Selain bulan Ramadan, datangnya hari raya Idulfitri selalu disambut dengan semarak dan sukacita. Lebaran memang merupakan perayaan atas berakhirnya ibadah puasa, sering juga disebut dengan hari kemenangan. Biasanya di hari raya Idulfitri, warga dari berbagai daerah di Indonesia akan merayakannya dengan tradisi yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa kesamaan yaitu hidangan yang disajikan.
Sebut saja yang paling identik dengan Lebaran adalah ketupat, opor dan nastar. Rasanya kalau tidak ada salah satu dari tiga hidangan Lebaran itu, seperti kurang afdol gitu ya? Nah, ternyata makanan-makanan ini punya cerita-cerita unik. Apakah berhubungan dengan Lebaran?
Di beberapa daerah seperti Jawa, Sunda, Lombok, dan Bali ketupat juga disebut sebagai kupat, tipat, atau topat. Hidangan ini biasanya disajikan saat Lebaran bersama opor atau makanan berkuah santan lainnya. Mengapa ketupat? Ada pendapat yang mengatakan bahwa kupat memiliki arti ngaku lepat atau mengakui kesalahan, hal yang identik dengan Idulfitri. Menurut sejarahnya, ketupat dijadikan budaya dan filosofi Jawa dengan unsur islami sejak masa hidup Sunan Kalijaga atau abad ke-15 dan 16.
Kalau ada ketupat, biasanya ada opor. Kedua hidangan ini memang paling sering disajikan bersama. Bukan tanpa alasan, tapi menurut Chef Wira Hardiansyah dikutip dari Kompas.com, ketupat dan opor memiliki makna meminta maaf atas kesalahan, baik tindakan atau pikiran. Meski identik dengan hari Lebaran, ternyata opor sudah ada sejak masa pra-Islam. Opor disebut sebagai bentuk asimilasi budaya dengan India, tepatnya sajian qorma dari Kerajaan Mughal.
Yang selalu habis duluan di antara deretan toples kue kering di hari Lebaran. Betul, inilah nastar atau bahasa Belandanya Ananas Taartjes, tar nanas. Kue kering ini konon terinspirasi dari pie Eropa yang biasanya diisi dengan bluberi atau apel. Namun diadaptasi menjadi nanas karena sebagai negara tropis sulit sekali menemukan buah tersebut. Tidak begitu diketahui bagaimana nastar jadi hidangan wajib saat Lebaran, namun sejak dahulu kala nastar memang kudapan paling populer di hari-hari besar seperti Natal dan Lebaran.
Di Jawa, khususnya, lepet sangat populer jadi makanan saat Lebaran. Lepet dipercaya merupakan singkatan dari silep kang rapet atau dikubur rapat-rapat. Ini dimaknasi sebagai saling memaafkan kesalahan dan memendamnya dalam-dalam tanpa mengungkitnya lagi. Lepet sendiri terbuat dari beras ketan dan kacang tolo atau kacang merah yang dibungkus daun kelapa muda atau janur dan dimasak dengan cara direbus.
Saat Lebaran, meja di ruang tamu biasanya sudah penuh dengan berbagai macam kue kering, permen dan camilan-camilan manis. Salah satu yang khas adalah astor atau wafer. Astor sebenarnya adalah merk dagang produk wafer stik yang berisi coklat.
Entah sejak kapan astor jadi identik dengan Lebaran, namun sampai sekarang masih ada kok yang selalu menghidangkan astor di meja tamu ketika Lebaran. Selain astor, wafer juga sering muncul saat merayakan Idulfitri. Yang khas tentu saja wafer di kaleng biskuit Khong Guan. Jumlahnya yang cuma sedikit sering jadi rebutan.
BACA JUGA: 4 Tradisi Sambut Lebaran yang Cuma Ada di Indonesia
Selain 5 makanan atau hidangan di atas, tentu ada makanan lain yang juga disajikan saat Lebaran. Seperti lauk pauk pelengkap ketupat hingga aneka camilan lainnya. Kalau buatmu, apa yang paling dirindukan ketika Lebaran?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…