Proses lama [image source]
Telur sepertinya sudah termasuk salah satu makanan pokok yang sangat digemari masyarakat. Apalagi saat ini semakin banyak saja alternatif penyajian si telur yang membuat kita semakin ingin mencoba tiap variasinya. Karena memang meski diolah seperti apapun, yang namanya telur pasti masih memiliki rasa yang enak.
Untuk para penikmat telur, pernahkah kalian mencoba century egg atau yang biasa kita kenal dengan nama telur pitan? Dilihat dari namanya tentu saja kita semua berpikir bahwa telur yang satu berasal dari ratusan tahun silam dan akan seperti apa ya bentuknya jika si telur dibiarkan begitu lama?
Kalau biasanya kita cukup merebus atau menggoreng telur ayam bila ingin menikmatinya, century egg tidak demikian. Sesuai namanya, yang berarti telur ratusan tahun, kita membutuhkan waktu yang lama untuk memproses si telur. Jika biasanya telur asin hanya diproses sekitar 10 hari, untuk century egg kita membutuhkan waktu sekitar 7 minggu sampai 5 bulan.
Telur yang digunakan untuk membuat century egg ini biasanya adalah telur bebek maupun telur burung puyuh, namun sah-sah saja jika kita ingin membuatnya dengan menggunakan telur ayam. Adapun bahan yang diperlukan untuk menciptakan century egg yang lezat adalah tanah liat, abu kayu bakar, kapur, sekam padi, dan terkadang juga menggunakan teh hitam.
Karena telur ini merupakan hasil pengawetan, siap-siap saja dengan bau menyengat yang dikeluarkan. Banyak orang yang enggan mencoba telur ini lantaran baunya yang tidak enak serta warnanya yang sama sekali tak menggugah selera. Menurut masyarakat, century egg ini mengeluarkan bau seperti halnya amonia. Century egg yang berhasil umumnya berubah warna menjadi hitam untuk bagian putih telur dan memiliki tekstur layaknya sebuah jeli.
Meskipun berbau tidak enak dan memiliki bentuk kurang menggugah, telur ini dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan seseorang. Century egg memiliki kandungan protein yang lebih tinggi serta karbohidrat lebih rendah jika dibandingkan dengan telur biasa. Sajian seperti ini tentu saja sangat cocok dikonsumsi kalian yang menjalani diet. Telur ini juga memiliki banyak kandungan vitamin A, B12, B, D, selenium, fosfor, serta zat besi.
‘Don’t judge the book by it’s cover.’ Mungkin pepatah itu cocok untuk telur ini ya. Karena meskipun penampakannya tidak menarik dan baunya tak sedap, tapi rasa yang diberikan dijamin membuat kita semua ketagihan. Belum lagi manfaat yang bisa kita peroleh jika sering mengkonsumsinya. Untuk yang penasaran, tidak ada salahnya mencoba membuatnya sendiri dan rasakan sensasi creamy nya.
Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…