5. Latihan ketahanan fisik dan mental
Detasemen Jala Mangkara atau biasa disingkat Denjaka adalah pasukan elit TNI AL yang menduduki posisi tertinggi di atas tentara TNI-AL dan marinir. Untuk masuk menjadi anggota Denjaka, latihan dan test yang diberlakukan amat sangat berat.
Selain ditenggelamkan di tengah laut ganas di sekitar Banyuwangi dengan tangan dan kaki terikat, prajurit juga harus mampu bertahan hidup di tengah hutan (Alas Purwo) dengan bekal hanya garam saja.Tidak ada persenjataan, makanan atau air minum yang dibawa karena para prajurit harus mampu bertahan hidup dengan memanfaatkan segala hal yang disediakan alam. Selain itu, prajurit juga harus memiliki IQ yang tinggi, secara personal harus menguasai teknik strategi individu.
Hanya itu saja? Tentu saja tidak, para prajurit ini juga harus dapat terjun, baik di waktu siang ataupun malam tanpa peralatan deteksi sinar inframerah dan wajib tepat di titik yang diwajibkan. Selain itu, untuk ketahanan menyelam, para prajurit wajib piawai menggunakan kompas dan menghitung derajat daerah sasaran. Setelah semua dapat dilakukan, tahap selanjutnya adalah melakukan long march dari daerah Banyuwangi menuju Surabaya dengan jalan kaki dan bobot yang harus dibawa mencapai puluhan kilogram.
Baca Juga : 5 Pasukan Elit ini Jadi yang Paling Ditakuti di Dunia Bahkan Oleh Teroris Tergila Sekalipun
Tidak jarang dari para prajurit yang ingin melakukan latihan untuk mendapatkan baret khusus atau masuk dalam jajaran pasukan elit harus menerima pukulan, luka, sampai dengan kekerasan fisik lainnya. Mereka diharapkan mampu bertahan dari segala macam ancaman atau kondisi apapun. Jika tidak, maka akan dikembalikan ke divisinya semula atau dianggap gagal.