in

Kutukan-kutukan Aneh di Jagad Sepak Bola yang Wajib Kamu Tahu

Benfica's Maxi Pereira, Rodrigo, Andre Gomesand and Andre Almeida (L-R) react after losing their Europa League final soccer match against Sevilla at the Juventus stadium in Turin May 14, 2014. REUTERS/Albert Gea (ITALY - Tags: SPORT SOCCER)

Selain gol indah atau hasil pertandingan dengan skor besar, pastinya sahabat Boombastis juga kerap terpukau dengan mitos-mitos di sepak bola berwujud kutukan. Meski kerap membuat dahi mengkerut lantaran heran, namun terkadang hal tersebut dipandang sebagai perwujudan nyata kegagalan sebuah tim. Berbicara mengenai kutukan pastinya banyak sekali jumlahnya di jagad sepak bola. Mulai Indonesia sampai dunia menyimpan hal klenik tersebut.

Seperti contoh kutukan nomor punggung sembilan di Chelsea yang kerap membuat penyerang seret mencetak gol. Atau bagaimana sulitnya Indonesia juara setelah sumpah serapah seorang Mursyid Effendi. Kedua hal tadi merupakan sebagian kecil saja dari kutukan yang menghiasi dunia sepak bola. Beberapa hal di ulasan ini juga jadi bukti jika mitos-mitos ternyata memiliki tempat sendiri di olahraga ini dan berikut buktinya.

Kutukan Bella Guttmann yang membuat Befica gagal menjadi juara

Bella Guttmann [Sumber Gambar]
Bella Guttmann jelas bukan nama yang banyak diketahui oleh pencinta sepak bola zaman now. Namun jika membicarakan mengenai kutukannya terhadap Benfica mungkin akan sedikit banyak orang yang mengetahuinya. Sebagai seorang pelatih yang pernah dilukai hatinya oleh klub Portugal tersebut, memang bisa dibilang kutukan pria lahir tahun 1998 sangatlah manjur. Hampir bermusim-musim setelah sumpah serapahnya dilontarkan, Benfica seperti kerap ketiban hal sial ketika ingin berebut gelar juara. Seperti contohnya ketika mereka kalah atas Chelsea di Liga Eropa UEFA.

Penjaga gawang kulit hitam Brazil yang mebawa kesialan

Moacir Barbosa [Sumber Gambar]
Jika menarik sejarah ke belakang di balik kesuksesan Brazil di jagad sepak bola bisa dibilang kiper berkulit putih selalu menjadi penjaga gawangnya. Seperti ketika mereka juara Piala Dunia 2002, pos bawah mistar diisi oleh Marcos Silviera. Telusur punya telusur, klenik ini muncul disebabkan oleh Moacir Barbosa yang dituduh sebagai kiper kulit hitam pembawa sial saat Brasil kalah atas Uruguay di partai pamungkas Pildun 1950. Kondisi tersebut akhirnya memicu klenik rasial yang terus dipercayai pencinta bola negeri Samba. Jika penjaga gawangnya kulit hitam mereka akan gagal juara.

Katak mistis Arubinha yang mengubur klub Brazil sepuluh musim

Ilustrasi klenik di sepak bola [Sumber Gambar]
Selain hal tadi, Negeri Samba juga mempunyai klenik lain mengenai kutukan. Melansir laman FourFourTwo, bentuk mistis tersebut bernama katak Arubinha yang konon katanya membuat klub Vasco da Gama sulit untuk meraih gelar selam 10 musim. Kejadian tersebut sendiri muncul disebabkan oleh rasa sakit hati dialami oleh Arubinha yang dikalahkan kesebelasan Vasco tadi dengan skor telak 12-0. Dirinya yang menjadi pesakitan hasil tersebut, akhirnya mengucapkan sumpah serapah untuk Vasco de Gama sembari mengubur katak sebagai bentuk kutukan.

Kutukan dukun membuat Australia yang gagal masuk ke Piala Dunia

Timnas Australia 2002 [Sumber Gambar]
Klenik lain yang muncul di jagad sepak bola adalah kutukan dukun terhadap Timnas Australia. Melansir laman PanditFootball, tim berjuluk Socceroos tersebut gagal lolos ke Piala Dunia 1970-2002 lantaran jampi-jampi seorang paranormal. Peristiwa nahas ini sendiri bisa terjadi lantaran pihak Australia tidak menepati janjinya mengenai uang pesangon terhadap dukun yang telah membantunya memenangi sebuah pertandingan. Alhasil matra orang yang dikhianati tersebut seperti mengikuti kegagalan demi kegagalan kesebelasan identik kostum kuning tersebut hingga akhirnya acap kali gagal menembus ajang sepak bola akbar Piala Dunia.

Apa yang dikisahkan ini adalah gambaran bagaimana klenik dan sepak bola hampir selalu berjalan beriringan. Kendati dalam kenyataannya sepak bola sudah berkembang dengan pesat. Kalau boleh tahu nih, pendapat kalian bagaimana sobatku apakah percaya akan hal-hal di ulasan tadi? kalau aku sih yakin hanya dengan kerja keras lah kita bisa berprestasi atau berjaya di sepak bola. Jika kalah atau gagal berarti kita masih perlu berlatih lagi.

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Minyak Rem Motor Tidak Diganti, Tunggu Akibat Ini yang akan Datang Menghampiri

Reza Rahadian Mendadak Jadi Dosen Tamu, Netizen Rela Lakukan 10 Hal Ini!