3. Semarang – Keanehan Dari Tumbuhnya Pohon Asem
Asal usul kota Semarang berawal dari jaman kerajaan Demak. Saat itu ada seorang pangeran yang bernama Raden Made Pandan. Selain disegani karena seorang bangsawan, beliau adalah juga seorang alim ulama. Beliau memiliki putera bernama Raden Pandanarang.
Pada suatu hari, Raden Made Pandan memutuskan untuk berkelana dengan mengajak puteranya. Tujuannya adalah untuk memperluas syiar Islam. Pengelanaan mereka sampai pada suatu daerah yang subur, sehingga Raden Made Pandan memutuskan menetap dan mendirikan pondok pesantren di wilayah tersebut.
Dari yang semula kecil, pondok pesantren itu kemudian menjadi semakin besar dan semakin ramai. banyak penduduk sekitar yang kemudian ikut belajar ilmu agama di sana. Pada saat Raden Made Pandan meninggal dunia, sesuai wasiat beliau, pondok pesantren tersebut diambil alih oleh Raden Pandanarang.
Suatu ketika, saat Raden Pandanarang berjalan di sekitar kompleks pondoknya, beliau melihat hal yang tidak biasa. Di daerah subur, di mana pepohonan Nampak rapat, beliau melihat beberapa pohon asam yang tumbuh dengan jarang. Karena keanehan inilah kemudian memutuskan memberi nama daerah itu Semarang, yang berasal dari kata Sem (pohon asem) dan Arang (berarti jarang). Raden Pandanarang sendiri kemudian diangkat menjadi pemimpun di daerah tersebut dengan gelar Ki Ageng Pananarang I.