in

Listrik Padam Hingga Penutupan Bandara, 5 Hal Ini Tidak Boleh Dilanggar di Hari Raya Nyepi

Umat Hindu sedang disibukkan dengan serangkaian aktivitas menyambut Hari Raya Nyepi yang jatuh besok, tanggal 17 Maret 2018. Tradisi Nyepi ini sebenarnya merupakan pergantian tahun Saka, dari kehidupan lama menuju kehidupan yang lebih baru. Nyepi sendiri berasal dari kata sepi atau hening, yang artinya pada hari tersebut semua proses hiruk-pikuk dan aktivitas harus dihentikan untuk kemudian melakukan ritual penyepian (ibadah).

Penyepian ini berlaku untuk siapapun juga, untuk penduduk asli Bali dan pendatang atau turis. Pada Hari Raya Nyepi, akses bandara juga ditutup untuk 24 jam. Nah, ternyata pada hari ini memang semua penduduk Bali tidak boleh melakukan beberapa hal yang dilarang berikut.

Tidak boleh menyalakan api atau sesuatu yang bercahaya

Pemadaman listrik Nyepi [Suber gambar]
Yang paling dikenal dari Hari Raya Nyepi adalah Upacara Melasti, yakni penyucian di tepi pantai sebagai lambang ketulusan dan pengabdian. Tak hanya itu ternyata, saat Nyepi, ada beberapa hal yang pantang dilakukan, masyarakat setempat menyebutnya dengan Catur Brata. Larangan ini berisi empat pokok peraturan, salah satunya adalah tidak boleh menyalakan api dan sesuatu yang bercahaya (Amati Geni). Api dalam kepercayaan orang Hindu bisa diartikan sebagai hawa nafsu. Tidak menghidupkan api atau cahaya adalah salah satu cara untuk mengendalikan hal tersebut. Saat Nyepi pun, pasokan listrik juga berkurang, beberapa desa malah meminta pemadaman listrik secara total dari pihak PLN.

Larangan bekerja selama Nyepi

Dilarang bekerja saat Nyepi [Sumber gambar]
Bukan hanya para pekerja saja yang cuti kerja saat Nyepi, semua warga Hindu pun tidak boleh bekerja selama seharian penuh. Kegiatan berlibur bersama ini dinamakan Amati Karya. Mereka akan berdiam diri di rumah, mengevaluasi apa saja yang sudah dilakukan selama setahun penuh, bermanfaat atau tidak? Apakah mereka sudah melakukan hal yang terbaik selama tahun tersebut? Selain introspeksi diri, mereka juga akan membuat perencanaan yang matang mengenai hal yang harus mereka perbuat di tahun baru ke depan.

Tidak ada acara liburan dan bersenang-senang

Kondisi jalan saat Nyepi [Sumber gambar]
Kalau kita memanfaatkan moment Nyepi untuk berlibur dan refreshing, kamu perlu tahu jika di tempat asalnya, Bali, hal tersebut justru menjadi sebuah larangan. Tepat di Hari Nyepi, semua orang tidak boleh berlibur atau bersenang-senang (Amati Lelanguan). Pada hakikatnya inilah filosofi dari Nyepi, yaitu menghindari diri dari segala hal yang bersifat duniawi semata. Mereka lebih fokus berdiam diri di dalam rumah (liburan batin) tanpa ada aktivitas yang mengganggu penyepian mereka.

Jangan bepergian selama Nyepi

Suasana bandara Bali saat Nyepi [Sumber gambar]
Seperti penjelasan di atas bahwa akses bandara ditutup selama 24 jam, itu artinya tidak akan ada turis yang datang dalam hari itu. Tak hanya bandara, masyarakat juga dibatasi untuk beraktivitas di luar rumah. Ketika Nyepi tiba, banyak wisatawan yang menghindari berlibur di hari tersebut karena jalanan Bali lebih sepi dari biasanya, segala fasilitas juga ditutup, tak banyak wisata yang bisa dinikmati selain melihat ogoh-ogoh dan menyaksikan beberapa upacara adat sehari sebelum Nyepi.

Tak ada hiburan yang bisa dinikmati

Tak ada Sinyal ketika Nyepi [Sumber gambar]
Jika listrik di beberapa titik di Bali melakukan pemadaman total, hiburan pun bisa dikatakan tak ada. Hiburan di sini bisa diartikan seperti televisi dan sinyal seluler yang biasanya digunakan untuk akses internet, SMS, atau telepon. Untuk televisi, beberapa hotel juga tidak membolehkan menyalakan televisi saat Nyepi. Sedangkan akses telepon seluler, pemerintah memasrahkan hal tersebut kepada operator masing-masing. Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara mengatakan bahwa dia menghormati permintaan para pemangku adat Hindu yang ingin lebih khusyuk beribadah. Namun keputusan dikembalikan kepada operator masing-masing, mengingat hal tersebut harus melalui beberapa teknis yang tidak mudah.

5 hal yang tak boleh dilanggar tersebut merupakan bukti keeratan hubungan umat Hindu dan Tuhannya. Aturan tersebut sudah ada puluhan bahkan ratusan tahun, dan sudah menjadi tradisi warisan yang tak boleh ditinggalkan. Untuk perayaan Nyepi besok, marilah sama-sama kita menghormati, saling menjaga keharmonisan antar pemeluk agama. Selamat berhari Nyepi untuk yang merayakan!

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

“Lupa-lupa Ingat” dengan Kuburan Band, Ternyata Begini Kabar Mereka Sekarang

Melihat Sangarnya Timnas Indonesia di Masa Presiden Soeharto yang Kini Sulit Kembali Terulang