Bagi masyarakat zaman dahulu, gerhana matahari mungkin merupakan kejadian yang begitu menyeramkan. Bagi yang tidak paham penyebabnya, melihat matahari tiba-tiba hilang tentu bikin ketakutan karena bisa-bisa dikira mau kiamat.
Mungkin karena ketakutan-ketakutan inilah jadi muncul berbagai legenda tentang penyebab terjadinya gerhana. Mitos-mitos dan takhayul tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan juga mengikuti akibat rasa ketakutan tersebut. Berikut ini beberapa diantaranya.
1. Matahari yang Dimakan
Beberapa budaya menjelaskan gerhana, baik gerhana matahari maupun bulan, terjadi karena iblis atau binatang memakan matahari dan bulan. Bangsa Viking melihat sepasang serigala mengejar matahari atau bulan. Ketika salah satu dari serigala tersebut berhasil menangkap salah satunya, maka terjadilah gerhana.
![Rahu memakan matahari [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2016/03/Rahu-memakan-matahari.jpg)
2. Beruang yang Memakan Bulan
Suku asli Pomo yang tinggal di utara Amerika memiliki cerita yang unik tentang penyebab gerhana bulan. Konon ceritanya ada seekor beruang yang mulai berkelahi dengan matahari dan menggigitnya. Maka terjadilah gerhana matahari.
![Gerhana matahari [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2016/03/Gerhana-matahari.jpg)
3. Matahari dan Bulan Sedang Bertengkar
Menurut dongeng Inuit, dewi matahari, Malina pergi setelah bertengkar dengan dewa bulan, Anningan. Keduanya adalah saudara. Menurut legenda, gerhana matahari terjadi ketika Anningan berhasil mengejar saudarinya yang pergi menjauh.
![Masyarakat suku Inuit [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2016/03/Masyarakat-suku-Inuit.jpg)
4. Anjing yang Mencuri Matahari dan Bulan
Menurut legenda Korea, ada sebuah dunia atau dimensi yang tidak memiliki cahaya. Raja dari dimensi tersebut mengirimkan anjing raksasanya yang bernama Bulgae untuk memburu matahari dan bulan untuk dibawa pulang ke dunianya.
![Lukisan dongen Korea [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2016/03/Lukisan-dongen-Korea.jpg)
5. Dewa yang Sedang Marah
Bangsa Yunani Kuno menyebut dewa matahari sebagai Helios. Dewa inilah yang dipercaya mempengaruhi pergerakan matahari di bumi. Ketika Helios melakukan perjalanan mengendarai kereta kudanya di surga dari timur ke barat, saat itulah bumi mendapatkan cahaya. Sedangkan di malam hari, dipercaya ia melakukan perjalanan di lautan sehingga tidak terlihat di langit. Begitu pagi tiba ia muncul lagi dari timur.
![Lukisan Helios [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2016/03/Lukisan-Helios.jpg)
Karena masyarakat zaman dahulu masih belum benar-benar mengetahui tentang sistem tata surya, maka tidak heran jika muncul legenda dan mitos seperti ini untuk menjelaskan fenomena alam seperti ini. Pada kenyataannya, gerhana matahari terjadi karena posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari.