Sekarang ini sedang marak isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Tanah Air dengan bukti banyaknya orang yang menggunakan logo palu arit atau dalam Bahasa Inggris dikenal dengan nama Hammer and sickle tersebut.
Berbagai kasus muncul silih berganti berkaitan dengan logo palu arit ini yang dikenakan secara sengaja atau tidak sengaja oleh beberapa orang di Indonsia. Tentu saja, pihak keamanan baik dari kepolisian atau juga dari Kodim langsung melakukan tindakan represif dan menangkap serta menginterogasi orang-orang yang kedapatan mengenakan atau menggunakan logo palu arit tersebut.
Tentu saja, di massa kini , berbagai komentar pro dan kontra terus lahir terkait dengan penangkapan orang-orang yang dituduh makar karena menggunakan logo yang dulunya dipakai oleh PKI tersebut. Akan tetapi, dari tuduhan-tuduhan yang dialamatkan, ada beberapa hal yang menurut banyak orang justru menggelikan karena menganggap sesuatu atau seseorang yang menggunakan logo tersebut berarti mendukung lahirnya PKI kembali di Tanah Air.
Berikut ini beberapa hal konyol terkait merebaknya logo palu arit di Indonesia dalam kurun waktu belakangan ini.
1. Ikan louhan ‘ditangkap’ karena miliki corak palu arit
Ada sebuah berita yang beredar di internet terkait dengan penggunaan logo palu arit yang cukup menggelikan, yaitu kabarnya pihak aparat gabungan daerah Yogyakarta menangkap seekor ikan louhan yang pada bagian kepalanya terdapat corak yang mirip logo palu arit. Tak ayal, sang penjual pun akhirnya digelandang pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.
Usut punya usut, ternyata berita yang disertai foto tersebut merupakan informasi hoax karena sebenarnya tidak ada ikan louhan dengan corak seperti itu. Foto ikan louhan dengan corak berlogo palu arit tersebut ternyata hanyalah hasil editan seseorang yang bernama Agan Harapan karena menganggap isu PKI dan tindakan agresif pihak kepolisian yang menangkap banyak orang yang mengenakan logo palu arit tersebut dianggap berlebihan. Maka Agan Harahap membuat isu satir dengan mengedit foto ikan louhan dan membuat berita seperti aslinya dan menyebarkannya di dunia maya.
2. Kaos bergambar cover kaset band metal dianggap simbol makar
2 Orang penjual kaos bergambar cover kaset band metal asal Jerman, Kreator, ditangkap dan dimintai keterangan pihak berwajib karena menganggap mereka dengan sengaja menyebarkan paham komunis dengan menjual kaos yang pada bagian depannya terdapat gambar palu arit.
Setelah menjalani pemeriksaan dan interogasi, akhirnya penjual kaos tersebut dibebaskan karena memang tidak terbukti sengaja menyebarkan pakaian yang berlogo palu arit. Bahkan pihak kepolisian menyatakan bahwa kaos dengan gambar band Kreator tersebut tidak identik dengan PKI.
3. Logo CCCP dengan palu arit identik PKI
Seorang pemuda bernama Urdya yang tengah menonton konser akhirnya harus digelandang oleh pihak keamanan karena kedapatan mengenakan kaos dengan gambar palu arit dan di bawahnya tertulis CCCP. Dia dianggap telah sengaja menggunakan logo organisasi terlarang di Indonesia secara bebas.
Padahal, jika mau menelisik lebih jauh, CCCP merupakan kata lain dari USSR atau Uni Sovyet sebelum terpecah belah dan akhirnya berubah nama menjadi Rusia sekarang ini. Logo serta tulisan tersebut merupakan simbol negara yang sama seperti Pancasila dengan nama Indonesia.
4. Puteri Indonesia dihujat karena kenakan kaos bergambar palu arit
Nama Anindya Kusuma Putri sebagai Puteri Indonesia 2015 sontak menjadi lebih terkenal, bukan karena prestasi atau apa, namun karena dia telah mengunggah foto dirinya ketika berada di Vietnam dengan mengenakan kaos berwarna merah dan bergambar palu arit berwarna kuning di akun Instagramnya.
Seketika itu, banyak hujatan dan tudingan miring mengarah kepadanya. Bahkan dia dianggap mencederai kehormatan bangsa karena mengenakan kaos tersebut. Maraknya hujatan terhadap dirinya, Anindya langsung bereaksi dengan mengatakan bahwa dia mendapatkan kaos tersebut setelah bertukar cendera mata dengan temannya dari negara lain dan hal tersebut tidak dapat dijadikan patokan bahwa seseorang yang memakai kaos bergambar palu arit merupakan pendukung PKI untuk hidup kembali di Tanah Air.
5. Logo PDIP diturunkan karena mirip dengan logo PKI
Sebuah baliho yang memampang ucapan HUT PDIP di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat dan Kota Magelang, Jawa Tengah, diturunkan serentak karena pada desain logo “43 Tahun,” mirip dengan logo palu arit. Dalam logo tersebut terlihat angka 4 yang didesain seperti kepala banteng dengan tanduk melengkung yang runcing dan angka 3 di bagian bawahnya.
Entah dilihat dari sudut pandang mana, pada akhirnya semua spanduk dan baliho yang memampang desain tersebut harus diturunkan karena dianggap mirip dengan logo palu arit yang dilarang di Indonesia.
Memang banyak orang, khususnya TNI yang benar-benar tidak ingin PKI kembali lahir dan tumbuh subur di Bumi Pertiwi ini, namun satu hal yang patut dijadikan pemikiran bahwa logo palu arit ini bukanlah logo khusus PKI karena ada banyak negara di dunia yang juga menggunakan logo tersebut sebagai simbol negara mereka. Jadi ada baiknya tidak memukul rata bahwa logo palu arit selalu identik dengan PKI.