Jika kamu melihat dirinya dalam balutan busana kasual, kamu tak akan menyangka bahwa dara berparas manis khas perempuan nusantara ini berprofesi sebagai atlet taekwondo. Mungkin kamu juga jarang mendengar namanya, namun kamu pasti tak menyangka bahwa ia sudah mengukir sederet prestasi membanggakan.
Perempuan yang satu ini, selain berprofesi sebagai seorang atlet, saat ini juga punya kesibukan lain bergelut dalam ajang pencarian bakat wanita muslimah berskala nasional. Kendati sibuk dalam dua dunia yang berbeda, bukan berarti dirinya mengabaikan pendidikan. Status mahasiswi pasca sarjana Ilmu Keolahragaan UNY adalah buktinya. Yuk, kita gali fakta menarik lainnya dari wanita bernama lengkap Lia Karina Mansur ini.
1. Perempuan Yogyakarta yang berhasil mengibarkan sangsaka merah putih di mancanegara
Lia Karina Mansur adalah perempuan asal Yogyakarta kelahiran tahun 2 Juli 1991. Meski namanya jarang digaungkan di layar kaca televisi kita di rumah, namun ternyata Lia adalah atlet taekwondo yang namanya cukup kondang bahkan hingga ke mancanegara.
2. Deretan prestasi yang berkilauan
Sebagai atlet taekwondo yang dikagumi, Lia sudah mengoleksi sederet medali dari berbagai kompetisi. Beberapa di antaranya adalah medali emas pada PON Jabar 2016, medali perak SEA Games ke -26, medali perak di kejuaraan internasional Jeonju Open di Korea Selatan, medali emas di Australia Open 2011, serta medali perunggu Kejuaraan Asia 2011 di Kazakhstan.
3. Kedua orang tuanya punya andil besar menjadikan ia seperti sekarang
Berayah mantan atlet voli yang kini menjadi dosen di Universitas Negeri Yogyakarta dan beribu instukrur senam, secara tidak langsung Lia jadi ikut mengenal serunya dunia olahraga. Kedua orang tuanya bahkan sudah mengakrabkan Lia pada olahraga macam renang, voli, atletik, dan tentunya taekwondo. Tak heran jika kini semua hal yang ia tekuni berkait erat dengan dunia olahraga.
4. Atlet cantik serba bisa
Selain taekwondo, Lia juga pernah mengikuti ajang Dimas Diajeng Kota Jogja 2015 dan berhasil keluar meraih posisi Runner-Up. Saat ini, ia juga tengah sibuk mengkuti ajang pencarian bakat muslimah berskala nasional, Sunsilk Hijab Hunt. Ia berhasil terpilih menjadi satu dari sepuluh finalis tahun ini menyisihkan 8.000 finalis lainnya.
5. Punya kakak yang berprofesi serupa
Semangat berkarya dalam olahraga juga ikut digeluti oleh kakaknya, Fitriana Mansur, yang juga sama-sama atlet taekwondo. Saudaranya yang terpaut empat tahun ini awalnya pernah mencoba menekuni voli, namun akhirnya berhenti karena kurang meminati. Ia pun mulai mencintai taekwondo kala ayahnya membuka dojang (perguruan taekwondo) di Mandala Krida. Selain sama-sama berprestasi, Fitri juga tak mengabaikan pendidikannya. Buktinya, ia kini berstatus sebagai pemegang titel S-2 Ilmu Keolahragaan di UNY.
6. Mengenakan hijab bukan paksaan orang tua
Keputusan untuk menggunakan hijab dalam menekuni berbagai kegiatan dan profesinya bukanlah paksaan dari orang tua, justru hal itu berangkat dari kemauan Lia sendiri. Bahkan, jauh sebelum dikenal luas seperti saat ini, pada tahun 2006 ketika ia mulai bergabung dengan tim nasional, Lia sudah mantap mengenakan penutup aurat ini. Kendati awalnya kesulitan mengenakan hijab dalam olahraga taekwondo yang menutut pergerakan yang lincah, komitmen ini terus ia pupuk hingga kini menghasilkan berbagai prestasi membanggakan.
7. Sempat ingin berhenti dari taekwondo
Lia mengaku, pernah suatu waktu dirinya ingin hengkang dari dunia yang kelak akan melambungkan namanya ini. Ketatnya persaingan di dunia taekwondo serta kesibukan yang menguras waktu dan tenaganya di universitas adalah penyebabnya. Langkah tersebut bahkan telah lebih dulu ditempuh oleh kawan-kawannya. Akan tetapi, niat tersebut urung terlaksana seiring berkurangnya kegiatan kampus dan kelulusannya menjadi sarjana.
Berparas ayu, atlet taekwondo berprestasi di dalam dan luar negeri, mahasiswi pasca sarjana di universitas, kontestan kompetisi berskala nasional, lengkap sudah kriteria Lia Karina Mansur ini sebagai istri idaman. Tapi, emangnya kamu siap jadi calon imamnya? Sekalinya bikin Lia nesu, bisa-bisa kamu kena round-house kick. Ciyaatt!