in

Bikin Bangga! Mahasiswa Indonesia di Lebanon Jadi Imam Rutin Shalat Tarawih

Meskipun kesannya hanya seperti sholat sendiri yang bacaannya dikeraskan, menjadi imam itu susah lho. Ada syarat dan ketentuannya, termasuk bacaan yang harus benar-benar pas. Menjadi imam di Indonesia sendiri bisa dibilang tak terlalu susah. Mayoritas dari masyarakat mungkin hanya mendengarkan lantunan saja, sedangkan soal tajwid dan makna lebih banyak tidak diperhatikan karena minimnya ilmu. Jika di Indonesia demikian, di Timur Tengah sana tentu tidak.

Ya, orang-orang sana tiap harinya berbahasa Arab. Makanya, ketika seseorang menjadi imam, sudah jelas makmum bakal sangat tahu segala hal tentang bacaan. Nah, masih soal imam sholat, percaya tak percaya, ada seorang pemuda asal Indonesia yang jadi imam rutin terawih di Lebanon. Bukan hoax, hal ini memang terjadi dan dilakukan oleh seorang pemuda 19 tahun bernama Fitrah.

Jadi imam di Indonesia saja susah, apalagi di Lebanon yang mayoritas orang-orangnya sejak lahir berbahasa Arab? Makanya, kita bisa bilang apa yang dilakukan Fitrah ini luar biasa sangar. Lalu, kenapa bisa pemuda Indonesia ini jadi Imam di sana? Ketahui jawabannya lewat ulasan berikut.

Siapa Pemuda Sangar yang Jadi Imamnya Orang-Orang Arab ini?

Asli Indonesia, 19 tahun, masih muda, tapi dipilih untuk jadi imam sholatnya orang-orang arab, siapa sebenarnya pemuda ini? Ya, remaja satu ini bernama Fitrah Alif Tama, pemuda asli Palembang yang sedang berkuliah di Lebanon mengambil S1 di Fakultas Syariah.

Fitrah Alif Tama saat menjadi imam [Image Source]
Fitrah Alif Tama saat menjadi imam [Image Source]
Sekilas melihat sosoknya yang masih remaja itu, orang-orang takkan berekspektasi apa pun. Tapi, begitu tiba di masjid, ia disambut bak seorang pembesar. Tempatnya sholat disiapkan sendiri yakni di bagian paling depan shof pertama alias jadi imam. Pemuda ini sangat dihormati, bahkan oleh orang-orang sepuh di sana.

Menjadi Imam di Dua Masjid Besar

Entah bagaimana awalnya, tapi saat ini Fitrah adalah pengisi jadwal tetap sholat tarawih di dua masjid besar di kota Tripoli, yakni Masjid Al Khoirot dan Majid Jinan. Sudah jadi imam, sholat terawih pula. Tentu sebuah kehebatan yang benar-benar diakui. Apalagi terawih bisa dibilang sholat yang banyak jumlah rokaatnya.

Jamaah Fitrah [Image Source]
Jamaah Fitrah [Image Source]
Jamaahnya sendiri kebanyakan memang orang-orang Lebanon. Uniknya, jamaah Fitrah ini tak hanya terdiri dari pemuda-pemuda seumuran dengannya, tapi juga orang-orang tua yang cukup sepuh. Bahkan tokoh penting masjid pun juga ikut jadi makmumnya. Benar-benar luar biasa, dan mungkin cuma satu-satu pemuda Indonesia yang mendapatkan kesempatan macam ini.

Ternyata Adalah Anak Didik Ustad Yusuf Mansur

Dipilih menjadi imam orang-orang Arab, pastinya Fitrah bukanlah pemuda biasa-biasa. Ya, ternyata ia adalah seorang hafidz alias hafal Al-Qur’an 30 Juz. Kalau ditelusuri lebih dalam lagi, ternyata Fitrah ini merupakan santri dari Pondok Pesantren Darul Qur’an binaan dari Ustad Yusuf Mansur.

Ustad Yusuf Mansur [Image Source]
Ustad Yusuf Mansur [Image Source]
Dari sini semuanya makin logis. Bekal seorang Fitrah jadi imam dua masjid besar Lebanon adalah ilmu yang didapatkannya di Darul Qur’an. Makin kagum dengan sosok satu ini yang potensinya luar biasa.

Jadi Imam di Arab, Tapi Peci Tetap Tak Ditinggalkan

Ya, dalam setiap kali menjadi imam, Fitrah memiliki satu ciri khas yang tidak dimiliki oleh imam-imam Lebanon lainnya. Bukan bacaan, tapi tampilannya ketika menjadi pemimpin sholat. Berbeda dari jamaahnya, Fitrah sangat konsisten memakai pakaian sholat yang Indonesia banget. Mulai dari peci hitam, baju koko putih plus sarung.

Peci tetap jadi ciri khas [Image Source]
Peci yang jadi ciri khas [Image Source]
Unik, ya. Sholat di tanah Arab, memimpin para jamaah yang isinya juga orang-orang Arab, tapi pakai pakaian yang sangat Indonesia. Meskipun secara tampilan sangat berbeda, tapi jamaah di sana sama sekali tak keberatan bahkan komplain dengan apa yang dikenakan Fitrah.

Fitrah Alif Tama, pemuda ini jadi bukti jika apa yang harusnya mustahil ternyata bisa jadi kenyataan. Sholat pakai bahasa arab, tapi mengimami orang-orang arab, kita pasti tak pernah mengira ada orang Indonesia yang ternyata sanggup melakukan hal ini. Apa yang dilakukan Fitrah juga seakan makin tak membatasi mimpi. Jika di Lebanon bisa, maka tak mustahil pula untuk dilakukan di Masjidil Haram.

Written by Rizal

Hanya seorang lulusan IT yang nyasar ke dunia tulis menulis. Pengalamannya sudah tiga tahun sejak tulisan pertama dimuat di dunia jurnalisme online. Harapannya bisa membuat tulisan yang super kece, bisa diterima siapa pun, dan juga membawa influence yang baik.

Contact me on my Facebook account!

Leave a Reply

Kamu Orang Sibuk? 5 Tips Ini Akan Membuat Kualitas Ibadahmu Naik Tanpa Jadi Keok

Anak Tahun 90an Pasti Ingat dengan 5 Sinetron Khas Ramadan Ini