Bencana alam di dunia ini beragam bentuknya, namun satu hal yang pasti yaitu setiap bencana pasti meninggalkan luka yang mendalam bagi para korbannya. Selama ini kita tahu bahwa bencana yang paling dahsyat yang pernah menimpa negeri kita adalah gempa bumi yang disertai tsunami pada tahun 2004 silam. Bencana ini merenggut korban nyawa hingga ratusan ribu orang.
Namun jika kita menilik kebelakang, ternyata tsunami bukan satu-satunya bencana alam terdahsyat yang pernah terjadi. Adalah letusan gunung berapi yang menjadi momok mengerikan disetiap belahan bumi ini. Indonesia sendiri memiliki banyak sekali gunung berapi aktif hingga kini. Bahkan Indonesia tercatat pernah mengalami dua kali letusan gunung berapi yang maha dahsyat, yaitu letusan Gunung Krakatau dan juga Gunung Galunggung. Yuk kita simak 5 letusan gunung berapi terdahsyat sepanjang sejarah.
Ledakan Gunung Tambora adalah yang terbesar yang pernah dicatat oleh manusia, berada di level 7 (atau “super-kolosal”) pada Volcanic Explosivity Index (VEI) atau index pengukuran tingkat ledakan sebuah gunung api, ini juga berarti peringkat kedua tertinggi dalam indeks. Gunung berapi yang sampai saat ini masih aktif merupakan salah satu puncak tertinggi di kepulauan Indonesia.
Tercatat letusan Gunung Tambora mencapai puncaknya pada April 1815, ketika itu gunung ini meledak begitu kerasnya hingga terdengar di Pulau Sumatera yang berjarak lebih dari 1.900 kilometer jauhnya. Korban tewas dari letusan diperkirakan mencapai 71.000 orang, dan awan abu yang pekat terus menghujani pulau-pulau terjauh di Indonesia. Sungguh menyeramkan bukan?
Gunung Changbaishan juga dikenal sebagai Gunung Baitoushan, letusan gunung ini memuntahkan material vulkanik yang sangat jauh hingga ke Jepang Utara, yang berjarak kurang lebih 1.200 kilometer. Hasil dari letusannya juga menciptakan sebuah kaldera besar yang memiliki diameter hampir 4,5 km dengan kedalaman mencapai hampir 1 km yang berada di puncak gunung.
Setelah ribuan tahun pasca erupsi yang maha dahsyat itu, kini kaldera tersebut diisi dengan air dari Danau Tianchi, atau Danau Sky. Danau ini sekarang menjadi sebuah tujuan wisata populer baik karena keindahan alamnya maupun adanya dugaan penampakan makhluk tak dikenal yang tinggal di dasar danau tersebut.
Gunung ini terakhir meletus pada tahun 1702, dan ahli geologi selama ini menganggapnya sebagai fase tidur. Emisi gas dan mata air panas pernah dilaporkan keluar dari puncak gunung pada tahun 1994, tetapi tidak ada bukti adanya aktivitas baru gunung berapi saat diamati.
Menurut para ahli geologi, gunung berapi Kepulauan Aegean, Thera meledak dengan energi setara dengan beberapa ratus bom atom dalam sepersekian detik. Meskipun tidak ada catatan tertulis dari letusan itu, ahli geologi berpendapat bahwa itu bisa menjadi ledakan terkuat yang pernah disaksikan umat manusia.
Pulau yang menjadi lokasi berdirinya gunung berapi Thera yaitu Pulau Santorini telah menjadi rumah bagi para anggota peradaban Minoan, meskipun ada beberapa indikasi bahwa penduduk pulau diduga telah dievakuasi saat kejadian berlangsung. Namun para ilmuan berspekulasi bahwa letusan gunung berapi sangat menggagu peradapan saat itu. Hal ini disebabkan karena adanya tsunami dan penurunan suhu yang terjadi karena muntahan sulfur dioksida ke atmosfer dalam jumlah yang sangat besar hingga mampu mengubah iklim.
Letusan dahsyat dari Pinatubo pada tahun 1991 adalah letusan eksplosif klasik sebuah gunung berbentuk stratovolcano yang terletak di rangkaian gunung berapi di sepanjang zona subduksi, Filipina. Letusan itu memuntahkan lebih dari 5 kilometer kubik material ke udara dan membuat kolom abu yang membumbung ke langit sejauh 35 km di atmosfer.
Hujan abu jatuh di pedesaan, bahkan menumpuk begitu banyak hingga mengakibatkan beberapa atap rumah warga runtuh. Ledakan itu juga memuntahkan jutaan ton sulfur dioksida dan partikel lainnya ke udara, yang menyebar ke seluruh dunia oleh aliran udara dan menyebabkan suhu global turun sekitar 0,5 derajat Celsius selama setahun pasca letusan.
Mungkin Anda pernah menonton film berjudul Krakatoa, ya itu film yang diangkat dari kisah nyata kejadian yang terjadi di Indonesia. Gunung Krakatau menjelang meletus terjadi gemuruh berulang kali sebelum akhirnya pada tanggal 26-27 April 1883 gunung ini mencapai klimaksnya. Letusan eksplosif stratovolcano ini mengeluarkan material letusan berupa batu, abu dan batu apung.
Ledakannya sendiri terdengar hingga ribuan kilometer jauhnya. Parahnya lagi, Ledakan itu juga menciptakan tsunami dengan gelombang mencapai 40 meter dan menewaskan sekitar 34.000 orang. Akibat ledakan yang super dahsyat itu gunung Krakatau hilang dari permukaan bumi, namun pada tahun 1927 warga dikejutkan dengan munculnya gundukan di tengah laut dan ternyata itu adalah Anak Gunung Krakatau.
Kasus baru, masalah lama. Begitulah kira-kira jargon yang cocok disematkan kepada Menteri Peranan Pemuda dan…
Selain susu dari sapi atau kambing, kamu mungkin sudah pernah mendengar susu dari almon atau…
Kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan nama Labubu, atau Boneka Labubu. Jelas saja, karena…
Di dalam hutan lebat Papua, terdapat salah satu burung terbesar dan paling menakjubkan di dunia,…
Siapa yang tidak kenal Hikigaya Hachiman? Tokoh utama dari *OreGairu* ini dikenal dengan pandangan hidupnya…
Belakangan ramai perbincangan mengenai dugaan eksploitasi yang dialami mantan karyawan sebuah perusahaan animasi yang berbasis…