in

5 Hal ini Akan Menguji Apakah Anda Seorang Makhluk Beragama yang Baik

Dunia bergetar setelah Paris diserang dengan tiga ledakan bom bunuh diri dan juga tembakan membabi buta. Ratusan orang meninggal akibat insiden yang diklaim dilakukan oleh ISIS. Akibat lain dari insiden ini adalah munculnya lagi sinisme terhadap Islam. Banyak Masjid di Prancis yang terancam ditutup dan terkena aksi feodalisme. Padahal yang teroris bukanlah Islam. Teroris tidak memiliki agama.

Dan semua agama tidak pernah mengajarkan kejahatan kepada umatnya. Tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk saling membenci. Tidak toleran hingga merugikan satu sama lain. Akhirnya kita yang berada di jauh hanya bisa mengelus dada atau ikut berkomentar dan mengolok keadaan ini.

Anyway, daripada kita berbicara hal-hal yang menyakitkan. Lebih baik melakukan kontemplasi dengan lima hal ini. Lalu lihat apakah kita sudah menjadi seorang makhluk beragama yang baik?

1. Menghormati Semua Orang Tanpa Terkecuali

Hadirnya media sosial seperti Facebook dan Twitter ternyata membawa banyak dampak negatif daripada positif. Salah satu dampak negatifnya adalah orang jadi semakin mudah terprovokasi. Semakin mudah menyalahkan orang lain tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Apalagi jika orang tersebut memiliki agama yang berbeda.

Menghormati Semua Orang Tanpa Terkecuali [image source]
Menghormati Semua Orang Tanpa Terkecuali [image source]
Sebenarnya jika kita seorang makhluk beragama yang baik. Hal-hal semacam ini bisa kita hindari. Kita bisa menghormati pendapat-pendapat orang lain. Tidak langsung menjatuhkan tuduhan hingga mengoloknya. Manusia harus bisa hidup saling hormat menghormati seperti yang pernah diajarkan sejak kecil. Bukankah semakin dewasa kita harus paham apa itu yang namanya menghormati?

2. Kita Bukanlah Terbaik dan Terburuk

Barangkali kita selalu menganggap jika keyakinan kita lah yang terbaik. Yang paling sempurna hingga keyakinan orang lain seperti penuh cela. Akhirnya kita dengan mudah memberi ceramah-ceramah tanpa melihat situasi. Akhirnya terjadilah banyak perselisihan yang tidak perlu.

Kita Bukanlah Terbaik dan TerburukKita Bukanlah Terbaik dan Terburuk [image source]
Kita Bukanlah Terbaik dan Terburuk [image source]
Jika kita merupakan seorang makhluk beragama yang baik, maka hal semacam ini tidak akan pernah terjadi. Karena apa pun agamanya jika kelakuan individunya buruk maka ia jadi buruk. Karena pada dasarnya semua agama adalah baik. Hanya manusianya saja yang terlalu sering berbuat onar. Benar tidak?

3. Menolong Semua Orang Dengan Menutup Mata

Hendaknya kita menolong orang dengan menutup mata. Tidak melihat apa agama, suku, dan bangsanya. Karena pada dasarnya pertolongan diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan. Bukan kepada agama apa kita memberi bantuan.

Menolong Semua Orang Dengan Menutup Mata [image source]
Menolong Semua Orang Dengan Menutup Mata [image source]
Karena saat ini banyak orang menolong selalu melihat agamanya. Jadi meski sangat membutuhkan tapi bukan kaumnya ya tidak ditolong. Orang-orang ini menganggap jika menolong orang yang seiman pahalanya akan jauh lebih besar. Padahal untuk menjadi makhluk beragama yang baik, kita harus menutup mata saat memberi. Anda sudah melakukannya?

4. Tindakan Sekelompok Orang Tidak Mencerminkan Agama

Serangan yang diklaim ISIS di Paris menyebutkan nama Islam menjadi tercoreng. Banyak masyarakat dunia kembali “sinis” dengan Islam. Padahal secara hitungan jumlah ISIS tak lebih dari 100.000 orang. Sedangkan jumlah Muslim di dunia lebih dari 1 miliar orang. Artinya tak ada 1% pun Muslim yang menjadi teroris.

Tindakan Sekelompok Orang Tidak Mencerminkan Agama [image source]
Tindakan Sekelompok Orang Tidak Mencerminkan Agama [image source]
Kesimpulannya adalah kita harus bisa berpikir dengan baik. Jangan karena nila setitik lalu rusak susu sebelanga. Kita janganlah menyalahkan suatu agama tertentu karena kelakuan sebagian oknumnya. Lebih baik berpikir dengan jernih dan membantu menyelesaikan masalah. Tidak banyak berkomentar di sosial media namun aksinya nol.

5. Kita Semua Adalah Saudara Tanpa Label Apa-apa

Jika kita berbuat baik, saling menghormati, gemar memberi bantuan. Maka orang lain akan menghormati kita secara langsung. Mereka tidak akan bertanya kita memiliki agama apa, dari suku mana, dan dari keluarga siapa. Karena pada dasarnya kebaikan tidak memiliki sebuah label. Semuanya polos dan tak perlu diwarnai apa-apa.

Kita Semua Adalah Saudara Tanpa Label Apa-apa [image source]
Kita Semua Adalah Saudara Tanpa Label Apa-apa [image source]
Apabila kita sering memberikan label kepada orang lain. Selalu melihat agama dan juga sukunya. Maka kita belumlah menjadi seseorang yang baik. Kita masih menganggap hal-hal terkait agama menjadi isu yang sensitif. Padahal manusia hanya memerlukan ketulusan untuk menciptakan sebuah perdamaian dunia. Bukan sebuah agama.

Itulah sekelumit hal yang bisa kita jadikan renungan hari ini. Apakah kita sudah menjadi seorang makhluk beragama yang baik? Apakah kita sudah berusaha membuat dunia ini jadi baik? Atau cuma banyak berkomentar namun tak melakukan apa-apa?

Jawablah pelan-pelan dalam hati!

Written by Adi Nugroho

Leave a Reply

7 Alasan Kenapa Amerika Serikat Memang Pantas Untuk Dipuji

7 Kehebatan Adolf Hitler yang Membuatnya Layak Disebut Pemimpin Besar