Sebagai seorang pesepakbola apa yang dialami Marko Simic layaknya sudah jatuh tertimpa tangga. Setelah kasusnya bersama penyanyi Via Vallen, ia rupanya harus rela dihukum oleh PSIS dengan dilarang empat pertandingan tidak boleh bermain. Tidak berhenti di situ sebenarnya dalam jumlah rasio gol dirinya juga alami penurunan. Hal ini lantaran penyerang bertubuh besar lagi mampet keran golnya.
Masalah bertubi-tubi ini pastinya menambah cerita kiprahnya di kompetisi tanah air. Sebelum ke Indonesia dirinya sudah melalang buana ke sejumlah klub di kawasan Asia Tenggara. Mulai dari Vietnam, Thailand dan terakhir adalah kompetisi Malaysia bersama Malaka United. Dari penelusuran penulis apa yang dialami top skor Piala Presiden 2018 saat ini, menjadi pengalaman pertamanya selama merumput di lapangan hijau.
Saat ini rupanya tanah kelahiran menjadi pelampiasannya melupakan masalah yang sedang menimpanya. Dilansir laman CNN, Marko Simic kini tengah pulang Kroasia untuk berlibur dan akan kembali tanggal 18 juni mendatang. Kerinduan terhadap keluarga yang tinggal di benua biru juga menjadi alasan pemain Persija tersebut untuk pulang. Kroasia adalah tempat pemain satu ini memulai kiprah di dunia kulit bundar sebelumnya hijrah ke sejumlah kesebelasan dunia.
Hukuman terhadap Marko Simic sendiri diberikan saat dirinya menghadapi Persipura. Bermain di stadion Pekasari Bogor dirinya melakukan pelanggaran keras. Dilansir laman Gol, kala itu mantan pemain Malaka United melakukan sikutan terhadap pemain Persipura Jayapura. Hal ini menyebabkan dirinya didenda 20 Juta dan larangan pertandingan seperti ulasan tadi. Padahal ketika itu ia tampil bagus dengan menorehkan satu gol yang membawa Tim Ibukota meraup poin penuh.
Tidak bisa bermainnya Marko Simic jelas akan mengurangi kekuatan Persija di beberapa pertandingan ke depan. Dalam jadwalnya mereka akan bertemu dengan PS Tira, PSM Makasar, Sriwijaya, dan Persib Bandung. Kesebelasan tersebut pastinya akan berat dilalui oleh Macan Kemayoran tanpa juru gedornya tersebut. Terlebih Persija begitu mengandalkan pria Kroasia itu untuk mendulang gol ke gawang lawan.
Dari kisah Marko Simic ini kita bisa belajar, apabila seorang pemain harus mengimbangi dirinya dengan perilaku baik. Tanpa hal tersebut jelas karier mereka dapat terhambat. Kita bisa lihat Mario Balloteli yang talenta hebatnya tertutup sifat bengalnya.