Tentu kita pernah mendengar sebuah ungkapan, “Mulutmu Harimaumu!”. Nah, maksud dari ungkapan tersebut sebenarnya sangat sederhana, bahwa ternyata apa yang kita keluarkan dari mulut kita, yaitu kata-kata dalam bentuk apapun, bisa menjadi senjata yang ampuh untuk menyakiti hati orang lain. Maka, kita sebagai umat Islam harus sangat berhati-hati dalam bertutur kata. Bisa jadi sebuah permusuhan berawal dari candaan yang menyakitkan hati. Dan masih banyak lagi kisah perselisihan atau pertengkaran, bahkan kadang berujung pembunuhan dan kejahatan lain yang diawali dari sebuah perkataan yang tak terkontrol dari mulut kita.
Dalam sebuah hadits disebutkan, “Tidak istiqomah iman seorang hamba sehingga istiqomah hatinya. Dan tidak akan istiqomah hati seseorang sehingga istiqomah hatinya.” (HR. Ahmad). Maksud dari hadits tersebut adalah, penting sekali menjaga lisan, demi terjaga pula hati dan tentunya iman kita. Karena kebersihan hati tercermin dari terjaganya lisan, dan hal tersebut sangat berpengaruh pada tingkat keimanan kita kepada Allah SWT.
Nah, berikut adalah lima manfaat positif yang akan kita dapatkan jika kita selalu berusaha menjaga lisan kita, dengan mengatakan hal-hal yang positif dan menghindari banyak bersuara untuk hal-hal negatif atau sengaja untuk menyakiti hati orang lain. Apa saja itu?
1. Allah SWT menjamin Surga
Jaminan apa yang paling kita ingin dapatkan dari Allah selain SurgaNya? Sebaik-baiknya tempat kembali, dimana semua keabadian akan kita nikmati dalam kebahagiaan dan kenikmatan yang tak terkira lagi. Dan bagi seorang shalih yang mampu menjaga lisannya untuk selalu dipergunakan menyampaikan kebaikan, atau lebih baik diam daripada menyuarakan keburukan, maka Surga lah yang akan menjadi jaminan dari Allah SWT untuknya.
Allah membenci orang munafik, orang yang bertengkar atau suka memecah belah persaudaraan, dan orang-orang yang berdusta. Dan semua itu berawal dari sebuah lisan. Untuk itu jika kita ingin merasakan nikmatnya Surga dalam keabadian, jagalah lisan kita, untuk hanya mengatakan kebaikan dan menghindarkannya dari keburukan.
2. Terhindar dari Api Neraka
Dalam sebuah hadits disebutkan, “Takutlah pada neraka, walau dengan sebiji kurma. Jika kamu tak punya maka katakanlah yang baik.” (Mutafaq ‘alaih). Maksud dari hadits tersebut adalah bahwa Allah telah menciptakan neraka sebagai balasan bagi mereka yang suka berbuat keburukan dan kerusakan selama hidupnya di dunia, termasuk berkata kufur kepada atau tentang Allah SWT.
Nah, jika kita tak mampu memberikan sesuatu walau itu sebatang kurma, maka yang bisa kita lakukan adalah menjaga lisan kita dari berkata buruk atau kufur, agar kita terhindar dari api neraka.
3. Menunjukkan Kemuliaan
Seseorang yang selalu menjadi tauladan terbaik kita, Rasulullah SAW, telah mencontohkan bagaimana orang begitu menghormati dan memuliakan beliau karena terjaganya lisan beliau. Ya, julukan Al-Amin adalah sebuah julukan yang tidak main-main. Julukan yang berarti “Orang Jujur” tersebut disematkan kepada Rasulullah sejak beliau masih muda, baik kaum Muslimin maupun kaum kafir mengakui kejujuran dan kesantunan tutur kata Rasulullah SAW.
Dari sini kita bisa mengambil sebuah pelajaran dan teladan yang berharga, bahwa apa yang kita ucapkan bisa mencerminkan kepribadian kita. Dari situlah orang akan menilai kemuliaan diri kita, yang selalu berkata buruk akan dipandang dan dicap sebagai seorang yang buruk dan kemuliaan baik dari pandangan manusia maupun Allah SWT akan jauh darinya. Pun sebaliknya bagi mereka yang selalu menjaga lisannya dalam perkataan yang baik, maka kemuliaan akan dia dapatkan dalam pandangan manusia maupun tentunya Allah SWT.
4. Merupakan Sedekah
Sedekah atau pemberian tak hanya berputar pada harta, namun juga pada sebuah kebaikan yang muncul dan kita berikan pada orang lain di sekitar kita dengan hangat dan tulus. Salah satunya adalah apa yang kita ucapkan. Rasulullah SAW pernah mengatakan, “Sampaikanlah walau satu ayat.”, dimana hal tersebut merupakan sebuah perintah kepada kita untuk selalu menyampaikan kebaikan walaupun itu hanya sedikit.
Daripada kita sibuk mengatakan keburukan dan menambah dosa kita, bukankah lebih baik kita mengatakan kebaikan kepada orang lain dan dihitung sebagai sedekah yang mendatangkan pahala serta kemuliaan pada kita?
5. Lebih dekat dengan Allah SWT
Menjaga lisan selalu mengatakan kebaikan, bisa membuat hati kita tenang, karena merasa bahwa Allah meridhoi apa yang kita lakukan. Tentunya hal tersebut benar, karena Allah SWT menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan dan meninggalkan keburukan yang tidak bermanfaat baginya.
Dalam sebuah hadits disebutkan, “Di antara ciri kesempurnaan Islam seseorang adalah ketika ia mampu meninggalkan sesuatu yang tidak ia perlukan.” (HR. At-Tirmidzi). Sehingga jelaslah bahwa hal-hal yang tidak bermanfaat seperti lisan yang kotor bisa membuat Islam seseorang tidak sempurna.
Itulah lima manfaat yang akan kita dapatkan dari terjagannya lisan kita, dengan selalu berusaha mengatakan kebaikan dan meninggalkan keburukan. Karena semua yang terjadi bisa saja diawali dari sebuah lisan, yang dikeluarkan baik maka semuanya akan berlangsung dengan baik, pun sebaliknya, jika yang dikeluarkan buruk maka segala sesuatu juga akan buruk sesudahnya. Tinggal kita memilih yang mana. (sof)