Pernah mendengar tentang tragedi meledaknya pembangkit listrik tenaga nuklir yang terjadi pada tahun 1986 silam? Ya, kasus ledaknya pembangkit listrik itu membuat sebuah bencana yang cukup hebat. Banyak warga di sekitar pembangkit listrik tidak bisa menyelamatkan diri dan akhirnya meninggal dunia. Mereka yang selamat pada kejadian ini juga terkena penyakit kanker karena zat radioaktif mengenai tubuh dan menumbuhkan sel-sel abnormal.
Jauh Sebelum peristiwa mengerikan Chernobyl terjadi, sebuah peristiwa meledaknya fasilitas nuklir pernah terjadi di Rusia. Sayangnya, kejadian itu sengaja ditutupi hingga akhirnya terbongkar setelah beberapa puluh tahun. Berikut kisah ngeri tentang bencana meledaknya fasilitas nuklir di Rusia.
Latar Belakang Dibangunnya Fasilitas Nuklir
Setelah Perang Dunia II usai kekuatan militer di Rusia semakin tertinggal jauh dengan rival terberatnya Amerika. Saat Negeri Paman Sam sudah banyak mengembangkan senjata nuklir, Rusia belum mampu berbuat banyak. Akhirnya dengan sekuat tenaga, negara ini membangun sebuah fasilitas nuklir di kawasan Mayak dengan menggunakan bahan radioaktif berupa uranium dan plutonium.
Kawasan pengembangan senjata nuklir di Mayak dimulai pada tahun 1945-1948. Setelah bangunan jadi, bahan segara dikumpulkan dan dibuat beberapa reaktor yang memiliki pendingin berupa air dari danau. Segalanya dilakukan dengan pengetahuan yang masih seadanya hingga bencana mengerikan ini akhirnya tiba.
Meledaknya Fasilitas Nuklir yang Mengerikan
Salah satu masalah yang menjadi pemicu bocornya reaktor yang berisi bahan radioaktif di fasilitas ini adalah masalah pendingan. Saat siklus air pengin dari salah satu reaktor gagal menjalankan tugasnya, suhu akan terus naik dan menyebabkan partikel radioaktif menguap dan menyebar ke mana-mana tanpa bisa dikendalikan. Mirisnya lagi kejadian ini juga menyebabkan adanya ledakan.
Sebanyak 70-80 ton cairan radioaktif hambur dan menguap ke mana-mana. Ledakan yang ditimbulkan juga konon setara dengan 100 ton bom TNT sehingga merusak fasilitas nuklir ini tanpa bisa dikontrol lagi. Pemerintah Rusia sengaja menutupi kejadian ini karena ledaknya cukup tersembunyi dan mereka tidak ingin negara lain tahu tentang apa yang mereka lakukan.
Evakuasi Penduduk dan Menyembunyikan Peristiwa
Ledakan yang terjadi di dalam fasilitas nuklir tidak diberitahukan kepada penduduk. Mereka yang berada tidak jauh dari lokasi dibiarkan berada di sana selama beberapa saat. Setelah enam hari warga di kawasan ini segera evakuasi tanpa diberi penjelasan. Semua warga diangkut begitu saja ke kawasan lebih aman dari lokasi ledakan yang penuh dengan radiasi nuklir.
Rusia sengaja menyembunyikan ini karena tidak ingin warganya jadi panik dan kekuatan militernya dianggap buruk. Amerika melalui CIA mengetahui kejadian ini sejak 1959 atau dua tahun setelah kejadian, namun tetap diam.Mereka tidak ingin merusak pasar bahan nuklir dari Amerika yang terpengaruh dengan ledakan di kawasan Mayak.
Dampak yang Ditimbulkan Pasca Kejadian
Dampak yang ditimbulkan tentu saja cukup besar, pertama masalah kesehatan dari warga yang tinggal di sekitarnya. Penduduk yang dievakuasi sebagian besar meninggal karena kanker yang berbahaya. Setelah terkontaminasi zat radioaktif, tubuh dari penduduk langsung mengalami gangguan. Kanker langsung tumbuh perlahan-lahan tanpa bisa dikontrol dan cegah.
Satu jam setelah kejadian, zat radioaktif yang tidak terlihat dan berbau ini menyebar hingga 350 kilometer. Area yang dicakup mencapai 20.000 kilometer persegi. Kawasan ini menjadi sangat tercemar mulai dari udara, tanah hingga air di sungai maupun danau. Partikel caesium-137 dan stronium-90 banyak ditemukan di area kejadian bahkan sampai sekarang.
BACA JUGA: Inilah 4 Alutsista Anti Kapal Selam Tercanggih Indonesia yang Menjaga Kedalaman Samudera
Inilah ulasan tentang tragedi meledaknya fasilitas nuklir di Kystym, Malak, Rusia. Semoga hal-hal mengerikan seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari. Sudah cukup 3 kejadian ledakan pembangkit nuklir besar (Chernobyl, Fukushima, Kyshtym) ini membuat umat manusia jadi menderita.