Alunan melodi indah serta lirik menggelitik yang disatukan dalam sebuah musik, tampaknya tak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Tiga perempat waktu kita dalam satu hari pasti dihabiskan dengan mendengarkan musik. Entah itu ketika sedang berkendara, bekerja maupun sebelum tidur.
Ternyata, fungsi musik bukan hanya sebagai media penghibur atau penyemangat sehari-hari kita saja. Di Amerika Serikat, para anggota Central Intelligence Agency (CIA) dan Federal Bureau of Investigation (FBI) menggunakan musik untuk menyiksa para tahanannya. Lagu-lagu yang digunakan juga tidak jauh dari apa yang biasa kita dengarkan. Adakah yang menjadi favoritmu?
1. My Love – Westlife, Dicampur dengan Irama Hard Rock
Lagu syahdu dari boyband Irlandia, Westlife, ini ternyata jadi langganan para anggota CIA untuk menyiksa tahanannya. Meski lagu ini bertemakan tentang cinta serta tidak terdengar keras seperti musik Metallica dan semacamnya, ternyata ampuh juga untuk membuat seorang tahanan, Suleiman Abudllah, tersiksa.
Dilansir dari tirto.id, seorang Psikolog bernama Phillip Johnson mengatakan lagu tersebut sangat ampuh memainkan kejiwaan para tahanan. Lagu syahdu Westlife yang bisa dibuat untuk menidurkan para tahanan lalu disambung dengan irama lagu hard rock yang akan membuat otak menjadi tidak tenang dan menimbulkan rasa trauma.
2. All I Want Is You – U2, Diputar Keras-keras
Berbeda dari lagu My Love yang diperuntukkan menyiksa satu orang tahanan saja, lagu dari U2 serta tiga band rock papan atas seperti The Clash, Van Halen dan Guns N’ Roses ini diperdengarkan kepada seluruh masyarakat Vatikan ketika FBI sedang mengejar buronan bernama Manuel Noriega atas kasus perdagangan narkoba dan kecurangan pemilu. Noriega menolak untuk ditangkap dan tetap bersembunyi di dalam gedung kedutaan Vatikan.
https://www.youtube.com/watch?v=FVa8l3ZPG2Q
Playlist dadakan ini diputar keras-keras agar Noriega mau menyerahkan diri. Namun, selama tiga hari dimainkan, pihak FBI menuai protes dari warga Vatikan karena hal tersebut sangat menganggu. Pada akhirnya, Noriega pun mau menyerahkan diri.
3. These Boots Are Made For Walking – Nancy Sinatra, Dimainkan Selama 51 Hari Nonstop!
Ditangkap karena kasus serupa dengan Manuel Noriega, buronan satu ini lalu disiksa dengan menggunakan lagu dari Nancy Sinatra. Tahanan yang bernama David Koresh ini tidak hanya diperdengarkan lagu These Boots Are Made For Walking, namun diiringi dengan mantra-mantra Tibet serta suara kelinci yang disembelih, sebagaimana diwartakan oleh tirto.id.
Setelah 50 hari diputar dan tidak mendapatkan efek jera, barulah pada hari berikutnya David Koresh menyerah dan mengaku tersiksa atas diputarnya lagu tersebut berserta segala iringannya. Metode ini memang ampuh sekali untuk menyiksa para tahanan mengatakan apa yang mereka rahasiakan.
4. Enter Sandman – Metallica, Lagu Andalan CIA
Dari sekian banyak pilihan lagu, CIA telah memantapkan hati untuk memilih satu sebagai andalan mereka. Yang terpilih ternyata lagu dari band legendaris Metallica yang berjudul Enter Sandman.
Sandman atau manusia pasir adalah legenda rakyat Amerika yang dipercaya datang ketika tidur dan membawa mimpi baik. Namun, pembawaan Metallica dan lirik yang mereka usung agak sedikit membawa kengerian ketika mendengarnya.
5. The Real Slim Shady – Eminem, Lagu yang Juga Disukai Para Psikopat
Lagu dari Eminem ini juga membawa depresi tersendiri bagi tersangka Binyam Mohamed. Pasalnya, ia terus menerus diperdengarkan lagu rap tersebut selama 20 hari dan pada akhirnya menyerah.
Ternyata, lagu yang dibawakan oleh rapper ganteng Eminem ini tidak hanya menjadi media penyiksaan bagi para tahanan. Survey yang dilakukan salah satu kampus di Amerika terhadap lagu apa yang disukai oleh para psikopat dan rata-rata mereka senang ketika lagu Eminem ini diputarkan.
Dari lima lagu di atas, sebenarnya masih ada beberapa yang dipilih oleh CIA dan FBI untuk menyiksa para tahananya agar mereka bersedia mengungkapkan rahasia-rahasianya. Cara ini ternyata menuai banyak pro kontra dan seiring berjalannya waktu metode ini dikecam oleh banyak organisasi internasional dan akhirnya dihentikan.