Kesuksesan bisa datang kepada siapa saja dan kapan pun jika Tuhan kehendaki. Namun, keberhasilan itu hanya menghampiri mereka yang tulus dan ikhlas dalam berusaha. Seperti kisah pemuda yang bernama Andri Suprayitno berikut ini. Sempat menjadi tukang becak dan pelayan restoran, pria ini sukses menaklukan kejamnya dunia kerja Amerika Serikat dengan menjadi seorang pebisnis.
Namun siapa sangka, perjalanan hidup pemuda lulusan STP-NHI Bandung begitu panjang dan berliku. Sebelum sesukses sekarang, ia pernah mencicipi pahitnya hidup dengan bekerja sebagai pelayan dan juru masak di negeri Paman Sam. Namun, semua pengalaman tersebut ternyata memunyai peran yang penting untuk membentuk kesuksesannya di masa depan.
Sempat bekerja di sebuah restoran di Dago Atas Bandung, ia juga mengambil kursus sebagai pramugara di saat yang sama. Awal mula perjalanannya ke Amerika Serikat pun berkat cerita dari sang teman yang lebih dahulu berada di sana. “Ketika kuliah, teman yang berada di Amerika, posting di ‘friendster’. Dia cerita mampu membeli mobil sendiri yaitu Minivan Caravan. Saya sangat terinspirasi dengan post tersebut dan saya akan mengikut jejaknya,” ucapnya seperi yang dilansir dari finance.detik.com
Tak ingin berlama-lama, Andri pun segera mendaftar secara online untuk bisa bekerja di AS. Dengan modal Bahasa Inggris yang belepotan, plus seleksi ketat, ia akhirnya diterima dan memperoleh visa H2B atau nonagricultural and temporary job. Andri pun terbang ke Amerika Serikat dan tiba di Denver pada Oktober 2005. Beragam pekerjaan pun ia lakoni untuk menyambung hidup.
Mulai menjadi Housekeeper dengan gaji $3.50 per jam, kerja sampingan dengan menjadi busboy dan waiter hingga juru masak pernah ia lakoni. Saat menjadi koki di New Orleans, ia bahkan nyambi kerja di vallet parking. “Sangat membosankan karena saya stay di area parkir 8 jam. Tetapi kesukaannya, saya mengendari mobil mewah seperti Hummer, Ferarri dan Lamborghini,” ujarnya seperi yang dilansir dari finance.detik.com
Andri kemudian pindah ke New York dan bekerja sebagai pelayan restoran. Ia pun sempat menjadi seorang pedicab wheels alias penarik becak, di kawasan Central Park. Andri merasa betah karena upah yang lumayan dan kawasannya tidak berpolusi. Namun, jalan hidupnya berubah saat ia memutuskan untuk mendirikan bisnis sendiri. Dengan modal sebesar US$ 3.000, ia membuka usaha pertamanya yang bergerak di bidang biro perjalanan yang menangani pelayanan, jaringan, dan lobi-lobi.
Setelah sekian lama membuka usaha, kini ia memliki langganan dan berbagai klien dengan berbagai latar belakang. Mulai dari turis biasa, para bos perusahaan ternama di tanah air, artis dan sutradara film, tamu konsulat KJRI, hingga mengantar menteri yang sedang kunjungan kerja ke negeri Paman Sam. Ia bahkan pernah menjadi pendamping untuk Menteri Perikanan, Susi Pudjiastuti dan Bos First Travel, Andika dan Annisa hasibuan saat berkunjung ke Amerika Serikat. Terbukti, usaha kerasnya kini telah membuahkan hasil yang maksimal.
Selain berhasil menjadi perantauan sukses di negeri orang, ia juga membagikan sebuah kutipan yang bisa menjadi inspirasi buat Sahabat Boombastis semua. “Anda tidak akan menghargai kesuksesan jika Anda tidak pernah memulainya dari bawah,” ujarnya diplomatis. Patut Dicontoh nih Caranya Saboom.