Lucu

Jangan Cuma Nyoblos, Ini Alasan yang Wajib Kamu Tau Mengapa Jari Harus Ungu Setelah Pemilu

Sebelum pemilu, semua orang disibukkan dengan kebingungan pasangan pemimpin mana yang akan dipilih bukan? Yang jelas mereka yang menjadi pilihan diharapkan kelak bisa memberikan pelayanan terbaik untuk rakyat. Tugas masyarakat adalah memilih.

Dalam proses pemilihan, kamu harus mengikuti aturan Pilih-Coblos-Celup Tinta untuk melambangkan kamu ikut berpartisipasi pada pemilu. Nah, ternyata ritual celup tinta dan menjadikan jari menjadi ungu ini bukan tanpa tujuan loh Sahabat. Berikut ini Boombastis akan memberi alasan mengapa jari wajib ungu setelah memilih.

Bukan cuma untuk pamer di medsos, celup tinta berfungsi sebagai keamanan

Tinta sebagai keamanan [Sumber gambar]
Jari yang berwarna bukti bahwa seseorang telah memilih salah satu pemimpin, kamu telah berpartisipasi dalam demokrasi. Sebenarnya, bukan hanya itu saja karena celup tinta juga merangkap sebagai keamanan. Tinta ungu rata-rata bisa hilang dalam jangka waktu yang cukup lama, 1-3 hari. Nah, dengan begitu tak akan ada orang yang double vote alias memanfaatkan undangan orang lain untuk kembali memilih. Prinsipnya, satu suara untuk satu identitas.

India sebagai pelopor celup tinta

Pertama diterapkan oleh India [Sumber gambar]
Metode ini awalnya dipelopori oleh Negara India. Pada pemilu demokratis pertamanya, India pernah kecolongan dan mengalami masalah serius terkait pencurian identitas. Oleh karena hal tersebut, ketika pemilu ketiga tahun 1962 trik ini mulai diterapkan. Tinta yang digunakan langsung di-supply dari perusahaan Mysore Paints and Varnishes Ltd (yang akhirnya mengimpor tinta pemilu hingga Britania Raya). Hingga sekarang, ada sekitar 44 negara yang menerapkan cara yang sama. Di wilayah bagian Asia Tenggara ada Indonesia, Myanmar, serta Malaysia.

Penggunaan celup tinta di Indonesia

Tinta harus halal [Sumber gambar]
Pemilu pertama Indonesia sudah terlaksana sejak tahun 1955. Sama seperti sekarang, rakyat datang ke TPS dan memilih pemimpin mereka. Namun, pada orde baru pemilihan ini seolah hanyalah sebuah formalitas. Metode celup tinta baru ada pada tahun 1995, saat Indonesia sudah lepas dari periode orde baru tersebut. Karena masyarakat benar-benar ingin merasakan sensasi memilih secara demokrasi, maka cara ini dipakai untuk menunjukkan sebuah pemilihan yang benar-benar bersih.

Harus jari kelingkingkah yang dicelup ke tinta ungu?

Jari yang dicelup ke tinta [Sumber gambar]
Setelah pemilu, kamu pasti lihat ramai orang di medsos yang mengupload foto jari kelingking mereka yang berwarna. Pertanyaannya apakah harus kelingking? Sebenarnya tidak juga, boleh jari yang lain asal tidak berlebihan. Di samping itu, tinta yang digunakan juga harus yang terbuat dari ‘Silver Nitrate’. Bahan kimia inilah yang membuat tinta bisa bertahan hingga minimal 1 hari. Sebagai tambahan, kalau di Indonesia, tinta harus mendapat sertifikasi halal dari MUI agar tidak mengganggu syarat ibadah umat Islam.

Pemilu di negara lain apakah masih memakai tinta?

Pemilihan di Amerika dan Korea [Sumber gambar]
Walaupun sudah ada e-voting, sistem pemilihan konvensional masih digunakan. Di beberapa negara maju, celup tinta setelah nyoblos sudah tidak diperlukan lagi. Mereka sudah menggunakan cara pendataan yang lebih canggih, cukup dengan melakukan validasi KTP dan cek sidik jari maka identitas sudah terkonfirmasi. Fungsinya sama, mereka tak akan bisa memilih double dan menggunakan hak pilih orang lain. Di Amerika, mereka malah menggunakan stiker yang bertuliskan ‘I voted’ dan ditempel di dada sebagai bukti.

Jadi, begitulah sejarah adanya tradisi celup tinta setelah masuk ke TPS ketika pemilu. Fungsinya bukan untuk pamer ria di media sosial saja ya, tetapi untuk keamanan agar kamu enggak nyoblos berkali-kali demi memenangkan jagoanmu.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

3 weeks ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

4 weeks ago