunis emang sekilas menyesakkan, tapi ia bakal mendapatkan keberkahan luar biasa melalui bencana dahsyat ini.
2. Kecintaannya Terhadap Jersey Portugal
Seperti yang kamu tahu, ketika ditemukan terombang-ambing di tengah laut, Martunis mengenakan jersey nomor 10 Portugal. Bocah yang kini udah berusia 17 tahun itu mengaku memang menyukai pemain sepak bola Portugal. Khususnya nama yang ada di jersey favoritnya tersebut, yakni Rui Costa.
Kecintaannya terhadap idolanya tersebut berbuah manis. Saat diliput oleh media, jersey Martunis menarik mata dunia termasuk si pemain andalan Real Madrid, Cristiano Ronaldo. Setelah itu nasibnya pun berangsur-angsur membaik. Apalagi setelah CR7 akhirnya mengangkat Martunis sebagai anak angkat. Siapa sekarang yang nggak iri punya ayah pemain bola paling beken di dunia? Benar-benar beruntung!
3. Mimpi Menjadi Kenyataan
Martunis begitu mencintai sepak bola. Semasa kecilnya dihabiskan dengan bermain bola dengan teman-temannya. Meskipun tsunami akhirnya merebut semuanya, termasuk beberapa teman mainnya. Meskipun perkembangannya jarang diekspos setelah itu, tapi skill mengasah bola Martunis makin berkembang.
Ia benar-benar menekuni dunia sepak bola dengan bersekolah di Social Sport School Real Madrid Foundation Aceh (SSS RMF Aceh). Hingga akhirnya Sporting Lisbon melirik potensinya dan kemudian tanpa ragu merekrutnya menjadi salah satu bagian dari klub mentereng di Portugal tersebut.
4. Mengikuti Jejak Sang Ayah
Like father like son juga berlaku di dunia sepak bola lho. Salah satu buktinya adalah si Martunis yang mengikuti jejak Ronaldo dengan bergabung bersama Sporting Lisbon. Seperti yang diketahui, saingan berat Lionel Messi tesebut mengawali karir profesionalnya di klub asal kota Lisboa tersebut.
Tepat tanggal 1 kemarin Martunis resmi diperkenalkan oleh Presiden Sporting, Bruno de Carvalho, sebagai pemain resmi Sporting Lisbon. Setengah mimpi Martunis udah tercapai. Mudah-mudahan aja ia juga bisa keren seperti sang ayah angkat dan bikin Indonesia bangga lewat pencapaian fantastisnya nanti.
Nggak ada yang nyangka jalan Martunis begitu unik. Tertimpa bencana berat, terkenal lantaran jersey, diangkat anak oleh pemain terkenal, hingga akhirnya bisa berdiri di kakinya sendiri lewat kiprahnya sebagai pemain pro. Mudah-mudahan karir sepak bola Martunis makin keren dan bisa bergabung bersama Timnas untuk kemudian bikin pencapaian keren yang bikin bangga.